Kegiatan Pendidikan Siswa Fungsi Pendidikan Sekolah

8 Pengalaman pendidikan formal tersebut diperoleh tiap-tiap anak mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Guru dan siswa bersama-sama melakukan kegiatan pendidikan tersebut terutama mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, menegaskan bahwa pendidikan adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5. Hal ini menjadi pegangan bagi guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan pendidikan secara terencana, teratur demi perkembangan diri siswa yaitu siswa memperoleh kemampuan-kemampuan yang diperlukan diri untuk hidup.

2. Kegiatan Pendidikan Siswa

Dalam pendidikan berlangsung serangkaian proses kegiatan yang diprogramkan secara terencana dan terjadwal dengan baik. Kegiatan tersebut meliputi pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Kegiatan ini dirancang dan diprogramkan untuk mencapai perkembangan kedewasaan tiap-tiap siswa. Masing-masing kegiatan ini dilaksanakan tiap-tiap siswa bersama guru mata pelajaran, guru pembimbing dan guru pelatih dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Dalam mata pelajaran ekonomi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 tiap-tiap siswa diajar, dibimbing dan dilatih untuk memahami dan mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi. Interaksi antara guru dan siswa terjadi melalui kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan ini. Tujuan kegiatan ini adalah agar tiap-tiap siswa dapat berkembang memperoleh kemampuan baru sesuai bakat masing- masing. Dengan demikian kegiatan pendidikan siswa adalah serangkaian proses meliputi kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang terprogram secara terencana dan terjadwal yang dilakukan oleh guru bersama siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan agar tiap siswa dapat menjadi manusia dewasa yang memiliki sejumlah kemampuan dan keterampilan yang diperlukan siswa dalam hidup sehari-hari.

3. Fungsi Pendidikan Sekolah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.....” Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian tiap- tiap siswa untuk bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara dan siswa dapat menjalani hidupnya sesuai martabat manusia serta menampilkan perilaku cerdas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Pendidikan dapat menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri tiap- tiap siswa. Perubahan itu nampak pada diri tiap-tiap siswa dalam bentuk pikiran atau pandangan, perasaan dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan tiap-tiap siswa. Dengan kata lain pendidikan menghasilkan perubahan pada diri tiap-tiap siswa menyangkut aspek kognitifnya, aspek afektifnya dan aspek psikomotorik serta konatif. Perubahan-perubahan ini diharapkan dapat dialami tiap-tiap siswa sesuai dengan potensi dan bakat masing-masing, dan dengan demikian dapat menjadi manusia yang berguna bagi diri, masyarakat dan negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan sekolah adalah memperlancar proses pembentukan tiap-tiap siswa menjadi pribadi-pribadi dewasa yang berguna dan bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara yang nampak pada pikiran, perasaan dan tindakan- tindakan atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan.

4. Tujuan Pendidikan