Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

A. Audit

1. Pengertian Audit Untuk menambah pemahaman mengenai audit internal, terlebih dahulu kita harus memahami definisi dari kata audit itu sendiri. Audit sering disebut juga dengan auditing. Menurut Konrath 2002: 5, auditing didefinisikan sebagai berikut : “systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results to interested use rs” Definisi audit menurut Arens 2001: 15 adalah “Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. ” Berdasarkan pandangan berbagai ahli mengenai audit, banyak yang berpendapat bahwa audit merupakan suatu proses sistematik untuk mendapatkan bukti secara objektif mengenai informasi-informasi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi suatu perusahaan yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian informasi terhadap kriteria tertentu, yang kemudian hasilnya akan disampaikan pada pihak yang berkepentingan dengan kegiatan tersebut. 6 2. Jenis Audit Sunyoto 2014: 7-11 membedakan auditing menjadi tiga kelompok yaitu, berdasarkan pelaksanaannya, berdasarkan objeknya, dan berdasarkan waktu pelaksanaannya serta tujuan audit. a. Berdasarkan Pelaksanaannya audit terdiri dari: 1 Internal Audit Internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang diterapkan dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi sebagai jasa yang diberikan kepada organisasi tersebut. 2 Eksternal Audit Eksternal audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar yang bukan merupakan karyawan perusahaan, yang berkedudukan bebas tidak memihak independen baik terhadap kliennya maupun terhadap pihak- pihak yang berkepentingan dengan kliennya. 3 Govermental Audit Govermental audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan suatu instansi yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan keuangan instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan pemerintah. Di Indonesia pihak yang berkepentingan melakukan audit ini adalah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP yang bertindak sebagai akuntan intern pemerintah, dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK yang bertindak sebagai akuntan ekstern pemerintah dan memiliki tanggung jawab kepada DPR. b. Berdasarkan Objeknya audit terdiri dari 1 Audit Laporan Keuangan financial statement audit Audit ini dilakukan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang dibuat suatu badan usaha secara keseluruhan sudah sesuai dengan kriteria yang telah diterapkan. Kriteria yang digunakan dalam audit ini adalah prinsip akuntansi berlaku umum PABU. Objek dari audit ini adalah laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan. 2 Audit Operasional management audit Audit operasional audit manajemen adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai efektifitas dan efisiensinya. 3 Audit Kepatuhan compliance audit Audit ini mempunyai tujuan untuk menentukan apakah perusahaan atau klien mengikuti prosedur-prosedur khusus atau peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.