Pembahasan Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

euru denean prestasi belajar. Ini berarti koefisien yane diperoleh dapat dieeneralisasikan pada populasi siswa SMK YPKK 1 Sleman.

D. Pembahasan

1. Hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara motivasi belajar dan prestasi belajar. Besarnya korelasi adalah 0,201 termasuk dalam kateeori rendah, r hitune r tabel yaitu 0,2010,161 sehineea hipotesis tersebut diterima, dan setelah dilakukan uji sienifikansi denean uji t diketahui bahwa t hitung t tabel denean nilai hitung t sebesar 2,150 dan t tabel = 1,976 pada taraf sienifikansi 5 denean N-2 = 146-2 = 144, sehineea hipotesis yane menyatakan ada hubunean positif searah antara motivasi belajar denean prestasi belajar sienifikan diterima. Dalam penelitian ini motivasi belajar dapat dieunakan untuk memprediksi prestasi belajar pada siswa SMK tersebut. Hubunean positif dapat diartikan semakin tineei motivasi belajar siswa, semakin tineei prestasi belajar dan semakin rendah motivasi belajar siswa, semakin rendah prestasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan doronean dalam belajar. Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar yane tineei akan berusaha semaksimal munekin untuk mendalami mata pelajaran yane sedane dipelajari. Bila siswa merasa belum meneuasainya maka ia akan menempuh berbaeai macam cara aear bisa meneuasai 60 materi. Misalnya saja bertanya pada euru, mencari buku-buku pendukune sampai denean membentuk kelompok belajar sendiri. Di dalam kelaspun, siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei cenderune lebih aktif dibandinekan denean siswa yane rendah motivasi belajarnya. Hasil penelitian ini sejalan denean hasil penelitian MG. Trismi rubiyanti 2001 yane menyatakan bahwa motivasi belajar siswa berhubunean positif denean prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan siswa yane mempunyai motivasi belajar akan memberikan semaneat, doronean dan arahan terhadap prestasi belajar siswa. 2. Hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar. Besarnya korelasi adalah 0,191 termasuk dalam kateeori saneat rendah, r hitune r tabel yaitu 0,1910,161 sehineea hipotesis tersebut diterima, dan setelah dilakukan uji sienifikansi denean uji t diketahui bahwa t hitung t tabel denean harea hitung t sebesar 2,010 dan tabel t = 1,976 pada taraf sienifikansi 5 denean N-2 = 146-2 = 144, sehineea hipotesis yane menyatakan ada hubunean positif searah antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar sienifikan diterima. Dalam penelitian ini persepsi siswa tentane kompetensi euru dapat dieunakan untuk memprediksi prestasi belajar pada siswa SMK tersebut. 61 Hubunean positif dapat diartikan semakin tineei persepsi siswa tentane kompetensi euru maka semakin tineei prestasi belajar dan semakin rendah persepsi siswa tentane kompetensi euru maka semakin rendah prestasi belajar. Seorane euru mempunyai peran yane saneat besar dalam proses belajar meneajar di dalam kelas. Mereka tidak hanya bertueas untuk menyampaikan materi pelajaran saja, tetapi juea mencari cara aear materi yane disampaikan dapat diterima siswa denean baik. Guru harus dapat menciptakan suasana belajar meneajar yane menyenanekan dan komunikatif. Mereka juea harus dapat menyampaikan materi pelajaran denean cara yane menarik. Denean suasana belajar meneajar yane demikian, diharapkan siswa dapat lebih bersemaneat dalam belajar. Seorane euru yane berkompeten juea mampu menyampaikan materi pelajaran sesuai denean perkembanean ilmu peneetahuan dan teknoloei. Materi pelajaran yane disampaikan juea harus sesuai denean tujuan yane hendak dicapai. Denean demikian siswa dapat meneerjakan soal denean baik. Bila siswa dapat meneerjakan soal denean baik, diharapkan prestasi belajar juea baik. 3. Hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane 62 kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar. Denean koefisien reeresi motivasi belajar X 1 0,176, koefisien reeresi variabel persepsi siswa tentane kompetensi euruX 2 0,084, dan harea konstan a sebesar 60,093 dan koefisien korelasi eanda sebesar 0,258 sedanekan R 2 sebesar 0,067. Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar yane tineei pasti berusaha belajar semaksimal munekin. Mereka tetap belajar walaupun tidak ada ujian. Denean motivasi belajar yane tineei, hasil yane akan dicapai juea akan memuaskan. Menurut pandanean siswa, seorane euru yane berkompeten mampu menciptakan suasana belajar meneajar yane menyenanekan dan sesuai denean perkembanean ilmu peneetahuan dan teknoloei. Suasana belajar yane demikian akan menimbulkan semaneat belajar pada siswa. Siswa menjadi termotivasi untuk meneikuti pelajaran yane diampu oleh euru tersebut. Bila siswa sudah termotivasi untuk belajar ditambah laei denean bekal materi pelajaran yane bermutu maka diharapkan prestasi belajar siswa akan tineei. Denean demikian motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama dapat memacu prestasi belajar. Hubunean yane positif menunjukkan bahwa, motivasi belajar yane tineei, persepsi siswa tentane kompetensi euru yane baik dan prestasi belajar yane tineei akan memacu prestasi belajar dan sebaliknya jika motivasi 63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar rendah, persepsi siswa tentane kompetensi eurutidak mendukune dan prestasi belajar rendah akan menurunkan prestasi belajar. 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BABBVI KESIMPULAN,BKETERBATASAN,BDANBSARAN

A. Kesimpulan