Peran Auditor Internal LANDASAN TEORI

3. Pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dalam artikel International Professional Practices Framework IPPF yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors IIA agar pelaksanaan audit internal semakin efektif ada 10 prinsip yang harus dipenuhi. Prinsip-prinsip tersebut tertuang dalam Core Principles For The Professional Practice Of Internal Auditing. Prinsip-prinsip tersebut adalah : 1. “Demonstrates integrity 2. Demonstrates competence and due professional care 3. Is objective and free from undue influence independent 4. Aligns with the strategies, objectives, and risks of the organization 5. Is appropriately positioned and adequately resourced 6. Demonstrates quality and continuous Improvement 7. Communicates effectively 8. Provides risk-based assurance 9. Is insightful, proactive, and future-focused 10. Promotes organizational improveme nt” Praktisi dan aktivitas dari audit internal harus dapat menjalankan kesepuluh prinsip dari Core Principles For The Professional Practice Of Internal Auditing. Berdasarkan Proposed Enhancements to The Institute of Internal Auditors International Professional Practices Framework IPPF prinsip pertama sampai ketiga berhubungan dengan individu auditor internal dan aktivitas audit internal. Untuk prinsip keempat sampai ketujuh berhubungan dengan aktivitas audit dan prosesnya. Sedangkan untuk pernyataan kedelapan sampai kesepuluh berhubungan dengan hasil dari aktivitas audit internal. Beberapa prinsip dijelaskan dalam International Standards for The Proffesional Practice Of International AuditingStandards dan kode etik auditor internal. 1. Demonstrates integrity Pada saat melakukan aktivitas audit internal, auditor dapat menunjukkan integritas. Integritas juga merupakan salah satu dari kode etik yang harus dimiliki auditor internal. “The integrity of internal auditors establishes trust and thus provides the basis for reliance on their judgment ”. Integritas dari auditor internal harus menciptakan kepercayaan dan menyediakan dasar untuk kepercayaan pada keputusan mereka. 2. Demonstrates competence and due professional care Competence berarti auditor internal harus memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kompetensi lain yang diperlukan untuk menunjukkan tanggung jawab individual mereka. Due proffesional care, auditor internal harus menerapkan perhatian dan keterampilan yang diharapkan dari audit internal yang cukup bijaksana dan kompeten. 3. Is objective and free from undue influence independent “Internal auditors exhibit the highest level of professional objectivity in gathering, evaluating, and communicating information about the activity or process being examined. Internal auditors make a balanced assessment of all the relevant circumstances and are not unduly influenced by their own interests or by others in forming judgme nts.” Auditor internal harus dapat menunjukkan level tertinggi dari objektivitas profesional. Setiap keputusan yang dibuat haruslah seimbang, tidak terpengaruh dengan ketertarikan mereka atau dengan pertimbangan orang lain, dan auditor internal harus dapat menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan. 4. Aligns with the strategies, objectives, and risks of the organization Pelaksanaan dari audit internal harus selaras dengan strategi, tujuan, dan risiko organisasi. 5. Is appropriately positioned and adequately resourced “The chief audit executive must ensure that internal audit resources are appropriate, sufficient, and effectively deployed to achieve the approved pl an.” Kepala eksekutif audit harus memastikan bahwa sumber audit internal tepat, cukup, dan efektif digunakan untuk mencapai recana yang disetujui. 6. Demonstrates quality and continuous Improvement Auditor internal menunjukkan kualitas dan perbaikan lanjutan hal ini dimaksudkan agar dapat mengevaluasi aktivitas audit internal dengan definisi dari internal audit dan standar internal audit dan juga mengevaluasi apakah auditor menerapkan kode etik. Hal ini juga dapat menilai efisiensi dan efektivitas dari aktivitas audit internal dan mengidentifikasi kesempatan untuk melakukan perbaikan. 7. Communicates effectively Internal auditor harus mengkomunikasikan hasil audit. komunikasi yang dilakukan harus akurat, objektif, jelas, ringkas, membangun, lengkap, dan tepat waktu 8. Provides risk-based assurance Pada pelaksanaan audit internal, auditor internal harus dapat memberikan jaminan berbasis risiko kepada perusahaan. 9. Is insightful, proactive, and future-focused Auditor internal dalam melaksanakan audit internal harus berwawasan, proaktif, dan berfokus pada masa depan. 10. Promotes organizational improvement Pelaksanaan audit internal menjadi efektif jika auditor internal mampu mengembangkan perbaikan bagi organisasi. Efektivitas pelaksanaan audit internal ini juga diperkuat oleh penelitian Monica 2007 tentang hubungan persepsi auditor internal atas kode etik dengan efektivitas pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada beberapa bank yang ada di kota Bandung. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan audit internal salah satunya adalah persepsi audit internal atas kode etik.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam jenis penelitian studi kasus yang meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami situasi saat ini Sekaran, 2006.

B. Subyek dan Objek Penelitian.

1. Subyek dalam penelitian ini adalah auditor internal serta karyawan perusahaan. 2. Objek dalam penelitian ini adalah peran auditor internal dan efektifitas pelaksanaan audit internal.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian : Juni 2015-Agustus 2015 2. Tempat Penelitian : PT. Wings Surya Gedung Ekonomi Lantai 7 Jalan Embong Malang no 61-65, Surabaya

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Perusahaan . Untuk sampel dalam penelitian ini adalah 1. Auditor internal, 2. Direktur Perusahaan, 3. Manajer Perusahaan, 4. Karyawan yang menjadi pihak yang diaudit. 21