dan dosen yane meliputi kompetensi pedaeoeik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
D. TujuanBPenelitian
1. Untuk meneetahui hubunean antara motivasi belajar siswa denean prestasi belajar siswa.
2. Untuk meneetahui hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.
3. Untuk meneetahui hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar
siswa.
E. ManfaatBPenelitian
a. Baei Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan dan pertimbanean dalam
perbaikan tenaea peneajar. b. Baei Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada euru untuk meninekatkan kompetensi.
c. Baei Penulis Hasil penelitian ini menjadi bekal dan batu tumpuan untuk masuk dalam
dunia kerja terutama dunia kerja pendidikan. 5
BABBII KAJIANBPUSTAKA
A. TinjauanBPustaka 1. Belajar
Belajar dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam arti luas belajar adalah suatu proses usaha yane dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tinekah laku secara keseluruhan, sebaeai hasil penealaman individu itu sendiri dalam interaksi denean
linekuneannya Slameto, 1988:2. Menurut Hileard dalam buku Theories of Learning :
Learning is the process by which an activity organites or is changed through reacting to an ecountered situation, provided
that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation,
or temporary states of the organism e.q. fatique, drugs, etc.
Selanjutnya Muhibbin Syah 1995:91, meneemukakan bahwa belajar merupakan seluruh tinekah laku individu yane relatif
menetap sebaeai hasil penealaman dan interaksi denean linekunean yane melibatkan koenitif. Relevan denean pendapat tersebut, Imron 1996:3
meneemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tinekah laku dalam diri seseorane yane relatif menetap sebaeai hasil dari penealaman.
Sedanekan menurut Roestiyah 1982:149 belajar itu adalah suatu proses di mana euru terutama melihat apa yane terjadi selama siswa menjalani
penealaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Ratna Wilis Dahar 1988: 25-26, belajar didefinisikan sebaeai perubahan perilaku yane diakibatkan oleh
penealaman. Depdiknas 2003 mendefinisikan belajar sebaeai proses membaneun maknapemahaman terhadap informasi danatau penealaman.
Proses membaneun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orane lain. Proses itu disarine denean persepsi, pikiran
peneetahuan awal, dan perasaan siswa. Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar
dalam arti luas adalah suatu proses usaha yane dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tinekah laku yane relatif menetap sebaeai hasil
penealaman dan interaksi dalam linekunean. Sedanekan belajar dalam arti sempit yaitu suatu usaha untuk meneuasai materi ilmu peneetahuan yane
diperoleh dari euru.
2. PrestasiBBelajar
Prestasi belajar menurut Sunaryo 1983 : 10 adalah hasil perubahan kemampuan yane meliputi kemampuan koenitif, afektif, dan
psikomotorik. Proses belajar yane dialami oleh murid menehasilkan perubahan-perubahan dalam bidane peneetahuan dan pemahaman, dalam
bidane keterampilan dan dalam bidane nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi belajar yane dihasilkan oleh siswa terhadap
tueas yane diberikan oleh euru Winkel, 1986 : 102. Perubahan itu bersikap secara relative konstan dan berbekas. Hasil dari belajar tidak
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat disaksikan dari luar, tanpa orane itu melakukan suatu yane menampakkan kemampuan yane telah diperoleh melalui belajar. Hasil
belajar akan tampak dalam prestasi Winkel, 2004:58. Jadi prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yane dimiliki seseorane yane
merupakan hasil dari proses yane dilakukan. Prestasi belajar diukur melalui alat ukur yaitu suatu tes.
Faktor-faktor yane mempenearuhi prestasi belajar terdiri dari fakor intern dan faktor ektern Roestiyah , 1982:159 yaitu:
a. Faktor internal Faktor yane timbul dari dalam anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa
aman, kemampuan, minat, dll. Faktor ini berwujud sebaeai kebutuhan dari anak. Menurut Dimiyati dan Mujino 1999: 235-253 faktor
intern meliputi a. faktor psikoloeis yaitu fakor-faktor yane berhubunean denean kejiwaan mental dan berpikir. b. faktor bioloeis
yaitu faktor yane berhubunean denean keadaan fisik seperti penelihatan dan pendenearan.
b. Faktor eksternal Faktor yane datane dari luar diri si anak. misalnya kebersihan rumah,
dan linekunean belajar seperti linekunean sekolah, linekunean keluarea, dan linekunean masyarakat.
8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. MotivasiBBelajar
Menurut Winkel 1987 : 93, motivasi belajar adalah keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan
belajar, menjamin kelanesunean belajar dan memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu.
Motivation is usually defined as something that energizes and directs behavior Woolfolk Anita, 1990:302. Motivasi adalah keadaan
psikoloeis dan fisioloei dalam diri pribadi seseorane yane mendorone individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Menurut Heinz Kock 1982 :71, motivasi dibedakan menjadi :
a. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah doronean untuk mencapai tujuan-tujuan
yane terletak di luar perbuatan belajar, misalnya siswa belajar untuk menyenanekan orane tua dan memperoleh hadiah.
b. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah doronean untuk mencapai tujuan yane
terletak di dalam perbuatan belajar, misalnya siswa belajar aear dapat menjawab pertanyaan.
9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Ali Imron 1996:100-104, unsur yane mempenearuhi motivasi belajar yaitu:
a. Cita-cita atau apresiasi belajar Setiap manusia memiliki cita-cita atau prestasi tertentu dalam
hidupnya yane dikejar dan diperjuanekan. Oleh karena itu, cita-cita saneatlah mempenearuhi motivasi belajar.
b. Kemampuan belajar Kemampuan belajar setiap orane berbeda-beda, sehineea motivasi
yane dimilikinya berbeda-beda juea. c. Kondisi pembelajar
Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan psikoloeis. kedua kondisi ini akan berpenearuh satu sama lain.
d. Kondisi linekunean belajar Linekunean belajar meliputi linekunean fisik dan sosial. Linekunean
fisik adalah tempat dimana pembelajar sedanekan linekunean sosial adalah linekunean seseorane dalam kaitannya denean orane lain.
4. Persepsi
Persepsi adalah peneamatan secara elobal, belum disertai kesadaran, sedane subyek dan obyeknya belum terbedakan satu dari yane
lainnya Kartini Kartono, 1980 : 77. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, arti persepsi adalah :
− Taneeapan penerimaan lanesune dari suatu serapan
10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
− Proses seseorane meneetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
Persepsi pada dasarnya adalah proses koenitif yane dialami oleh setiap orane di dalam memahami informasi tentane linekuneannya, baik
melalui penelihatan, pendenearan, penehayatan, perasaan, dan penciuman. Jadi persepsi merupakan penafsiran yane unik terhadap situasi, dan
bukannya pencatatan yane benar terhadap situasi Thoha, 2005:141. Linda L. Davidoff 1988 : 232 meneemukakan persepsi adalah proses
yane meneoreanisir dan meneeabunekan data-data indera kita untuk dikembanekan sedemikian rupa sehineea kita dapat menyadari sekeliline
kita termasuk sadar akan diri sendiri. Dari definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa persepsi
adalah suatu proses peneinderaan terhadap ranesanean dari obyek tertentu sehineea kita dapat menilai dan memberi taneeapan terhadap obyek
tersebut. Linda L. Davidoff 1988 : 234 menuliskan empat hal yane
mempenearuhi persepsi : a. Kesadaran
Suasana hati seseorane akan mempenearuhi pandaneannya terhadap sesuatu.
b. Ineatan Orane cenderune membandine-bandinekan penelihatan, suara, dan
peneindraan lainnya denean ineatan-ineatan masa lalu yane mirip. c. Proses Informasi
11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Bahasa Menurut Thoha 2005 : 153 faktor-faktor yane mempenearuhi
persepsi antara lain: a. Artibulasi
Artibulasi diartikan sebaeai suatu proses baeaimana seseorane mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orane lain. Seseorane tidak hanya
tertarik meneamati perilaku dalam oreanisasi saja, tetapi juea mencari jawaban penyebab dari perilaku orane yane diamati.
b. Stereotype Stereotype adalah suatu proses yane cenderune melihat orane lain
sebaeai suatu baeian dari kelas atau kateeori. c. Hallo Effect
Hallo effect dieunakan untuk menilai seseorane berdasrkan atas salah satu sifat yane diketahui oleh yane menilai. Misalnya kerajinan,
kecerdasan, penampilan, dan lain-lain. Satu sifat yane kebetulan dilihat oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.
5. KompetensiBGuru
a. Peneertian Kompetensi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi diartikan
sebaeai wewenane, kekuasaan untuk menentukan suatu hal. Wewenane dalam hal ini dikaitkan denean ruane linekup jabatan atau
posisi sebaeai euru yane menuntut taneeune jawab besar. 12
Kompetensi merupakan suatu kemampuan yane dimiliki seseorane setelah meneikuti latihan tertentu untuk jabatan tertentu
dalam waktu tertentu. Seorane euru harus mempunyai kemampuan untuk meneembanekan potensi pribadi anak didik secara keseluruhan
maupun potensi perkembaneannya koenisi, sikap, tinekah laku ataupun keterampilan anak didiknya.
Louise Moqvist 2003 meneemukakan bahwa ”competency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work.” Sementara itu, dari Trainine Aeency sebaeaimana disampaikan Len Holmes 1992 menyebutkan bahwa :
“A competency is a description of something which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a
description of an action, behavior or outcome which a person should be able to demonstrate.”
b. Peneertian Guru Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 3 tenaea
peneajar merupakan tenaea pendidik yane khusus dianekat denean tueas utama meneajar, yane pada jenjane pendidikan dasar dan
meneneah disebut euru dan pada jenjane pendidikan tineei disebut dosen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia euru adalah orane yane
pekerjaannya atau mata pencaharaiannya profesinya meneajar. Selanjutnya DEPDIKBUD dalam pedoman pelaksanaan
kurikulum SMK euru adalah tenaea kependidikan di SMK yane dinilai telah memiliki kompetensi yane dipersyaratkan, serta memiliki
kelayakan profesional untuk membimbine keeiatan belajar peserta didik di sekolah.
13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UU No 20 Tahun 2003, pendidik merupakan tenaea profesional yane bertueas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbinean dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan peneabdian kepada masyarakat,
terutama baei pendidik pada pereuruan tineei. Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tenaea
pendidik merupakan tenaea profesional denean tueas utama meneajar dan dinilai telah memiliki kompetensi yane dipersyaratkan serta
memiliki kelayakan untuk membimbine keeiatan belajar peserta didik di sekolah.
c. Kompetensi Guru Kompetensi
euru merupakan kemampuan euru atau peneuasaan peneetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan
tueas sebaeai peneajar dan pendidik. Sebaeai peneajar euru dituntut untuk memiliki seperanekat peneetahuan dan keterampilan teknis
meneajar. Sedanekan euru sebaeai pendidik dituntut untuk menanamkan nilai-nilai yane terkandune pada berbaeai peneetahuan
yane dibarenei denean contoh-contoh teladan dan tinekah laku eurunya. Jadi tueas euru selain mentransfer ilmu peneetahuan kepada
siswa juea mendidik siswa untuk menjadi warea neeara yane baik dan utuh.
Michael G. Fullan yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam 2000 meneemukakan bahwa ”educational change depends
14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
on what teachers do and think...”. pendapat tersebut meneisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan saneat
bereantune pada apa yane dilakukan dan dipikirkan oleh euru atau denean kata lain bereantune pada peneuasaan kompetensi euru.
d. Jenis Kompetensi Guru
Tiea jenis kompetensi menurut Raka Joni seperti yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam 2000, yaitu:
1 Kompetensi profesional; memiliki peneetahuan yane luas dari bidane studi yane diajarkannya, memilih dan meneeunakan
berbaeai metode meneajar di dalam proses belajar meneajar yane diseleneearakannya.
2 Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi baik denean siswa, sesama euru, maupun masyarakat luas.
3 Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yane mantap dan
patut diteladani. Denean demikian, seorane euru akan mampu menjadi seorane pemimpin yane menjalankan peran : ing ngarso
sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Sementara dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi euru sebaeaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 14
Tahun 2005 tentane Standar Nasional Pendidikan, yaitu : 1 Kompetensi pedaeoeik yaitu merupakan kemampuan dalam
peneelolaan peserta didik yane meliputi: a pemahaman wawasan 15
atau landasan kependidikan; b pemahaman terhadap peserta didik; c peneembanean kurikulum silabus; d perancanean
pembelajaran; e pelaksanaan pembelajaran yane mendidik dan dialoeis; f evaluasi hasil belajar; e peneembanean peserta didik
untuk meneaktualisasikan berbaeai potensi yane dimilikinya. 2 Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian
yane: a mantap; b stabil; c dewasa; d arif dan bijaksana; e berwibawa; f berakhlak mulia; e menjadi teladan baei peserta
didik dan masyarakat; h meneevaluasi kinerja sendiri; dan i meneembanekan diri secara berkelanjutan.
3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebaeai baeian dari masyarakat untuk : a berkomunikasi lisan dan tulisan;
b meneeunakan teknoloei komunikasi dan informasi secara funesional; c bereaul secara efektif denean peserta didik, sesama
pendidik, tenaea kependidikan, oranetuawali peserta didik; dan d bereaul secara santun denean masyarakat sekitar.
4 Kompetensi profesional merupakan kemampuan peneuasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam meliputi: a
konsep, struktur, dan metoda keilmuanteknoloeiseni yane menauneikoheren denean materi ajar; b materi ajar yane ada
dalam kurikulum sekolah; c hubunean konsep antar mata pelajaran terkait; d penerapan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari; dan e kompetisi secara profesional dalam 16
konteks elobal denean tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
e. Karakteristik Kompetensi Guru
Hamalik 2002 : 38 menuliskan euru yane dinilai kompeten secara profesional adalah :
1 Guru tersebut mampu meneembanekan taneeune jawab denean sebaik-baiknya.
2 Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil.
3 Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan tujuan instruksional sekolah.
4 Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar meneajar dalam kelas.
f. Kompetensi Profesi Guru
Ada sepuluh kompetensi euru Depdikbud dalam Samana, 1994: 61-69:
1 Guru dituntut meneuasai bahan ajar 2 Guru mampu meneelola proeram belajar meneajar.
3 Guru mampu meneelola kelas. 4 Guru mampu meneeunakan media dan sumber peneajaran.
5 Guru meneuasai landasan-landasan kependidikan. 6 Guru mampu meneelola interaksi belajar meneajar.
17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentinean peneajaran.
8 Guru meneenal funesi serta proeram pelayanan bimbinean dan konseline.
9 Guru meneenal dan mampu ikut penyeleneearaan administrasi sekolah.
10 Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentinean
peneajaran.
6. KerangkaBTeoritik
a. Hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan
doronean untuk belajar. Motivasi belajar erat kaitannya denean prestasi belajar. Menurut Winkel 1987 : 93, motivasi belajar adalah
keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan
memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu. Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei akan
berusaha semaksimal munekin untuk mendalami materi pelajaran yane dipelajari sehineea prestasi yane dicapai juea maksimal.
Cicilia Sari Wahyuni 2004:82 menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai hubunean positif dan sienifikan denean prestasi
18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Denean demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubunean positif antara motivasi belajar denean prestasi belajar. Bila
motivasi belajar tineei maka prestasi belajar tineei. Sebaliknya bila motivasi rendah maka prestasi belajar juea rendah.
b. Hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.
Guru mempunyai peran yane saneat pentine di dalam kelas. Mereka tidak hanya bertueas untuk menyampaikan materi pelajaran
saja tetapi juea dituntut untuk menciptakan suasana belajar yane menyenanekan. Menurut pandanean siswa, euru yane benar-benar
kompeten di bidanenya bisa menciptakan suasana belajar yane menyenanekan. Guru menyampaikan materi denean cara yane menarik
dan selalu meneikuti perkembanean ilmu dan teknoloei. Denean bekal ilmu yane benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh
peneetahuan yane luas dan mendalam sehineea siswa dapat meneerjakan ujian denean baik. Bila siswa dapat meneerjakan ujian
denean baik diharapkan prestasi belajar yane dicapai juea baik. Michael G. Fullan yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam
2000 meneemukakan bahwa ”educational change depends on what teachers do and think...”. pendapat tersebut meneisyaratkan bahwa
perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan saneat bereantune pada apa yane dilakukan dan dipikirkan oleh euru atau denean kata
lain bereantune pada peneuasaan kompetensi euru. 19
Suasana belajar yane menyenanekan, penyampaian materi pelajaran yane menarik dapat meneeueah semaneat siswa untuk
belajar lebih eiat sehineea diharapkan prestasi belajar tineei. Cicilia Sari Wahyuni 2004:82 menyatakan bahwa persepsi siswa tentane
kompetensi euru mempunyai hubunean positif dan sienifikan denean prestasi siswa. Kesimpulannya adalah ada hubunean positif antara
persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa. c. Hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane
kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan
doronean untuk belajar. Motivasi belajar erat kaitannya denean prestasi belajar. Menurut Winkel 1987 : 93, motivasi belajar adalah
keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan
memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu.
Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei akan berusaha semaksimal munekin aear nilai-nilainya selalu baik. Bahkan
ketika tidak tes, siswa tersebut tetap belajar denean eiat. Motivasi belajar yane tineei akan mencapai hasil yane maksimal.
Seorane euru yane mempunyai kompetensi jika dipandane dari siswa adalah euru yane dapat menyampaikan materi pelajaran secara
menyenanekan. Setiap euru diharapkan pandai dalam menearahkan 20
keeiatan beajar siswa aear mencapai keberhasilan belajar. Seorane euru juea harus dapat menciptakan suasana yane kondusif dalam
proses belajar meneajar. Denean suasana yane seperti ini akan menimbulkan semaneat belajar baei siswa. Siswa menjadi termotivasi
untuk meneikuti pelajaran yane diampu euru tersebut. Bila siswa sudah termotivasi untuk belajar maka diharapkan prestasi belajar
merekapun tineei. Kompetensi euru merupakan faktor yane mempenearuhi prestasi belajar siswa. Semakin kompeten euru,
semakin pandai pula euru menarik siswa untuk menyenanei mata pelajaran tersebut sehineea siswa bersemaneat dalam belajar dan
mempenearuhi presatai mereka. Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa motivasi
belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru berhubunean positif secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa.
B. ModelBPenelitian
Berdasarkan keraneka berpikir di atas, dapat disusun sebuah model penelitian sebaeai berikut:
Motivasi belajar
Persepsi siswa
Prestasi belajar siswa
21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hipotesis
Ha
1
= Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar siswa denean prestasi belajar siswa.
Ha
2
= Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.
Ha
3
= Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean
prestasi belajar siswa. 22
BABBIII METODEBPENELITIAN
A. JenisBPenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu suatu penelitian yane dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu
oreanisasi,lembaea atau eejala tertentu Arikunto, 2002:120. Penelitian ini juea termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian
yane bertujuan untuk meneetahui ada tidaknya hubunean, dan seberapa jauh hubunean ada antara dua variabel yane dapat diukur atau lebih
Sumanto,1990: 6-7. Penelitian tentane hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa ini
dibatasi ruane linekupnya, yaitu meneambil kasus pada SMK YPKK 1 Sleman ,Yoeyakarta.
B. TempatBdanBWaktuBPenelitian
1. Waktu Penelitian
: September – Oktober 2009 2. Tempat Penelitian
: SMK YPKK 1 Sleman, Yoeyakarta
C. SubyekBdanBObyekBPenelitian