187
alat kelamin betina putik dan alat kelamin jantan benangsari.
Mekarnya bunga berlangsung pada pukul 08.00-09.00 dan
penyerbukannya bersifat menyerbuk sendiri.
Kuntum bunga tersusun dalam rangkaian bunga, namun tidak
semua bunga dapat menjadi polong buah, sekitar 60
bunga rontiok sebelum membentuk polong.
Umur keluarnya bunga kedelai bergantung varietasnya.
Tanaman ini menghendaki penyinaran pendek lebih kurang
12 jam per hari.
Buah kedelai disebut polong yang tersusun dalam rangkaian
buah. Tiap plong berisi antara 1- 4 biji per polong. Jumlah polong
per tanaman bergantung pada varietasnya. Kedelai yang
ditanaman pada tanah subur pada umumnya dapat
menghasilkan 100- 200polongpohon.
Biji kedelai umunya berbentuk bulat, atau pipih sampai bulat
lonjong, dengan warna bervariasi kuning, hijau, cokllat atau hitam.
c. Varietas
Varietas kedelai sudah ditanam di Indonesia pada mulanya
berasal dari diantaranya jepang, Taiwan, Amerika Serikat, dan
sebagainya. Kriteria varietas unggul kedelai
adalah: -
Berproduksi tinggi -
Berumur pendek -
Tahan resisten terhadap penyakit
berbahaya
- Mempunyai daya
adaptasi luas terhadap berbagai keadaan
lingkungan tumbuh.
d. Pedoman teknis
d.1Syarat Tumbuh d.1.1 Tanah
Tanaman kedele dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik
serta air yang cukup selama pertumbuhan tanaman.
Tanaman kedele dapat tumbuh baik pada tanah
alluvial, regosol, grumosol, latosol atau andosol. Pada
tanah yang kurang subur miskin unsur hara dan jenis
tanah podsolik merah-kuning, perlu diberi pupuk organik
dan pengapuran.
d.1.2 Iklim Kedele dapat tumbuh subur
pada : curah hujan optimal 100- 200 mmbulan. Temperatur 25-
27 derajat Celcius dengan penyinaran penuh minimal 10
jamhari. Tinggi tempat dari permukaan laut 0-900 m, dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
188
ketinggian optimal sekitar 600 m. Air . Curah hujan yang cukup
selama pertumbuhan dan berkurang saat pembungaan dan
menjelang pemasakan biji akan meningkatkan hasil kedele.
d.2.Teknik Budidaya d.2.1 Persiapan lahan
Pengolahan lahan dimulai sebelum jatuhnya hujan. Tanah
diolah dengan bajak dan garucangkul hingga gembur.
Untuk pengaturan air hujan perlu dibuat saluran drainase pada
setiap 4 m dan di sekeliling petakan sedalam 30 cm dan
lebar 25 cm. Kedele sangat terganggu pertumbuhannya bila
air tergenang.
Tanah bekas pertanaman padi tidak perlu diolah tanpa olah
tanah = TOT.
Jika digunakan lahan tegal lakukan pengolahan tanah
secara intensif yakni dengan 2 kali dibajak dan sekali diratakan.
Buat saluran dengan kedalaman 25–30 cm dan lebar 30 cm
setiap 3–4 m, yang berfungsi untuk mengurangi kelebihan air
sekaligus sebagai saluran irigasi pada saat tidak ada hujan.
Gambar 68 Setelah penanaman padi dapat dilakukan penanaman
kedele
Perlakuan benih Untuk mencegah serangan hama lalat
bibit, sebelum ditanam benih dicampur Marshall dengan dosis
100 gram5 kg benih. Benih dibasahi secukupnya lalu
dibubuhi Marshall dan diaduk rata.
d.2.2Penanaman Dianjurkan menggunakan benih
bersertifikat dengan kebutuhan benih sekitar 40 kgha.
Penanaman benih dengan cara ditugal, jarak tanam 40 x 10 cm
atau 40 x 15 cm sesuai kesuburan tanah, setiap lubang
tanaman diisi 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis-tipis.
Gambar 69 Areal pertaanaman kedele
Di unduh dari : Bukupaket.com
189
d.2.3 Pengairan Fase pertumbuhan tanaman
yang sangat peka terhadap kekurangan air adalah awal
pertumbuhan vegetatif 15–21 HST, saat berbunga 25–35
HST dan saat pengisian polong 55–70 HST. Dengan demikian
pada fase-fase tersebut tanaman harus diairi apabila hujan sudah
tidak turun lagi.
d.2.4 Pemupukan Dianjurkan menggunakan pupuk
Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCl 50 kgha atau sesuai anjuran
setempat. Seluruh jenis pupuk diberikan pada waktu bersamaan
yaitu saat pengolahan tanah terakhir. Mula-mula Urea dan
TSP dicampur lalu disebar merata, disusul penyebaran KCl
kemudian diratakan dengan penggaruan.
d.2.5 Penyulaman Benih Benih yang tidak tumbuh segera
disulam, sebaiknya memakai bibit dari varietas dan kelas yang
sama. Penyulaman paling lambat pada saat tanaman
berumur 1 minggu.
d.2.6 Penyiangan Penyiangan dilakukan paling
sedikit dua kali, karena di lahan kering gulma tumbuh dengan
subur pada musim penghujan. Penyiangan I pada saat tanaman
berumur 2 minggu, menggunakan cangkul.
Penyiangan II bila tanaman sudah berbunga kurang lebih
umur 7 minggu, menggunakan arit atau gulma dicabut dengan
tangan.
d.2.7 Pengendalian hama Tidak kurang dari 100 jenis
serangga dapat menyerang kedele. Pengendalian di tingkat
petani terutama di daerah sentra produksi sering menggunakan
insektisida secara berlebihan tanpa memperdulikan populasi
hama.
Hal ini selain menambah biaya juga merusak lingkungan dan
menimbulkan kematian serangga berguna.
Untuk mengurangi frekuensi pemberian insektisida adalah
dengan aplikasi insektida berdasarkan pemantauan hama.
Insektisida hanya akan digunakan bila kerusakan yang
disebabkan oleh hama diperkirakan akan menimbulkan
kerugian secara ekonomi, yaitu setelah tercapainya ambang
kendali.
Di unduh dari : Bukupaket.com
190
Pengendalian hama dilakukan berdasarkan pemantauan.
Pengendalian hama secara bercocok tanam kultur teknis
dan pengendalian secara hayati biologis saat ini dilakukan untuk
menekan pencemaran lingkungan.
Pengendalian secara kultur teknis antara lain:
- penggunaan mulsa
jerami -
pengolahan tanah -
pergiliran tanaman dan tanam serentak dalam
satu hamparan
- penggunaan tanaman
perangkap jagung dan kacang hijau.
Pengendalian secara biologis antara lain:
- penggunaan parasitoid
Trichogrammatoidea bactrae-bactrae
- penggunaan Nuclear
Polyhidrosis Virus NPV untuk ulat grayak Spo-
doptera litura SlNPV dan untuk ulat buah
Helicoverpa armigera HaNPV
- Penggunaan feromonoid
seks yang mampu mengendalikan ulat
grayak. Beberapa jenis hama kedele
adalah: Lalat Kacang atau lalat bibit
Ophiomya phaseoli tryon. Hama ini memiliki ciri-ciri:
- berukuran 1.5-2.0mm,
warna hitam mengkilat. Berkembang biak cepat
satu ekor betina dapat menghasilkan telur 100-
300 butir selama perode dua minggu.
- Bentuk telur lalat kacang
adalah lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar 0.12-
0.20mm, berwarna putih mutiara. Telur menetas
setelah umur 2-4 hari.
Gejala serangan -
Bercak-bercak tidak beraturan pada biji dan
daun -
Lubang kecil bekas gigitan
Pengendalian -
Pergiliran tanaman -
Insektisida Ulat Grayak
Spodotera litura F Ciri-ciri
- ngengat berwarna gelap
dengan garis putih pada sayap depan
- larva yang masih kecil
hidup berkelompok -
pembentukan pupa diatas permukaan tanah
- daur hidup 30-61 hari
Di unduh dari : Bukupaket.com
191
Gejala serangan Ulat ini merusak seluruh bagian
tanaman Pengendalian
- rotasi tanaman dengan
memutus siklus hidupnya Ulat jengkal chrysodeixis
chalcites Esp Ciri biologi
- Imago serangga dewasa
meletakkan telurnya di permukaan bawah daun
- Larva membentuk
kepompong dan dalam anyaman daun,
kemudian berubah menjadi pupa.
- Daur siklus hidup hama
ini berlangsung selama lebih kurang 30 hari.
Gejala serangan -
Hama ini bersifat pemangsa segala jenis
tanaman polifagdan stadium yang
membahayakan adalah larva.
- Larva menyerang seluruh
bagian tanaman, terutama daun-daunnya
sehingga menjadi rusak tidak beraturan.
Pengendalian -
Pengendalian non kimiawi antara lain
dengan pergiliran rotasi tanaman, mengatur
waktu tanam secara serempak pada areal
sehamparan, pengumpulan larva untuk
dimusnahkan.
- Penyemprotan insektisida
selektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor
instar 1 atau 32 instar 2 atau 17 ekor instar 3per
12 tanaman. Jenis insektisida yang mangkus
antara lain Dekasulfan 350 EC, folimat 500 SL,
Gusadrin 150 WSC, Hostathion 40 EC, atau
Matador 25 EC sesuai konsentrasi yang
dianjurkan.
Penggulung Daun Lamprosema Indica F.
Ciri Biologi -
Larva berwarna hijau terang dan hidup dalam
gulungan daun muda. -
Pupa dibentuk dalam gulungan daun yang
direkatkan satu sama lain dengan zat perekat dari
hama tersebut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
192
Gejala serangan Hama ini merusak kedele pada
umur tanaman 3-6 minggu setelah tanam. Bagian daun
digulung dan dimakan sampai tulang daunnya, sehingga daun
rusak.
Pengendalian -
Pergiliran tanaman yang bukan sefamili ataupun
dengan mengumpulkan dan memusnahkannya
- Pengendalian kimiawi
dengan insektisida selektif.
Ulat polong atau buah Heliothis armigera Hbn
Ciri biologi -
ngengat berwarna wawo matang kekuning-
kuningan -
telur kecil-kecil -
larva berwarna merah tua -
pupa dibentuk diatas tanah
- daur hidup 62 hari
Gejala serangan -
larva melubangi polong kedelai sehingga rusak
Pengendalian -
non kimiawi melalui pergiliran tanaman bukan
sefamili, waktu ranam yang serentak, dan
mekanis dengan cara mengumpulkan dan
memusnahkannya -
kimiawi dengan insektisida misalnya
durnban 20EC atu Dipel WP pada konsentrasi
yang dianjurkan.
Penggerek polong Etiella zinckenella treit
Ciri biologi hama -
ngengat warna abu-abu -
sayap belakang ditutup sisik jarang warna agak
cerah -
serangga betina mampu bertelur 73-300 butir
diletakkan pada kelopak bunga kedelai
- telur berwarna lonjong
dengan ukuran panjang 0.6mm.
- daur hidup hama 18-41
hari Gejala serangan
- larva menggerek polong
dan tinggal di dalamnya -
kerusakan pada bunga menyebabkan tanaman
tidak membentuk polong.
Penyakit Penyakit utama pada kedelai
adalah karat daun Phakopsora pachyrhizi, busuk batang, dan
akar Schlerotium rolfsii dan berbagai penyakit yang
disebabkan virus.
Pengendalian penyakit karat daun dengan fungisida
Mancozeb.
Di unduh dari : Bukupaket.com
193
Penyakit busuk batang dan akar dikendalikan menggunakan
jamur antagonis Thrichoderma harzianum.
Pengendalian virus dilakukan dengan mengendalikan
vektornya yaitu serangga hama kutu dengan insektisida Decis.
Waktu pengendalian adalah pada saat tanaman berumur 40,
50 dan 60 hari.
d.2.8.Panen Kedele harus dipanen pada
tingkat kemasakan biji yang tepat.
Panen terlalu awal menyebabkan banyak biji
keriput, panen terlalu akhir menyebabkan kehilangan hasil
karena biji rontok.
Ciri-ciri tanaman kedele siap panen adalah :
- Daun telah menguning
dan mudah rontok -
Polong biji mengering dan berwarna kecoklatan
Panen yang benar dilakukan dengan cara menyabit batang
dengan menggunakan sabit tajam dan tidak dianjurkan
dengan mencabut batang bersama akar.
Cara ini selain mengurangi kesuburan tanah juga tanah
yang terbawa akan dapat mengotori biji.
Di unduh dari : Bukupaket.com
193 BAB IX
TEKNIK BUDIDAYA HORTIKULTURA
9.1. Pendahuluan