44
mendapat tambahan modal, tapi juga mendapat bantuan keahlian teknis, jalur distribusi, cara pemasaran, dan juga kredibilitas.
6. Perusahaan modal ventura
Perusahaan modal ventura adalah organisasi swasta berorientasi laba yang memberikan sejumlah modal dan kemudian menggunakannya untuk
membeli posisi ekuitas dalam perusahaan yang baru, yang diyakininya memiliki potensi pertumbuhan dan laba yang ditinggi.
7. Penjualan saham ke publik
Wirausaha juga dapat memperoleh tambahan modal dengan cara menjual saham perusahaan kepada masyarakat. Namun setelah melakukan
penjualan sahamnya ke publik tersebut, pasti terjadi perubahan dalam perusahaan. Oleh karena itu, wirausaha perlu mempertimbangkan akibat
dari keputusan tersebut terhadap perusahaan, karyawan, pemegang saham, dan harga saham perusahaan.
Jadi menurut pendapat para ahli Longenecker dkk 2001: 301-321 dalam Florensius 2007, Rahmawati 2013, dan Zimmerer dalam slamet
Franky dkk 2013:107 akses terhadap modal yang dapat mengarahkan seorang calon wirausaha untuk mendapatkan modal dapat berasal dari
tabungan pribadi, teman atau saudara, bank, program pemerintah dan sumber pendanaan lainnya.
H. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rustiyaningsih 2013 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha, penelitian ini
45
didasarkan pada fenomena bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi suatu Negara. Dan merupakan upaya awal dalam
menciptakan calon wirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Rustiyaningsih menghasilkan kesimpulan bahwa kebutuhan akan prestasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap intensi kewirausahaan nilai t sebesar 1,752 dengan Sig 0,083 0,05.
Hasil penelitian Rustiyaningsih berbeda dengan hasil dari penelitian Caecilia 2012 tentang pengaruh faktor-faktor intensi berwirausaha siswa
SMK program studi keahlian teknik otomotif di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Perbedaan ini terletak pada hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh kedua peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Rustiyaningsih menyimpulkan bahwa kebutuhan akan prestasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap intensi berwirausaha sedangkan menurut hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kebutuhan akan prestasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap intensi berwirausaha. Pada penelitian Caecilia dilakukan atas dasar fenomena bahwa masih
besarnya tingkat pengangguran pada lulusan SMA dan SMK dikarenakan sulitnya mendapat pekerjaan, dan SMK Tabalong merupakan lembaga
pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja teknisi dan wirausahawan tingkat menengah, dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan mampu berusaha
mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang tinggi. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian
46
Caecilia menunjukkan bahwa kebutuhan akan prestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha 0,299 dengan sig 0,003 0,05.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ginting tentang faktor- faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha, penelitian ini didasarkan
pada fenomena bahwa pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan
pekerjaan yang harus disediakan harus terus ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya tingkat
pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Ginting merupakan penelitian analisis
linear berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa akses terhadap modal tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa t hitung t table: 1.204 1.650; dan sig 0,230 0,05.
Pada penelitian Caecilia dilakukan atas dasar fenomena bahwa masih besarnya tingkat pengangguran pada lulusan SMA dan SMK dikarenakan
sulitnya mendapat pekerjaan, dan SMK Tabalong merupakan lembaga pendidikan yang mengasilkan tenaga kerja teknisi dan wirausahawan tingkat
menengah, dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang tinggi. Penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian Caecilia menunjukkan bahwa kreatifitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap intensi berwirausaha 0,384 dengan sig 0,000 0,05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rustiyaningsih 2013 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha, penelitian ini
didasarkan pada fenomena bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi suatu Negara. Dan merupakan upaya awal dalam
menciptakan calon wirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Rustiyaningsih menghasilkan kesimpulan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua tidak
berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan sig 0,893 0,05.
I. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa
SMK Kebutuhan akan prestasi merupakan keinginan dari diri seseorang
untuk menghadapi tantangan, dalam mencapai kesuksesan dan keunggulan yang merujuk pada keinginan atas prestasi yang tinggi, penguasaan
keahlian, dan pengendalian atau standar yang tinggi. Dengan memiliki kebutuhan akan prestasi maka seseorang memiliki dorongan untuk berhasil
yang tinggi dalam memulai dan menjalankan suatu usaha sebagai wirausaha.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi berwirausaha siswa sekolah
menengah kejuruan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha siswa
SMK Pendidikan kewirausahaan mengajarkan penanaman nilai-nilai
kewirausahaan yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar peserta didik dapat mandiri. Pendidikan kewirausahaan
juga mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat besar bagi
kehidupannya Yunita Widyaning, 2014. Dengan menerima pendidikan kewirausahaan maka diharapkan
peserta didik mendapatkan pemahaman teori tentang kewirausahaan yang mengajarkan bahwa seorang wirausaha juga memutuhkan pengalaman
dalam berwirasaha. Kriteria keberhasilan pendidikan kewirausahaan, adalah memiliki kemandirian yang tinggi, memiliki kreatifitas yang tinggi,
berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi, memiliki keterampilanskill berwirausaha,
memahami konsep-konsep kewirausahaan dan memiliki karakter pekerja keras.
Jadi peserta didik dikenalkan tentang wirausaha guna mereka paham mengenai teori dasarnya, diharapkan setelah mendapatkan pendidikan
kewirausahaan peserta didik menjadi terdorong untuk dapat berwirausaha setelah mereka lulus.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah
menengah kejuruan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK
Modal merupakan salah satu faktor yang penting dalam memulai suatu usaha. Modal pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai
pendirian perusahaan, mulai dari persiapan sampai perusahaan tersebut berdiri. Dengan demikian dapat dikatakan modal itu sangat berpengaruh
saat akan mendirikan usaha. Namun orang yang tidak memiliki modal tidak menutup kemungkinan untuk memulai suatu usaha.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah
kejuruan. 4.
Pengaruh Kreativitas dan Inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK
Jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan, karena menjadi seorang wirausahaan dituntut memiliki kreativitas dan
inovatif yang tinggi untuk mengelola usaha agar apa yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tentunya apa yang di hasilkan
berbeda dengan yang dihasilkan oleh orang lain. Jiwa kewirausahaan perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa SMK guna mempersiapkan siswa
terjun kedunia kerja. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan
mengembangkan jiwa kreativitas dan inovatif terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan SMK.