Pengujian Prasyarat Analisis Data
100
Setelah diketahui hasil pengujian hipotesis pertama, pengujian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan kontingensi C untuk
mencari besar kecilnya derajat asosiasi. C =
√ = 0,901
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.17 Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,901.
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai C
max
yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan nilai C
max
adalah sebagai berikut:
C
max
= √
= 0,816 Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C
max
maka hasil yang diperoleh sebesar 1,00 0,9010,816. Kriteria rasio CC
max
, koefisien 1,00 berada pada rentang 0,80-1,000 dengan interpretasi sangat tinggi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausahan dapat diintrepretasikan sangat tinggi.
2. Hipotesis Kedua
a. Rumusan Hipotesis
H
02
: Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten
Bantul. H
a2
: Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul.
101
b. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Tabel 4.18 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa SMK di Kabupaten Bantul
Tabel 4.18 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha
siswa SMK di Kabupaten Bantul. Sel matrik frekuensi harapan pada variabel intensi berwirausaha yang semula terdapat kategori sangat
tidak baik, tidak baik, cukup, baik, sangat baik telah diubah dengan kolom kategori yang berdekatan digabungkan. Penggabungan
dilakukan pada variabel intensi berwirausaha sebagai berikut: untuk kategori sangat tidak baik kode angka 1 dan tidak baik kode angka
2 digabungkan diberi kode 1 dengan kategori tidak baik. Untuk kategori cukup kode angka 3 diubah menjadi kode angka 2 dengan
kategori cukup. Untuk kategori baik kode angka 4 dan kategori
kategori3_intensi_berwirausaha kategori3_pendidikan_kewirausahaan Crosstabulation
kategori3_pendidikan_kewirausahaan Total
Tidak Baik Baik
kategori3_intensi_berwirausaha Rendah Count 20
20 Expected
Count 5.3
14.7 20.0
Residual 14.7
-14.7 Tinggi Count
43 173
216 Expected
Count 57.7
158.3 216.0
Residual -14.7
14.7 Total
Count 63
173 236
Expected Count
63.0 173.0
236.0
102
sangat baik kode angka 5 digabungkan diberi kode angka 3 dengan kategori baik. Setelah dilakukan penggabungan kategori yang
berdekatan ternyata masih menghasilkan sel matrik yang frekuensi harapannya kurang dari 5, maka dilakukan penggabungan kembali
kategori yang berdekatan. Penggabungan dilakukan pada variabel intensi berwirausaha sebagai berikut: untuk kategori tidak baik kode
angka 1 dan kategori cukup kode angka 2 digabungkan diberi kode 1 dengan kategori tidak baik. Untuk kategori baik kode angka 3 diubah
menjadi kode angka 2 dengan kategori baik.
Tabel 4.19 Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa SMK di Kabupaten Sleman
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2-sided
Exact Sig. 1-sided
Pearson Chi-Square 60.006
a
1 .000
Continuity Correction
b
55.983 1
.000 Likelihood Ratio
58.237 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association
59.752 1
.000 N of Valid Cases
b
236 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is
5,34. b. Computed only for a 2x2 table