49
3. Pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi berwirausaha siswa SMK
Modal merupakan salah satu faktor yang penting dalam memulai suatu usaha. Modal pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai
pendirian perusahaan, mulai dari persiapan sampai perusahaan tersebut berdiri. Dengan demikian dapat dikatakan modal itu sangat berpengaruh
saat akan mendirikan usaha. Namun orang yang tidak memiliki modal tidak menutup kemungkinan untuk memulai suatu usaha.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah
kejuruan. 4.
Pengaruh Kreativitas dan Inovatif terhadap intensi berwirausaha siswa SMK
Jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan, karena menjadi seorang wirausahaan dituntut memiliki kreativitas dan
inovatif yang tinggi untuk mengelola usaha agar apa yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tentunya apa yang di hasilkan
berbeda dengan yang dihasilkan oleh orang lain. Jiwa kewirausahaan perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa SMK guna mempersiapkan siswa
terjun kedunia kerja. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan
mengembangkan jiwa kreativitas dan inovatif terhadap intensi kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan SMK.
50
5. Pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha
siswa SMK Orang tua memiliki peranan penting di dalam keluarga, terutama
dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka, seperti
pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan. Jenis pekerjaan orang tua yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya
sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.
Namun tidak semua wirausahawan dilatar belakangi oleh pekerjaan orang tua, akan tetapi dengan pekerjaan orang tua sebagai wirausaha
secara tidak langsung dapat menanamkan sedikit intensi berwirausaha pada anak sejak dini, karena seorang anak dapat melihat langsung atau
mengetahui bagaimana pekerjaan orang tuanya, apa kelebihan dan kelemahan yang di peroleh dalam wirausaha.
Latar belakang pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan intensi anak-anak untuk berwirausaha. Jika latar belakang
orang tuanya sebagai wirausaha sukses, maka tidak menutup kemungkinan anak akan ikut terlibat di dalam usaha tersebut, bahkan memungkinkan
akan timbul niat yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak orang tuanya sebagai wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan
orang tuanya bukan sebagai wirausahawan maka keinginan untuk berwirausaha akan kecil, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan
51
adanya intensi berwirausaha akan timbul dengan sendirinya. Tetap diharapkan anak tersebut memiliki intensi untuk berwirausaha dari bekal
serta keterampilan yang telah dipelajari selama bersekolah di SMK, berdasarkan pengetahuan mereka dari membaca, dan melihat pengalaman
seseorang sukses dalam berwirausaha. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada pengaruh
pekerjaan orang tua terhadap intensi kewirausahaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
Kewirausahaan siswa sekolah menengah kejuruan SMK.
J. Paradigma Penelitian
K. Hipotesis
Menurut Noor 2011:79, hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, maka ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan
Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
Kebutuhan Akan Prestasi
Pendidikan Kewirausahaan
Akses Terhadap Modal
Kreatifitas dan Inovatif
Intensi Berwirausaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. Pertanyaan harus dijawab pada hipotesis.Jawaban pada hipotesis ini
didasarkan pada teori. Dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai
berikut :
Dalam penelitan ini penulis mengajuan hipotesis sebagai berikut: 1.
Hipotesis I H
01
= Tidak ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap Intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten bantul. H
a1
= Ada pengaruh kebutuhan akan prestasi terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. 2.
Hipotesis II H
02
= Tidak ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadapintensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. H
a2
= Ada pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. 3.
Hipotesis III H
03
= Tidak ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. H
a3
= Ada pengaruh akses terhadap modal terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. 4.
Hipotesis IV H
04
= Tidak ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. H
a4
= Ada pengaruh kreatifitas dan inovatif terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
5. Hipotesis V
H
05
= Tidak ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. H
a5
= Ada pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap
intensi berwirausaha siswa SMK kelas XII di Kabupaten Bantul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Arikunto 2010:3 studi kasus adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau
terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Setelah datanya lengkap kemudian dibuat kesimpulan, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini hanya berlaku pada sekolah yang di teliti tidak berlaku di luar populasi sasaran. Penelitian studi kasus ini menjelaskan tentang Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK di Kabupaten Bantul.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai dengan Oktober 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMK di Kabupaten Bantul.
Tabel 3.1 Nama dan Alamat Lokasi Penelitian
No. Nama Sekolah
Status Sekolah Alamat Sekolah
1. SMKN 1 Pandak
Negeri Jl. Kadekrowo
Gilangharjo Pandak Bantul.
2. SMKN 1 Pundong
Negeri Menang,
Srihardono, Pundong, Bantul.
55
No. Nama Sekolah
Status Sekolah Alamat Sekolah
3. SMK Binawiyata
Srandakan Swasta
Jl. Pandansimo KM. 4, Singgelo,
Poncosari, Srandakan,
Bantul.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII SMK di Kabupaten Bantul. Penelitian ini akan melihat dari sudut pandang peserta
didik, jadi peneliti akan menggunakan peserta didik sebagai subjek penelitian. Selain itu, yang sudah mendapatkan materi kewirausahaan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah intensi siswa terhadap wirausaha berdasarkan pendidikan kewirausahaan, latar belakang pekerjaan orang
tua, kebutuhan akan prestasi, kreatifitas dan inovatif, akses terhadap modal.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek yang merupakan sifat-sifat umum. Arikunto 2010:173
menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono 2014:49 populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka dari penjelasan di atas, penulis
menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK di Kabupaten Bantul baik swasta ataupun negeri, kecuali muhammadiah.
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas XII di Kabupaten Bantul
No. Sekolah
Jumlah Siswa 1.
SMK Negeri 1 Pundong 297
2. SMK Negeri 1 Pandak
258 3.
SMK Binawiyata Srandakan 20
Total 575
Sumber: Data Sekolah Siswa-Siswi Tahun Ajaran 20162017 2.
Sampel Penelitian Menurut Sugiyono 2014:49 sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Muhadi 2011:33, dalam statistika inferensial kita harus mengetahui mengenai
karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Untuk
menentukan jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan: n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi e
= batas toleransi kesalahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI