Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

122 sulit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akses terhadap modal yang dimiliki siswa kelas XII SMK tergolong mudah. Dalam hal ini akses terhadap modal dapat digunakan untuk memprediksi tingkat intensi berwirausaha pada siswa SMK. Semakin mudah akses terhadap modal akan semakin tinggi intensi berwirausaha. Dan sebaliknya, semakin sulit akses terhadap modal akan semakin rendah intensi berwirausaha siswa SMK. sehingga akses terhadap modal berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel akses terhadap modal tergolong mudah, intensi berwirausaha tergolong sangat tinggi, namun derajat asosiasi menunjukkan rasio 0.40 dan tergolong sedang. Atas dasar hasil penelitian tersebut maka peneliti memiliki keyakinan bahwa masih ada indikator akses terhadap modal yang lain selain sumber modal yang belum terungkap dan menjadi penentu untuk memberikan porsi pengaruh terhadap intensi berwirausaha khususnya siswa SMK. Pengembangan dan penemuan indikator akses terhadap modal yang lain sebagai indikator yang diyakini memiliki peranan besar untuk meningkatkan intensi berwirausaha dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya dalam penelitian yang serupa. Akses terhadap modal merupakan hal yang penting dalam mendirikan suatu usaha, karena modal merupakan sejumlah dana yang menjadi dasar untuk mendirikan suatu usaha, setiap usaha menggunakan dana ini untuk membelanjai aktivitas produksi dalam menghasilkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 produk barang dan jasa. Akses terhadap modal memiliki pengaruh terhadap intensi berwirausaha, karena tanpa adanya akses terhadap modal maka usaha yang akan didirikan hanyalah sebuah wacana belaka tidak akan terealisasi tanpa adanya dukungan modal. Modal dapat diakses melalui tabungan diri sendiri, keluarga, teman, dan komunitas-komunitas yang menyediakan modal untuk berwirausaha. Dengan adanya akses terhadap modal memberikan kemudahan kepada wirausaha-wirausaha baru untuk mendirikan dan menjalankan usahanya. 4. Pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. Pada hasil pengujian hipotesis keempat, karena Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,128 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05 maka H a4 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. Tabel 4.12 menunjukkan bahwa 144 siswa 61 mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat tinggi, 82 siswa 34,7 mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori tinggi, 9 siswa 3,8 mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori cukup, 1 siswa 0,5 mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori rendah, dan 0 siswa 0 mempunyai kreatifitas dan inovatif dengan kategori sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreatifitas dan inovatif yang dimiliki siswa kelas XII SMK tergolong sangat tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 Kreatifitas dan inovatif merupakan modal penting yang harus dimiliki calon wirausaha karena kreatifitas dan inovatif merupakan daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan. Orang berusaha berpikir kreatif karena adanya keinginan yang kuat pada pribadinya untuk menghasilkan suatu kemajuan, akbiat dari adanya dorongan untuk berprestasi tinggi, serta adanya kesadaran akan pentingnya sesuatu yang baru tersebut. Kreatifitas dan inovatif memiliki pengaruh terhadap intensi siswa untuk berwirausaha, karena bagi seorang wirausaha setiap saat harus siap menghadapi persaingan. Oleh sebab itu menjadi seorang wirausaha harus mampu berpikir kreatif, tanpa adanya kreatifitas wirausaha tidak akan mampu berkembang dan mempertahankan bisnisnya. Kreatifitas yang sudah tertanam dalam diri seseorang harus segera di eksekusi agar ide-ide yang sudah tertanam terealisasi dengan baik. 5. Pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. Pada hasil pengujian hipotesis kelima, karena Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,383 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,240 lebih besar dari α 0,05 maka H 05 diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh positif latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ayah terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. Pada hasil pengujian hipotesis kelima, karena hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 0,750 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,387 lebih besar dari α 0,05 maka H 05 diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ibu terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata sebagian besar orang tua ayah bekerja bukan sebagai wirausaha yaitu sebesar 208 orang dan 28 orang sebagai wirausaha, sedangkan untuk orang tua ibu sebagian besar juga bukan sebagai wirausaha yaitu sebesar 196 orang dan 40 orang bekerja sebagai wirausaha. Tidak adanya pengaruh tersebut diduga karena pekerjaan orang tua bukan menjadi faktor pendorong anak dalam berfikir dan dalam menekuni suatu pekerjaan yang kelak diinginkannya, meskipun orang tuanya bekerja sebagai wirausaha namun anak tidak meniru atau tidak mengikuti jejak orang tuanya, mereka lebih memilih pekerjaan lain yang sesuai dengan keinginannya, sedangkan bagi siswa yang memiliki intensi untuk berwirausaha namun orang tuanya bekerja bukan sebagai wirausaha, hal tersebut bukan menjadi penghalang untuk siswa tersebut memilih pekerjaan sebagai wirausaha. Anak-anak yang memiliki niatan untuk berwirausaha bukan berarti orang tuanya bekerja sebagai wirausaha, hal ini membuktikan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua tidak mempengaruhi niatan siswa untuk berwirausaha. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh kebutuhan akan prestasi, pendidikan kewirausahaan, akses terhadap modal, kreatifitas dan inovatif, latar belakang pekerjaan orang tua, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan derajat asosiasi sangat tinggi. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,930 ; nilai Asymp. Sig 0,000 α 0,05. Karena nilai C 0,901 dan C max sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 1,00 0,9010,816. Kriteria nilai rasio CC max koefisien 1,00 berada pada rentang 0,80 – 1,000. 2. Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan derajat asosiasi sedang. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 60,006 ; nilai Asymp. Sig 0,000 α 0,05. Karena nilai C 0,450 dan C max sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,55 0,4500,816. Kriteria nilai rasio CC max koefisien 0,55 berada pada rentang 0,40 – 0,599. 3. Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan derajat asosiasi sedang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 29,719 ; nilai Asymp. Sig 0,000 α 0,05. Karena nilai C 0,334 dan C max sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,40 0,3340,816. Kriteria nilai rasio CC max koefisien 0,40 berada pada rentang 0,40 – 0,599. 4. Ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan derajat asosiasi sangat tinggi. Pernyataan ini didukung oleh nilai Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,128 ; nilai Asymp. Sig 0,000 α 0,05. Karena nilai C 0,691 dan C max sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,85 0,6910,816. Kriteria nilai rasio CC max koefisien 0,85 berada pada rentang 0,80 – 1,000. 5. Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ayah terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. karena hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 1,383 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,240 lebih besar dari α 0,05 maka H 05 diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh intensi berwirausaha kelas XII berdasarkan latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ayah. 6. Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ibu terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. karena hasil Chi-Square x 2 hitung sebesar 0,750 df = 1 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,387 lebih besar dari α 0,05 maka H 05 diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh intensi berwirausaha kelas XII berdasarkan latar belakang pekerjaan orang tua pekerjaan ibu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini. Penulis tidak dapat mempengaruhi kesungguhan siswa dalam mengisi kuesioner, apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan kondisi yang sesungguhnya maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang obyektif dan tidak sesuai yang diharapkan penulis dan para pembaca. Namun demikian, sebelum siswai mengisi kuesioner, peneliti sudah berusaha mengingatkan responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dialami oleh responden. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa ada beberapa indikator yang belum tampak dalam variabel pendidikan kewirausahaan dan variabel akses terhadap modal, sehingga hal ini menghasilkan kategori sedang pada kedua variabel tersebut.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan kategori sangat tinggi. Penulis menyarankan agar pihak sekolah mendatangkan wirausahawan yang sukses dan selalu ingin memiliki prestasi dalam menjalankan usahanya untuk menjadi pembicara. Kebutuhan akan prestasi merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 karakteristik kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk memiliki intensi berwirausaha, dengan karakteristik tersebut siswa yang memiliki kebutuhan akan prestasi tinggi tidak dapat menerima kegagalan dan akan selalu belajar dari kegagalan yang pernah terjadi, oleh sebab itu siswa harus mencontohi wirausahawan yang memiliki prestasi tinggi dalam usahanya. 2. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan kategori cukup. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kewirausahaan tergolong dalam kategori baik, namun setelah peneliti membandingkan nilai C dengan nilai C max mendapatkan hasil kategori cukup, peneliti meyakini hal ini terjadi karena ada beberapa indikator pendidikan kewirausahaan yang belum terlihat dalam penelitian ini selain keterampilanskill, percaya diri, orisinalitas, body of knowladge, mengembangkan, memupuk dan membina. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menemukan indikator-indikator yang belum terlihat dalam variabel pendidikan kewirausahaan. Penulis juga menyarankan agar guru mata pelajaran membantu siswa menumbuhkan dan mengembangkan intensi berwirausaha yaitu dengan cara mengajak siswa mengadakan praktek nyata dan menjual hasil kreasi tersebut di sekolah serta di masyarakat sekitar, hal ini dimaksud agar setelah lulus mereka sudah mampu menjadi wirausaha muda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 3. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul dengan kategori sedang. Dalam penelitian ini, perbandingan nilai C dan nilai C max masuk dalam kategori sedang dengan kemungkinan ada beberapa indikator akses terhadap modal yang belum terlihat selain sumber-sumber modal. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menemukan indikator-indikator yang belum terlihat dalam variabel akses terhadap modal. Modal merupakan salah satu faktor yang penting untuk memulai usaha. Akses terhadap modal merupakan hambatan klasik terutama dalam memulai usaha baru, oleh sebab itu untuk mempermudah calon wirausaha muda mendapatankan modal penulis menyarankan hendaknya siswa mau mengikuti komunitas-komunitas yang mendukung mereka untuk mendapatkan modal usaha. Selain itu pemerintah hendaknya memberikan kemudahan kepada calon wirausaha untuk mendapatkan modal melalui program pemerintah dengan mengajukan proposal. Hal ini dimaksud agar mempermudah dan membantu calon wirausaha muda yang unggul, hal ini bermanfaat untuk mengurangi angka pengangguran yang ada, karena lulusan SMK semakin tahun jumlahnya semakin meningkat. 4. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan kreatifitas dan inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di kabupaten Bantul dengan kategori sangat tinggi. Penulis menyarankan guru mata pelajaran bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang bertujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 untuk menambah ide ide baru dalam menyampaikan materi pelajaran kewirausahaan dan metode belajar yang sesuai untuk meningkatkan kreatifitas dan inovatif siswa agar siswa lebih termotivasi. 5. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. Penulis menyarankan orang tua hendaknya memberikan gambaran akan pentingnya wirausaha di masa depan sehingga siswa memiliki kesadaran untuk berwirausaha sehingga mereka mau memulai menjalankan usaha seseuai dengan keterampilan yang dimiliki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI