21
dapat meyakini kebiasaan belajarnya dan dengan demikian diharapkan dapat menguasai materi mata pelajaran dengan baik.
Menurut Krumboltz and Thoresen, konseling merupakan “a process of helping people with their troubles”
Shertzer and Stone, 1981 : 168. Menurut Mortensen and Schmuller konseling merupakan “a
person-to-person process in which one person in helped by another to increase in understanding and ability to meet his problems”
Mortensen and Schmuller, 1976 : 395. Jadi konseling merupakan bantuan yang
diberikan kepada seseorang yang dilakukan antara orang per orang untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Belkin mendefinisikan konseling belajar sebagai “.....the total process of helping the client decide upon his educational plans, make
sound and appropriate choices, and succeed in all his educational endeavors”
Belkin, 1975 : 432. Konseling belajar dimaksudkan untuk membantu klien memutuskan rencana-rencana pendidikan, membuat
keputusan dan pilihan-pilihan yang tepat, dan berhasil dalam segala usaha keras pendidikannya. Siswa yang belum baik kebiasaan belajarnya dapat
ditingkatkan melalui kegiatan konseling belajar. Dalam kegiatan ini tiap siswa dilatih menggunakan cara pemecahan masalah mengenai kegiatan
pendidikan yang dialaminya sehingga ia mahir dalam menggunakannya.
c. Siswa dilatih menggunakan cara belajar dengan metode SQ3R
Metode SQ3R merupakan salah satu teknik belajar yang digunakan dalam mempelajari buku teks. Singer Donlan mengatakan
22
bahwa “this formula, originally used as a study procedure, guides the student to a survey the assigned reading, b formulate questions to
answer, c read to answer the questions, d recite the answers, and e finally rewiew to check the answers”
Singer and Donlan, 1980 : 375. Hal ini lebih menyerupai suatu langkah atau prosedur yang harus
dilakukan secara berurutan atau sistematis. Tiap-tiap siswa menggunakan metode SQ3R dalam memahami isi bacaan dari buku teks. Langkah-
langkah penggunaan metode SQ3R menurut Robinson 1946 : 28 - 31 yaitu sebagai berikut:
1. Survey
Langkah Orientasi Pada langkah ini siswa melihat secara garis besar isi bab atau
point-point penting dari bab guna memperoleh gambaran secara umum mengenai bahan yang akan dipelajari siswa.
Kegiatan itu di antaranya siswa mengambil beberapa materi topik bacaan yang sudah biasa dibaca siswa dari sebuah surat
kabar, majalah, bacaan lanjut dari buku teks atau melihat bagian utama bab dari sebuah artikel.
2. Question
Langkah Bertanya Pada langkah ini timbul rasa keingintahuan siswa terhadap apa
yang telah diamati pada langkah pertama di atas dan siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan atasnya yang kemudian
akan dicari jawabannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Read
Langkah Membaca Pada langkah ini siswa membaca bahan secara menyeluruh
untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4. Recite
Langkah Merumuskan Pada langkah ini siswa merumuskan jawaban-jawaban yang
telah diperoleh atas pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya dalam kata-kata, kalimat dan bahasa sendiri.
5. Review
Langkah Peninjauan Kembali Pada langkah ini siswa melihat kembali jawaban-jawaban
yang telah ia rumuskan sebelumnya untuk memperoleh pengertian dan keyakinan yang pasti atas jawaban yang telah
dirumuskan tersebut. Guru pembimbing dapat membantu siswa memahami kebiasaan
belajarnya melalui kegiatan bimbingan belajar dan konseling belajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai metode SQ3R ini
dan melatihkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Dengan demikian diharapkan siswa semakin berkembang dalam kegiatan
akademiknya.
d. Siswa dilatih mengkaji bahan dari sumber masyarakat