Deskripsi Lokasi Penelitian Metode Penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Bukit lawang adalah salah satu objek wisata di sumatera utara, tepatnya berada di kecamatan Bahorok - Kabupaten Langkat. Bukit Lawang terletak dikaki Taman Nasional Gunung Leuser TNGL dengan udara sejuk oleh hujan tropis, dimana terdapat lokasi konservasi orang hutan mawas yang dikelola oleh WNF Taman Nasional gunung Leuser sejak tahun 1970an. Bukit lawang juga merupakan asset Nasional terdapat berbagai satwa yang dilindungi seperti: Badak Sumatera, Rusa, Kijang, Burung Kuau, siamiang juga terdapat tidak kurang dari 320 jenis burung, 176 binatang menyusui, 194 binatang melata, 52 jenis ampibi serta 3500 jenis species tumbuh-tumbuhan serta yang paling menarik adalah bunga raflesia yang terbesar di dunia. Pada setiap tahunnya ada sekitar 115.000 wisatawan lokal dan internasional yang datang untuk mengujungi bukit lawang sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat. Bukit lawang memiliki beberapa objek wisata seperti sungai bahorok, pengembangan orang hutan, gua kelelawar, gua kapal, menelusuri hutanjungle track dan masih banyak lainnya. Sungai bahorok bukan hanya di jadikan untuk mandi dan berenang saja, karena arus sungai yang bersahabat untuk berbagai macam jenis hiburan air sehingga sungai bahorok memiliki fasilitas untuk olahraga air seperti arung jeram. Selain karena kekayaan alam yang begitu memukau, keramah tamahan penduduk dan ditambah lagi akomodasi dan penginapan yang relatif terjangkau dengan fasilitas yang nyaman sehingga menjadikan wisatawan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan . Penelitian ini berlokasi di desa Bukit Lawang kecamatan Bahorok kabupaten Langkat. Adapun masa penelitian dilakukan pada Maret 2013. Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah dibutuhkan sebuah metodelogi. Ada dua pendekatan penelitian yang populer, yaitu pendekatan kuantitatif quantitative research dan pendekatan kualitatif qualitatif reaserch. Kedua penelitian tersebut meruapakan dua pendekatan yang berbeda meski saling melengkapi satu sama lain karena kedua jenis penelitian tersebut membangun jenis yang berbeda dari pengetahuan yang berguna dibidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan. Area masalah yang dikaji akan menentukan tipe pendekatan penelitian yang dilakukan. Pengetahuan peneliti mengenai dua tipe penelitian itu akan membantu menyeleksi secara akurat proses penelitian. Sudarman Danim: 2002. Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tersusun secara sistematis antara bagian-bagian, fenomena serta hubungan yang terdapat dalam objek penelitian. Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik: Tabel 3 No. Penelitian kuantitatif 1 Ilmu – ilmu keras 2 Fokus “ringkas” dan semit 3 Reduksioniktif 4 Objektif 5 Penalaran logis dan dedukatif 6 Basis pengetahuan : hubungan sebab akibat 7 Menguji teori 8 Kontrol atas variabel Universitas Sumatera Utara 9 Instrumen 10 Elemen dasar analisis : angka 11 Analisis statistik atas data 12 Generalisasi Sumber : sudarman danim 2002 Pada tabel 3 diatas, penelitian kuantitatif diancangkan untuk memproduk ilmu pengetahuan “keras” hard science yang berbasis pada “kekuatan” objektivitas dan kontrol. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah scientific inquiry, yang muncul dari cabang filsafat yang disebut positivisme logikal logical posotivism, yang beroperasi dengan aturan- aturan ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, aksioma, dan prediksi watson, 1981. Peneliti kuantitatif berpendirian bahwa “ kebenaran” truth adalah absolut, sedangkan realitas bersifat tunggal singke reality. Peneliti dibidang ilmu sosial dan pendidikan harus mendefenisikan variabel penelitian dan melakukan analisis atas dasar yang diperoleh dengan cara pengukuran yang sangat hati-hati. Penelitian bermuara pada penemuan kebenaran dalam tatanan untuk menemukan kebenaran itu, peneliti harus tampil objektif sepenuhnya. Nilai-nilai, perasaan-perasaan, pribadi tidak dapat digamitkan dalam pengukuran realitas. Peneliti kuantitatif percaya bahwa temuan atas perilaku manusia adalah objektif bertujuan dan dapat diukur. Ketika melakukan penelitian, orientasi kerja peneliti adalah mengembangkan instrumen , mengumpulkan data, melakukan pengukuran atas perilaku dan menganalisis temuan-temuan, menarik kesimpulan, merumuskan, generalisasi dan sebagainya. Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasi sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, sempit, reduksionistik. Reduksionistik melibatkan pembedahan atas keseluruhan menjadi baigan-bagian, yang bagian-bagian tersebut dapat diuji secara kuantitaif. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai value free. Dengan kata lain penelitan kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektifitas itu Universitas Sumatera Utara diperoleh, anatara lain melalui pengunaan instrumen yang telah diuji validitas dan relabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah dan teknik ilmiah yang sesungguhnya. Penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan menerapkan kontrol yang ketat atas dasar teori, kerangka berfikir, instrumen, teknik analisis penarikan kesimpulan, penyusunan rekomendasi dan lain-lain. Investigator atau peneliti menggunakan kontrol untuk mengidentivikasi dan membatasi masalah identification and limit the problem yang akan diteliti dan berusaha membatasi efek-efek ekstra atau ekstra dari luar variabel yang tidak di kaji. Penerapan berbagai manipulasi atau perlakuan misalnya melalui sebuah eksperimen, merupakan salah satu contoh untuk menentukan adanya efek-efek tertentu. Penelitian ini menggunakan instrumen atau alat-alat pengumpul data uang akan menghasilkan ata numerikal. Analisis statistik data yang diperoleh dilaksanakan untuk mereduksi dan mengoragisaikan data, menemtuikan signifikasi hubungan significant relationship, dan mengidetifikasikan perbedaan antar kelompok. Kontrol, instrumen dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan- temuan penelitian dengan refleksi akurat atas realita accurate reflection of reality. Dengan demikian, temuan atau hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada situasi populasi. Generalisasi merupakan aplikasi atas kecenderungan-kecenderungan atau tendengsi umum yang diidentifikasi melalui sampel studi terhadap populasi tempat diambilnya subjek studi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengembangkan dengan menggunakan model yang matematis dengan teori-teori atau adanya hipotesis yang berkaitan dengan suatu kejadian atau fenomena yang terjadi. Oleh sebab itu, dalam melakukan penelitian kuantitatif perlu adanya hubungan antara pengamatan secara empiris. Dengan menggunakan cara riset ke lapangan observasi dan menuangkan secara matematis dalam bentuk angka dari hubungan-hubungan kualitatif yang ada. Metode ini pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu peneilitan eksprimental yang dapat dipilih menjadi eksperimen yang dapat dipilih menjadi eksperimen kuasi, subjek, tunggal dan sebagainya. Yang kedua adalah penelitian Universitas Sumatera Utara non-ekprimental yang berupa penelitian deskriptif, historis dan ex-post facto, dan sebagainya. Dalam melakukan penelitian kuantitatif diperlukan data statistik melalui perhitungan ilmiah yang dihasilkan atau didapat dari populasi sampel dan dilakukan pengujian terhadap normalisasi data. Populasi adalah sebuah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi ditetapkan oleh peneliti untuk diperlajari dan dijadikan sampel. Populasi bukan hanya manusia, namun bisaberupa objek atau benda-benda alam lainnya. Format Penelitian Kuantitatif Gambar 1 Sumber : Burahman Mungin 2005 Dari banyaknya metode penelitian kualitatif yang ada, peneliti memilih untuk menggunakan metode penelitian korelasional. Metode korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuan memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat Kriyanto, 2006 : 62. Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi disebut metode korelasional. Perbedaan utama metode korelasional dengan metode lainnya adalah adanya usaha untuk menafsir Eksplanasi Deskriptif SurveiPemasaran Studi Kasus Eksperimen Survei Dilihat dari pendekatan penelitian Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Universitas Sumatera Utara hubungan dan bukan hanya sekedar deskripsi Umar, 2002: 45. Peneliti dapat mengetahui berapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel- variabel terikat serta besarnya hubungan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional kuantitaif. Metode tersebut digunakan untuk meneliti pengaruh Komunikasi Lintas Budaya Terhadap Kunjungan Wisatawan Internasional di Bukit Lawang. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara variabel yang ada. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi