BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ion Kalsium Dalam Saliva.
Kalsium merupakan salah satu komponen elektrolit di dalam saliva yang terdapat dalam bentuk ion.
13
Saliva merupakan cairan kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar saliva yang beperan penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut.
14
Kadar normal ion kalsium pada saliva adalah 4-5,6 mgdL 1-1,4 mmolL. Dikatakan
hiperkalsemia ringan jika kadar kalsium 1,43-2 mmolL. Hiperkalsemia sedang jika kadar kalsium 3,5 mmolL.
1
Kadar ion kalsium dapat dipengaruhi oleh; jenis kelenjar, sebagian besar kalsium saliva berasal dari kelenjar submandibularis; ritme
biologis, kadar kalsium saliva pada pagi dini hari menurun; stimulus, dalam keadaan tanpa stimulasi sebagian besar whole saliva berasal dari kelenjar submandibularis,
sedangkan dalam keadaan terstimulasi sebagian besar berasal dari kelenjar parotis; laju alir saliva, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kadar komponen
saliva; penyakit-penyakit sistemik.
2.1.1 Manfaat Kalsium
13
Kalsium pada saliva berperan penting dalam proses remineralisasi enamel gigi dan dentin.
15,16
Ion kalsium berperan penting dalam fisiologi intraseluler maupun ekstraseluler. Ion kalsium intraseluler merupakan regulator penting terhadap fungsi
sel, antara lain proses kontraksi otot, sekresi hormon, metabolisme glikogen dan pembelahan sel. Salah satu mekanisme patofisiologi yang berkontribusi yaitu
peningkatan absorbsi kalsium dari traktus gastrointestinal. Menyirih salah satu komponen utamanya adalah kapur sirih CaOH2, efek
kalsium dari kapur sirih dapat menghambat rusaknya struktur enamel, berkurangnya gigi karies karena meningkatkan buffer saliva, tingginya pH kapur sirih dapat
menetralkan pembentukan asam, tingginya fluoride pada komponen meyirih.
1
17
2.1.2 Meningkatnya Kadar Ion Kalsium Pada Penyirih
Pada penyirih salah satu komponen utamanya adalah kapur CaOH
2
dan pada saat mengunyah sirih kapur dapat terakumulasi dalam gingiva dan pada
interdental penyirih yang dapat mengalir dengan saliva. Penelitian Ghullam Jillani Khan dkk 2005 menunjukkan ada hubungan signifikan terhadap meningkatnya
konsentrasi kalsium antara saliva penyirih dengan tidak penyirih.
2
Kalsium diserap dalam duodenum dalam bentuk terionisasi. Saat mengunyah sirih, kapur sirih ikut tertelan bersama saliva, sehingga asupan kadar ion kalsium akan
mencapai hingga 52 mmolhari. Untuk menentukan nilai kadar ion kalsium harus dibandingkan dengan asupan kalsium per hari dan absorbsi normal per hari. Tingkat
absorbsi yang lebih tinggi dapat menyebabkan hiperkalsiuria.
2.1.3 Dampak Meningkatnya Kadar Ion Kalsium Pada Rongga Mulut
18
Interaksi antara plak dan saliva mempunyai peranan penting dalam mineralisasi plak, karena saliva merupakan sumber utama ion anorganik kalsium
yang berperan membantu proses kalkulus. Hal ini disebabkan, kalsium pada saliva dengan mudah diambil oleh plak dan kalkulus yang terbentuk akan menjadi retensi
perlekatan plak dan bakteri. Iritasi yang lama dari mikroba akan memicu terjadinya inflamasi dan gingivitis serta tidak hanya dianggap sebagai penyebab periodontitis
tetapi juga secara signifikan berkaitan dengan kesehatan gigi.
3,13
Berdasarkan penelitian Sah N dkk. 2012 menunjukkan bahwa meningkatnya kelompok
periodontitis memiliki hubungan yang signifikan dengan tingginya kalsium pada saliva.
3
2.2 Komposisi Menyirih