BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit Elaeis adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar biodiesel. Perkebunannya menghasilkan
keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia
setelah Malaysia, namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati posisi pertama. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh,
pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi http:ms.wikipedia.orgwikiKelapa_sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunanindustri berupa pohon batang lurus
dari famili Palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur ini berasal dari Amerika. Brazil dipercaya sebagai tempat dimana pertama kali kelapa sawit
tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke Afrika, Amerika Equatorial, Asia Tenggara dan Pasifik selatan. http:ms.wikipedia.orgwikiKelapa_sawit
Kelapa sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Kelapa sawit afrika,
Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala kelapa sawit Amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan juga berasal
dari Amerika Selatan. http:seafast.ipb.ac.idmaksiindex.php?option=com_contenttask=viewid=35Item
id=25
a. Pemeliharaan botani
Universitas Sumatera Utara
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat
beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip
dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun
pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Pokok yang matang mempunyai satu batang pokok yang tunggal dan tumbuh sehingga 20 meter tingginya. Daunnya merupakan daun majemuk yang anak-anak
daunnya tersusun lurus pada kedua belah tulang daun utama seolah-olah bulu mencapai 3 hingga 5 meter panjangnya. Pokok yang muda menghasilkan lebih kurang 30 daun
setiap tahun, dengan pokok yang matang yang melebihi 10 tahun menghasilkan lebih kurang 20 daun. Bunganya berbentuk rumpun yang padat. Setiap bunganya kecil sahaja,
dengan tiga sepal dan tiga kelopak. Buahnya memakan 5 hingga 6 bulan untuk masak dari masa pendebungaan. Ia terdiri daripada lapisan luar yang berisi dan berminyak
perikarp, dengan biji tunggal isirung yang juga kaya dengan minyak. Berbanding dengan saudaranya, kelapa, kelapa sawit tidak menghasilkan tunas susur. Pembiakannya
adalah melalui penyemaian biji-biji. Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon monoecious
diclin dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi
Universitas Sumatera Utara
penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan
sebagai tetua jantan. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas FFA, free fatty acid akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
•
Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
•
Mesoskarp, serabut buah
•
Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit kernel, yang sebetulnya adalah biji merupakan endosperma dan
embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada
kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas plumula dan bakal akar radikula.
b. Syarat hidup