Sampel Populasi dan Sampel .1 Populasi

27 Swiss 20 28 Yunani 6 Jumlah 728 Sumber: dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Langkat Dari data yang diperoleh pada Maret 2012 Bukit Lawang dikunjungi oleh 486 wisatawan, Maret 2011 dikunjungi oleh 594 wisatawan, Maret 2010 dikunjungi oleh 728 wisatawan. Pada tiga tahun terakhir dapat diketahui jumlah rata-rata pengunjung sebanyak 603 wisatawan internasional setiap tahunnya.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995: 144. Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagainya yang ada didalam populasi Burhan Mungin, 2005: 102. Sampel yang menjamin ketepatan kesimpulan adalah sampel yang benar-benar representatif. Gambar 2 Sampel representatif sampel Populasi Sumber : Burhaman Mungin 2005 Universitas Sumatera Utara Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan sampel dalam suatu penelitian, yaitu: 1. Derajat keseragaman degree of homogeneity populasi. Populasi homogen cenderung memudahkan penarikan sampel, sampai pada menentukan besar kecil sampel yang dibutuhkan. Semakin homogen populasi, maka semakin besar kemungkinan penggunaan sampel dalam jumlah kecil. Pada populasi heterogen, kecenderungan menggunakan sampel besar kemungkinan sulit dihindari, karena sampel harus dipenuhi oleh wakil-wakil unit populasi. Oleh karena itu, semakin kompleks atau semakin tinggi derajat keberagaman maka semakin besar pula sampel penelitian. 2. Derajat kemampuan meneliti mengenal sifat-sifat khusus populasi. Selain mengenal derajat keberagaman populasi, peneliti juga harus mampu mengenal ciri-ciri khusus populasi yang sedang atau akan diteliti. 3. Presisi kesaksamaan yang dikehendaki penelitian. Faktor ketiga ini biasanya merupakan kebutuhan yang muncul pada penelitan survei atau penelitian kuantitatif lainnya. Populasi penelitian sangat besar, sehingga derajat kemampuan peneliti dalam mengenal sifat-sifat populasi amat rendah. Untuk menghindari kebiasan sampel, maka dilakukan jalan pintas yaitu dengan memperbesar jumlah sampel. Oleh karenanya, apabila suatu penelitian menghendaki derajat prestisi yang tinggi, maka merupakan keseharusan dari penelitian itu menggunakan sampel dalam jumlah besar, karena derajat prestisi menentukan besar kecil sampel. Pada permasalahan ini prestisi juga tergantung pada tenaga, biaya, dan waktu, karena untuk mencapai derajat prestisi yang tinggi peneliti harus mengeluarkan tenaga, biaya, dan waktu untuk melayani sampel yang besar. 4. Penggunaan teknik sampling yang tepat. Penggunaan teknik sampling juga harus benar-benar diperhatika jika ingin mendapatkan sampel yang representatif. Salah menggunakan teknik sampling berarti salah pula dalam memperoleh sampel. Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90 yaitu: Universitas Sumatera Utara n = N Nd 2 Keterangan : +1 n : jumlah sampel yang dicari N : jumlah populasi d : Nilai presisi Berdasarkan rumus diatas, maka jumla sampel dapat dilihat sebagai berikut : n = 603 = 85,775 6030,1 2

3.3.3 Area Sampeling