Efektifitas Audit Internal LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam jenis penelitian studi kasus yang meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami situasi saat ini Sekaran, 2006.

B. Subyek dan Objek Penelitian.

1. Subyek dalam penelitian ini adalah auditor internal serta karyawan perusahaan. 2. Objek dalam penelitian ini adalah peran auditor internal dan efektifitas pelaksanaan audit internal.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian : Juni 2015-Agustus 2015 2. Tempat Penelitian : PT. Wings Surya Gedung Ekonomi Lantai 7 Jalan Embong Malang no 61-65, Surabaya

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Perusahaan . Untuk sampel dalam penelitian ini adalah 1. Auditor internal, 2. Direktur Perusahaan, 3. Manajer Perusahaan, 4. Karyawan yang menjadi pihak yang diaudit. 21 Untuk teknik pengambilan sampel ini peneliti akan menggunakan pengambilan sampel secara purposive sampling atau pengambilan sampel dengan kriteria atau tujuan tertentu. Kriteria sampel yang ditetapkan penulis dalam penelitian ini adalah sampel mengerti tentang peran auditor internal dalam pelaksanaan audit internal perusahaan.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sumber data primer untuk menunjang penelitiannya. Data primer data tangan pertama merupakan data yang diambil langsung dari subyek penelitian. Data ini didapat dari wawancara dan pembagian kuesioner kepada pihak-pihak yang berhubungan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan audit internal. Dari data primer ini penulis ingin mendapatkan data mengenai peran auditor internal dan keefektifan pelaksanaan audit internal yang dilakukan perusahaan.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara. Wawancara merupakan proses tanya jawab lisan yang diarahkan pada permasalahan tertentu. Dalam tahap ini peneliti akan melakukan wawancara terhadap pihak auditor internal perusahaan. Data yang akan didapatkan dari teknik pengumpulan data ini berkaitan dengan standar audit internal yang dilakukan perusahaan, sejarah umum, dan gambaran umum perusahaan. Beberapa pertanyaan yang akan penulis ajukan dalam wawancara ini dapat dilihat pada bagian lampiran. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar-daftar pernyataan yang dibuat sesuai dengan data yang ingin didapatkan oleh peneliti. Data yang ingin penulis dapatkan dalam penelitian ini berkaitan dengan peran dari auditor internal dan efektivitas pelaksanaan audit internal. Untuk kuesioner peran auditor internal terdapat 15 butir pernyataan yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalis. Tabel 1. Pernyataan Peran Auditor Internal Kategori Pernyataan Pengawas Auditor internal berperan sebagai pengawas kegiatan manajemen. Auditor internal bertugas untuk mencari kesalahan pihak yang diaudit Auditor internal bertugas mencari kebenaran catatan akuntansi Auditor internal memeriksa pelaksanaan prosedur untuk otorisasi penerimaan kas Auditor internal mencocokkan bukti- bukti penerimaan dengan catatan akuntansi. Konsultan Auditor internal memiliki kewenangan untuk memberikan saran dan rekomendasi tindakan korektif kepada manajemen. Auditor internal dipercaya sebagai orang dalam organisasi oleh pihak manajemen serta bagian seksi terkait untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Auditor internal menguji dan mengevaluasi kecukupan efektifitas dan kualitas kinerja pelaksanaan prosedur operasional perusahaan. Auditor internal menganalisa kecukupan adequacy, efektifitas dan efisiensi terhadap penggunaan semua sumber daya. Auditor internal mengevaluasi perbaikan pelaksanaan prosedur operasional perusahaan yang berkesinambungan. Katalis Auditor internal memiliki kewenangan untuk mengarahkan pelaksanaan kualitas manajemen agar sesuai dengan program dan tujuan perusahaan. Auditor internal memberikan penilaian dan usaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Auditor internal tidak dilibatkan dalam perencanaan untuk menentukan tujuan perusahaan. Auditor internal melakukan analisis risiko atas aktivitas operasional perusahaan. Auditor internal menganalisa masukan feedback dari pihak yang diaudit dan memberikan tanggapan yang positif terhadap masukan tersebut. Untuk kuesioner efektivitas pelaksanaan audit internal terbagi menjadi 3 bagian yaitu efektivitas audit internal, pelaksanaan audit internal, dan tujuan audit internal. Jumlah pernyataan pada kuesioner efektivitas audit internal adalah sebanyak 33 pernyataan. Tabel 2. Pernyataan Kuesioner Efektivitas Pelaksanaan Audit Internal Pernyataan Efektifitas Audit Internal Akses Dalam melakukan audit, ketersediaan informasi yang diperlukan bersumber dari observasi langsung, catatan, dan wawancara terhadap karyawan Auditor melakukan perlindungan fisik terhadap dokumen dan catatan yang ada di dalam perusahaan Objektivitas Sikap tidak memihak terhadap bagian lain yang diperiksa dapat dipertanggungjawabkan sehingga pemeriksaan berjalan secara objektif Auditor tidak boleh ditempatkan dalam keadaan yang membuat mereka merasa tidak dapat melakukan pelaksanaan audit dengan objektif Kebebasan Pendapat Pernyataan yang dikeluarkan oleh auditor internal bebas dari tekanan dari pihak lain dan bebas dari keragu- raguan Auditor dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi yang berguna bagi manajemen sebagai informasi untuk pengambilan keputusan perusahaan. Ketekunan Ketekunan auditor menandakan bahwa auditor berkualitas Ketanggapan Auditor harus selalu melaporkan setiap temuan yang diketahuinya kepada manajemen Pelaksanaan Audit Internal Tahap Perencanaan Audit Bagian audit internal membuat program audit setiap kali pelaksanaan audit Program audit dibuat secara sistematis dan tertulis Sebelum melaksanakan audit, auditor melakukan koordinasi dan komunikasi dengan auditee Pembuatan program audit dilaksanakan sebelum memulai pengamatan sekilas atas fasilitas fisik Program pelaksanaan audit yang dibuat didistribusikan kepada para stakeholders perusahaan, seperti : pemegang saham, dewan komisaris, direksi, manajer Tahap Pengujian dan Pengevaluasian Informasi Pada waktu tertentu auditor melakukan audit secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya Proses pengumpulan, analisis, penafsiran, dan pembuktian kebenaran informasi harus diawasi untuk memberikan kepastian sikap objektif auditor. Temuan- temuan yang diperoleh auditor dikonfirmasikan kepada auditee Tabel 2. Pernyataan Kuesioner Efektivitas Pelaksanaan Audit Internal Lanjutan Pelaksanaan audit mencakup pula kegiatan penyusunan tim dan jadwal pelaksanaan audit. Informasi yang dikumpulkan haruslah mencukupi, kompoten, releven, dan berguna Tahap Penyampaian Hasil Audit Dalam setiap laporan audit disajikan saran- saran dan rekomendasi kepada pimpinan perusahaan. Laporan hasil audit ditujukan kepada direktur utama, direksi, manajer. Laporan haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu. Pelaksanaan audit dinyatakan selesai pada saat survei kelapangan telah selesai, auditor telah selesai menganalisis dan laporan auditor telah selesai dibuat. Laporan audit harus ditandatangani oleh auditor yang bersertifikat. Tahap Tindak Lanjut Hasil Audit Auditor melakukan tindak lanjut atas hasil audit. Sifat, ketepatan waktu dan luas tindak lanjut sebagai bagian dari pembuatan jadwal pekerjaan pemeriksaan. Pimpinan perusahaan langsung mengambil tindakan untuk mengatasi penyelewengan yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan. Auditor ikut memonitor proses tindak lanjut hasil audit Tujuan Audit Internal Pengelolaan Risiko Manajemen perusahaan sangat tanggap atas risiko- risiko yang mungkin terjadi. Faktor- faktor yang menghalangi keberhasilan pelaksanaan audit dapat diidentifikasi, dievaluasi, dan dibatasi secara tepat. Pengendalian internal Struktur pengendalian intern yang baik menjamin pemeriksaan yang dilakukan tidak terlalu menghabiskan waktu. Dalam melakukan audit, auditor perlu memberikan daftar checklist sementara audit berlangsung, sehingga tahap demi tidak ada satu pun yang ketinggalan. Proses Governance Adanya sumber daya fungsi audit yang sesuai, memadai, dan dapat digunakan secara efektif untuk mencapai rencana- rencana yang telah disetujui. Fungsi audit memastikan bahwa kegiatan fungsi audit adalah memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Kedua kuesioner ini diberi skala likert 1-4 dimana angka 1 menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang yang ada pada kuesioner peran auditor internal dan efektifitas pelaksanaan audit internal sedangkan angka 4 menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan yang ada pada kuesioner peran auditor internal dan efektifitas pelaksanaan audit internal. Tabel 3. Deskripsi Skala Likert Skala Deskripsi 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak setuju 3 Setuju 4 Sangat Setuju

G. Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian atas instrumen pernyataan dari kuesioner peran auditor internal dan kuesioner efektivitas pelaksanaan audit internal. Pengujian ini berguna untuk mendapatkan keakuratan dan kebenaran instrumen-instrumen tersebut. 1. Uji Validitas Menurut Jogiyanto 2010: 120, validitas menunjukkan seberapa jauh suatu tes dari alat ukur mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian ini berhubungan dengan ketepatan dari alat ukur yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi yang diinginkan peneliti. Pengukuran dikatakan valid jika hasil dari pengukuran tersebut memberikan hasil yang benar dan senyatanya. Apabila alat ukur yang digunakan peneliti tidak valid maka akan memberikan hasil pengukuran yang menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai peneliti. Validitas dari suatu instrumen ditentukan dengan cara mengorelasikan antara skor yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan atau pernyataan yang dibuat dengan skor total jumlah dari skor