o Budaya
o Informasi
2.4 Defenisi Operasional
Defenisi Operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah di kelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah
suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara mengukur variabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi yang sangat membantu peneliti yang
lain yang mengunakan variabel yang sama Singarimbun,2006:46 Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas X : Kemampuan masyarakat dan pengelola dalam berkomunikasi dengan
wisatawan lokal maupun internasional. Cara yang digunakan untuk mempromosiakan objek wisata Bukit Lawang
Latar belakang dan budaya yang ada di Bukit Lawang Fasilitas yang tersedia
Keamanan untuk para wisatawan 2. Variabel Terikat Y
Motivasi untuk mengunjungi objek wisata Bukit Lawang Informasi yang didapat mengenai objek wisata Bukit Lawang
Harga dan Fasilitas yang diberikan 3. Karakteristik Responden
Indikator dalam karakteristik responden adalah sebagai berikut : Dapat berbahasa Inggris secara aktif maupun pasif
Kewarganegaraan Pekerjaan adalah matapencaharian responden
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang pentik dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrument kerja dari teori Singaribun, 1995:43
. Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat dugaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat hubungan dan efektifitas komunikasi lintas budaya terhadap
kunjungan wisatawan lokal dan internasional di Bukit Lawang. Ha : Terdapat hubungan dan efektifitas komunikasi lintas budaya terhadap
kunjungan wisatawan lokal dan internasional di Bukit Lawang.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Bukit lawang adalah salah satu objek wisata di sumatera utara, tepatnya berada di kecamatan Bahorok - Kabupaten Langkat. Bukit Lawang terletak dikaki
Taman Nasional Gunung Leuser TNGL dengan udara sejuk oleh hujan tropis, dimana terdapat lokasi konservasi orang hutan mawas yang dikelola oleh WNF
Taman Nasional gunung Leuser sejak tahun 1970an. Bukit lawang juga merupakan asset Nasional terdapat berbagai satwa yang dilindungi seperti: Badak
Sumatera, Rusa, Kijang, Burung Kuau, siamiang juga terdapat tidak kurang dari 320 jenis burung, 176 binatang menyusui, 194 binatang melata, 52 jenis ampibi
serta 3500 jenis species tumbuh-tumbuhan serta yang paling menarik adalah bunga raflesia yang terbesar di dunia.
Pada setiap tahunnya ada sekitar 115.000 wisatawan lokal dan internasional yang datang untuk mengujungi bukit lawang sumber: Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat. Bukit lawang memiliki beberapa objek wisata seperti sungai bahorok, pengembangan orang hutan, gua
kelelawar, gua kapal, menelusuri hutanjungle track dan masih banyak lainnya. Sungai bahorok bukan hanya di jadikan untuk mandi dan berenang saja, karena
arus sungai yang bersahabat untuk berbagai macam jenis hiburan air sehingga sungai bahorok memiliki fasilitas untuk olahraga air seperti arung jeram. Selain
karena kekayaan alam yang begitu memukau, keramah tamahan penduduk dan ditambah lagi akomodasi dan penginapan yang relatif terjangkau dengan fasilitas
yang nyaman sehingga menjadikan wisatawan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan .
Penelitian ini berlokasi di desa Bukit Lawang kecamatan Bahorok kabupaten Langkat. Adapun masa penelitian dilakukan pada Maret 2013.
Universitas Sumatera Utara