C. Operasi Perusahaan
Jenis-jenis Enegi yang Dihasilkan Chevron Indonesia Company
Dari Kalimantan Timur, Chevron memproduksi berbagai energi, yaitu: 1. Minyak mentah crude oil
2. Gas, dan 3. Kondensat
Minyak mentah merupakan produk utama yang diproduksi Chevron Indonesia Company
CICo. Nilai jual minyak mentah hingga saat ini cukup tinggi, yakni sekitar 70 dolar AS per barel. Oleh karena itu minyak mentah
menjadi target utama produksi di CICo. Minyak mentah hasil produksi yang telah memenuhi standar penjualan akan diekspor menggunakan kapal tanker.
Berlimpahnya cadangan gas alam di perut bumi Kalimantan Timur menjadikan gas alam sebagai energi yang turut diproduksi oleh Chevron
Indonesia Company . Gas alam yang telah diproses akan dialirkan ke refinery
Pertamina untuk dijual. Sebagian gas alam tersebut juga digunakan untuk pemakaian sendiri dalam kegiatan proses produksi, seperti untuk fuel heater,
glycol reboiler , maupun untuk utility fasilitas Pertamina.
Kondesat merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari proses separasi dan impuritis pemurnian minyak mentah dan gas alam. Nilai jual
kondensat tidak begitu tinggi, tetapi masih tetap menguntungkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar IV.3 Hasil Operasi Chevron Kalimantan Timur Sumber: Chevron Indonesia Company, 2009
Production Profile Chervron Indonesia Company Tahun 2007-2009
10 20
30 40
50 60
70
2007 2008
2009 MBOEPD
Sampai bulan Juni 2006, kegiatan operasi Chevron Indonesia Company didukung oleh 1.734 karyawan, yang mana 1.221 ditugaskan di Kalimantan
Timur, dan 513 lainnya di Jakarta. Chevron Indonesia Company juga didukung oleh lebih dari 1.300 pekerja kontrak. Pada tahun 2005, Chevron
Indonesia Company memproduksi sekitar 54,000 BOPD minyak fluida dan 218 MMCFD gas.
Kegiatan operasai Chevron Indonesia Company dibelah oleh delta Mahakam sebagai batas imajiner, menjadi dua daerah utama: Utara dan
Selatan; dan West Seno, proyek laut dalam di selat makassar. Di daerah operasi Utara, Chevron Indonesia Company mengoperasikan lapangan-
lanpangan Attaka, Melahin, kerindingan, Serang, dan West Seno, serta Terminal Santan. Sedangkan di daerah operasi Selatan, Chevron Indonesia
Company mengelola lapangan-lapangan Sepinggan dan Yakin, Terminal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lawe-lawe dan Base Camp, Pusat Logistik PenajamPSB dan kantor Pasir Ridge, Balikpapan.
Chevron Indonesia Company mempunyai tiga lapangan utama, yaitu: Sepinggan Yakin, Attaka dan West Seno. Terletak di sebelah selatan Delta
Mahakam, lapangan Sepinggan yakin telah memproduksi minyak dan gas selama 30 tahun. Sepinggan mulai beroperasi pada bulan April 1975, dan
mencapai puncak produksinya tahun 1991 dengan produksi sebanyak 26,000 ribu barel minyak per hari BOPD. Yakin mulai berproduksi setahun
kemudian dan mencapai produksi sebanyak 13,200 BOPD pada tahun 1986. Minyak dan gas dari lapangan Sepinggan dan Yakin dikirim ke
terminal darat Chevron di Lawe-lawe yang terletak di Penajam paser utara. Terminal Lawe-lawe merupakan tempat pengumpulan minyak yang kemudian
diekspor dengan menggunakan tanker atau dialirkan melalui pipa ke penyulingan pertamina di Balikpapan. Produksi gas juga dikirimkan melalui
pipa ke tempat penyulingan dan digunakan sebagai bahan bakar. Attaka diakui dunia sebagai lapangan minyak raksasa dan dicatat
sebagai lapangan lepas pantai terbesar di Indonesia. Terletak sekitar 12 mil laut dari Tanjung Santan, lapangan Attaka memulai produksi dari sumur
pertamanya pada tahun 1972. Gas dari Attaka diproses di fasilitas pemurnian Flurida LEX di Terminal Santan dan gas kering dikirim ke instalasi
pengolahan gas alam di Bontang Kalimantan Timur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penemuan lapangan West Seno menandai tahap baru pada pengembangan proyek energi di Indonesia, Produksi laut dalam lapangan
West Seno terletak di KKS makassar Strait dengan kedalaman antara 2.400 sampai 3.400 kaki.
Di West Seno, Chevron Indonesia Company mengaplikasikan kaki landasan bertegangan kecil TLP dengan menara pengeboran yang disangga
secara fleksibel. Minyak yang diproduksi diproses di unit produksi apung FPU yang terletak berdekatan dengan TLP. Minyak dan gas dari FPU
dikirim lewat pipa bawah air ber diameter 12” ke terminal darat di Santan.
Terletak sekitar 170 km dari Balikpapan, Terminal Santan yang selesai dibangun pada tahun 1973 menandai dimualinya operasi komersial gas
Chevron Indonesia Company di Indonesia. Terminal Santan memproses gas dari fasilitas pemurnian fluida LEX, memasok logistik untuk menara-menara
lepas pantai, stabilisasi minyak mentah dan kondensat, serta kompresi gas. Produksi gas dari lapangan-lapangan Attaka, Melahin, Kerindingan, Serang
dan Santan di daerah produksi utara melewati terminal Santan dalam perjalananya menuju instalasi raksasa gas alam LNG di Bontang atau untuk
diproses di instalasi LEX. Chevron Indonesia Company telah memasok gas ke instalansi LNG di
Bontang Kalimantan Timur sejak tahun 1979. Pada saat ini Chevron sedang mengembangkan proyek laut dalam di lepas pantai Kalimantan Timur.
Produksi dari pengembangan proyek laut dalam di lepas pantai Kalimantan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Timur. Produksi dari pengembangan proyek laut dalam akan sangat membantu usaha Chevron untuk menambah pasokan gas ke Bontang.
D. Teknologi Mutahir dan perlindungan lingkungan