325
Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan
penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati sunburn.
Dalam keadaan cuaca berawan atau di bawah naungan ringan,
daur pertumbuhannya sedikit panjang dan tandannya lebih
kecil.
Pisang sangat sensitif terhadap angin kencang, yang akan
merobek-robek daunnya, menyebabkan distorsi tajuk dan
dapat merobohkan pohonnya.
Diperlukan pasokan air yang ajek; untuk pertumbuhan
optimalnya curah hujan hendaknya 200-220 mm, dan
kelembapan tanahnya jangan kurang dari 60-70 dari
kapasitas lapangan, jadi sebagian besar lahan
memerlukan pengairan tambahan.
Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah
tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki
pengeringan dan aerasi yang baik.
Kesuburan yang tinggi akan sangat menguntungkan dan
kandungan bahan organiknya. hendaknya 3 atau lebih.
Tanaman pisang toleran terhadap pH 4,5-7,5.
e.Pedoman Budidaya Bibit
1. Bibit dari bonggol bit 2. Bibit dari anakan :
x
Tunas rebung : belum berdaun, tinggi 20-40 cm
x
Anakan muda : tunas daun telah keluar tetapi
masih menggulung, tinggi 41-100 cm
x
Anakan sedang : tinggi 101-150 cm
x
Anakan dewasa : daun mekar lebih dari dua
helai, tinggi 151-175 cm
3. Bibit dari kultur jaringan
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya pisang
ditanam di dataran rendah, dengan ketinggian kurang dari
1.000 m dpl. Iklim yang cocok adalah iklim basah dengan curah
hujan merata sepanjang tahun, maka pisang memberikan hasil
yang baik pada musim hujan dan kurang baik pada musim
kemarau.
Tanah yang cocok adalah tanah yang subur, tanah liat yang
mengandung kapur atau tanah alluvial dengan pH antara 4,5-
7,5.
Selain itu jenis pisang juga mempengaruhi keberhasilan
penanaman pisang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
326
1. Pembibitan Pisang umumnya diperbanyak
dengan anakan. Anakan yang berdaun pedang-lah yang lebih
disenangi petani, sebab pohon pisang yang berasal dari anakan
demikian akan menghasilkan tandan yang lebih besar pada
panen pertamanya tanaman induk.
Bonggol atau potongan bonggol juga digunakan sebagai bahan
perbanyakan. Bonggol ini biasanya dibelah dua dan
direndam dalam air panas 52° C atau dalam larutan pestisida
untuk membunuh nematoda dan penggerek sebelum ditanamkan.
Kini telah dikembangkan kultur jaringan untuk perbanyakan
secara cepat, melalui ujung pucuk yang bebas-penyakit.
Cara ini telah dilaksanakan dalam skala komersial, tetapi
adanya mutasi yang tidak dikehendaki menimbulkan
kekhawatiran.
Rekayasa bioteknologi pisang dengan kultur jaringan
mempunyai keunggulan sebagai berikut:
- Bibit pisang bebas dari
infeksi penyakit seperti virus dan nematoda
sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan
- Persentase hidup
tanaman relatif tinggi 95.
- Umur berbuah lebih
cepat 3-4
bulan dibandingkan dengan
cara lain -
Tanaman lebih seragam dan sesuai dengan sifat
induknya
- Waktu panen serentak
sehingga memudahkan pemasaran
-
2. Penyiapan lahan
Lahan untuk tanaman pisang harus disiapkan dengan baik
agar dapat menjadi media pertumbuhan yang subur.
Pekerjaan pengolahan lahan untuk tanaman pisang tersebut
antara lain:
- Pembajakan tanah, untuk
membongkar tanah dengan kedalaman
kurang lebih 7rcm agar menjadi media yang baik
untuk perakaran tanaman
- Penggaruan, yakni
penghancuran bongkahan-bongkahan
tanah dan meratakan tanah.
Penggaruan dilakukan setelah
pemotongan dan pembalikan tanah.
Penggalian lubang tanam, umumnya lubang tanam pisang
berukuran 60cm X 60cm X 60cm.
Di unduh dari : Bukupaket.com
327
3. Penanaman Penanaman pada umumnya
dilakukan pada awal musim hujan.
Kebutuhan bibit pisang untuk luas penanaman satu hektar
tergantung pada jarak tanamnya. Untuk jarak tanam 6mX6m
dibutuhkan 1.700 bibit, jika jarak tanam 5m x 5m dibutuhkan
2.000 bibit, sedangkan jarak tanam 4m x 4m dibutuhkan
2.500 bibit.
Bahan perbanyakan biasanya ditanamkan sedalam 30 cm.
Pisang dapat dijadikan tanaman utama atau tanaman pencampur
pada sistem tumpang sari. Pisang biasanya ditanam
sebagai tanaman perawat nurse drop untuk tanaman muda
coklat, kopi, lada, dan sebagainya.
Juga dapat digunakan sebagai tanaman sela
pada perkebunan karet atau kelapa sawit yang baru
dibangun, atau ditanam di bawah pohon-pohon kelapa
yang telah dewasa.
Jika ditanam sebagai tanaman utama, pisang biasanya
ditumpangsarikan dengan tanaman semusim.
3. Pemeliharaan
Penyiangan Penyiangan berulang-uiang
diperlukan sampai pahon-pohon pisang dapat menaungi dan
menekan gulma. Gulma diberantas dengan cara-
cara mekanik dibabat, dibajak, - dan sebagainya atau dengan
tangan: Herbisida pratumbuh cukup efektif, dan jika tanaman
telah mencapai tinggi 1,5 m atau lebih, dapat digunakan herbisida
kontak.
Pemupukan Pisang memerlukan sejumlah
besar hara. Di pekarangan
pemakaian pupuk kandang dan kompos dianjurkan, yang
dikombinasikan dengan 0,25 kg urea dan kalium nitrat muriate of
potash setiap tiga bulan untuk masing-masing rumpun.
Pengairan Pengairan diperlukan di areal
yang memiliki musim kemarau panjang, tetapi juga jika curah
hujannya kurang dari 200-220 mm bulan. Air dapat dialirkan
melalui parit atau disemprotkan; kini pengairan-tetesan
drip irrigation telah banyak diterima.
Selama putaran pemangkasan ringan, daun-daun yang layu
dipotong agar diperoleh mulsa dan untuk menghindari sumber
infeksi melalui penyakit-penyakit daun.
Pengurangan anakan DI perkebunan skala komersial
beberapa tindakan lain dilakukan untuk
mempertahankan produktivitas yang tinggi dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
328
untuk menjamin buah berkualitas baik untuk pasatan ekspor.
Tindakan-tindakan itu mencakup pembuangan anakan,
pembuangan tunggui-tunggul, pemotongan jantung pisang, dan
pengurangan tandan buah.
Setiap 6-12 minggu tanaman pisang dibuangi anakannya,
hanya ditinggalkan satu tanaman induk yang sedang berbuah,
satu batang anakan yang tertua, dan dalam hal tanaman-
sirung ratoons, satu tanaman cucu.
Pada kepadatan yang rendah, setiap rumpun dapat berisi 2
batang induk berikut 2 anakannya.
Jadi, untuk menghindari berjejalnya batang, dan untuk
mengatur panen yang berurutan dalam setiap rumpun, satu
anakan disisakan pada satu pohon induk setiap 6-10 bulan
atau lebih untuk daerah beriklun sejuk untuk menghasilkan
tandan berikutnya. Hanya anakan yang sehat dan
tertancap dalam yang boleh disisakan.
Penyangga atau tali dapat
memberikan dukungan tambahan bagi tanaman yang
berisi tandan buah; topangan ini akan menghindarkan tanarnan
dari patahnya batang karena keberatan oleh tandan.
Jantung pisang hendaknya segera dibuang setelah 2 sisir
terakhir dari tandan itu muncul.
Pada waktu yang bersamaan, satu atau dua sisir terakhir
mungkin perlu dibuang untuk meningkatkan panjangnya
masing-masing buah pisang yang tersisa, dan tandan itu
mungkin perlu dikarungi.
Karung itu dapat berupa kantung plastik yang telah diberi
insektisida, maksudnya untuk menghindari kerusakan oleh
serangga, burung, debu, dan sebagainya, dan untuk
menaikkan suhu tandan, memajukan pertumbuhan buah,
terutama untuk daerah beriklim dingin.
Pengendalian Hama dan
Penyakit Penyakit
1.Sigatoka kuning atau bercak daun merupakan salah satu
penyakit yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh
Mycosphaerella musicola tahap konidiumnya disebut Cercospora
musae yang endemik untuk Asia Tenggara, dan hanya
dijumpai pada pisang.
Bercak daun ini menyebabkan kematian dini sejumlah besar
daun pisang, menyebabkan tandan buah mengecil dengan
sedikit sisiran, dan individu buah pisang yang kurang penuh.
Di unduh dari : Bukupaket.com
329
2. Penyakit layu Fusarium atau penyakit Panama disebabkan ,
oleh Fusarium oxysporum f. cubense.
Penyakit ini berupa jamur tanah yang meriyerang akar kultivar-
kultivar pisang yang rentan, dan menyumbat sistem pembuluh,
sehingga tanaman akan layu.
Satu-satunya cara pemberantasan ialah
penghancuran fisik atau kimiawi herbisida pada tanaman yang
terserang dan tetangga- tetangganya; lahan hendaknya
dikosongkan dan dipagari, serta dikucilkan dari penanaman dan
aliran pengairan.
Penyakit layu bakteri atau penyakit Moko
Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum,
dan dapat membunuh pohon pisang yang terserang hanya
dalam jangka waktu satu-dua minggu.
Bakteri ini dapat ditularkan secara mekanik, tetapi biovar 1-
SFS adalah galur yang ditularkan oleh serangga, dan
dianggap sebagai galur yang paling berbahaya.
Pengendaliannnya mencakup desinfeksi semua peralatan yang
digunakan dalam berbagai pengolahan pertanian dan
penghancuran tanaman yang terserang, beserta tetangga-
tetangganya. Fumigasi dan pengkarantinaan
lahan yang terserang sangat dianjurkan. Penyakit ini umum,di
belahan bumi barat; di Asia Tenggara hanya ada di Filipina
Mindanao.
Penyakit-penyakit virus mencakup penyakit pucuk
menjurai bunchy top, mosaik, dan mosaik braktea. Penyakit
pucuk menjurai dan penyakit mosaik ditularkan oleh afid [afid
pisang,
Pentalonia nigronervosa, menyebabkan
pucuk pisang menjurai; afid jagung Rhopalosiphum maidis,
dan afid kapas Aphis gossypii, kesemuanya itu adalah vektor-
vektor untuk penyakit mosaik]. Pernberantasan penyakit-
penyakit ini mencakup tindakan karantina, pemeriksaan secara
teratur dan penghancuran tanaman yang terserang,
penggunaan bahan perbanyakan yang. bebas virus, pembuangan
inang alternatifnya, dan pemberantasan vektor-
vektornya.
Hama Serangga hama yang paling
berbahaya adalah kumbang penggerek pisang Cosmopolitis
sordidus.
Hama ini berasal dari Asia Tenggara, tetapi telah tersebar
ke semua areal penanaman pisang. Yang paling merusak
adalah Iarvanya: larva-larva itu menggerek bonggol dan menjadi
pupa di lorong-lorong yang dibuatnya. Sebagian besar
Di unduh dari : Bukupaket.com
330
jaringan bonggol akan rusak, akibatnya akan menurunkan
kemampuan pengambilan air dan hara, juga kemampuan
tertancapnya tanaman. Serangga dewasanya
meletakkan telur pada jaringan- jaringan bonggol atau di
sekitarnya.
Langkah pemberantasannya mencakup pencacahan bonggol
dan batang semu agar pembusukan berlangsung lebih
cepat, menjerat dan menangkap serangga-serangga dewasa,
menggunakan bahan perbanyakan yang tidak
terserang, merusak tempat berlindung dan tempat makan
serangga dewasa dengan cara menjaga kebersihan lahan di
sekitar tanaman, dan menggunakan insektisida. Dua
macam thrips menyerang tanaman pisang. Thrips bunga,
thrips florum, berukuran kecil, dapat memasuki buah yang
sedang berkembang ketika brakteanya masih ada.
Serangga ini bertelur di situ dan memakan buah-buah yang
muda, menyebabkan buah berkulit kasar dan kadang-
kadang menjadi pecah-pecah. Thrips merah karat
Chaetanaphothrips signipennis memakan bagian-bagian tempat
perlekatan buah pisang pada tandannya, menimbulkan warna
kemerah-merahan.
Pemberantasan hama ini dilakukan dengan insektisida
atau pembungkusan tandan; membantu koloni semut berada
di sekitar tempat itu juga dapat bermanfaat.
Nematoda pelubang
Radopholus similis adalah jenis nematoda yang paling merusak.
Bercak-bercak atau bintik bintik hitam pada akar menunjukkan
adanya serangan yang kemudian diikuti oleh infeksi
jamur.
Tanaman yang terserang hebat hanya tinggal berupa batang
berakar busuk, yang mudah roboh jika telah terbentuk tandan
buah.
Langkah-langkah pemberantasannya mencakup
pembuangan tanaman yang terserang,
4. Panen dan Pasca Panen
Panen Buah pisang dipanen ketika
masih mentah. Pemetikan yang dilakukan pada tingkat
kematangan yang tepat akan menghasilkan buah pisang yang
prima.
Tanda-tanda buah pisang yang mempunyai tingkat kematangan
cukup antara lain:
- Buah tampak berisi dan
bagian tepi buah sudah tidak ada lagi
- Pada sisir buah bagian
atas sudah ada yang matang sekitar 2-3buah
- Tangkai pada putik telah
gugur
Di unduh dari : Bukupaket.com
331
Tingkat kematangan diperkirakan dari adanya siku-
siku pada individu buah; buah yang penampang melintangnya
lebih bulat berarti lebih matang.
Sewaktu berat buah meningkat dengan cepat sejalan dengan
menghilangnya siku-siku pada buah, buah pisang juga menjadi
lebih rentan terhadap kerusakan selama pengangkutan, dan buah
itu tidak dapat bertahan lama, karenanya harus dipetik lebih
awal.
Untuk memanen pisang diperlukan 2 orang, si pemanen
dan si pengumpul. Si pengumpul menyandang bantalan bahu
untuk menahan jatuhnya tandan setelah si pemanen menusuk
batang pisang dengan parang, sehingga bagian atas pohon
beserta tandannya merunduk.
Diperlukan satu galah bambu untuk menopang tandan sampai
menyentuh bantalan di bahu: Setelah tandan itu merendah
dengan cara begitu, si pemanen memotong gagang tandan
dengan menyisakan sebagian gagang yang masih berada pada
tandan, yang digunakan sebagai pegangan.
Tandan-tandan itu kemudian diangkut dengan hati-hati ke
ruangan pengepakan melalui sistem kabel atau dengan
gerobak yang ditarik oleh traktor. Penanganan pasca panen
- Pengumpulan Pisang yang telah dipanen
dikumpulkan ditempat yang terlindung sinar matahari. Daun
pisang dapat digunakan sebagai alas agar buah tidak luka.
Sebelum dilakukan sortasi, tandan pisang disisir dahulu
dengan menggunakan pisau yang tajam agar tidak terjadi
luka. Kemudian buah pisang dibersihkan dan disemprot
dengan fungisida untuk mencegah timbulnya bahaya
penyakit selama saat penyimpanan.
- Sortasi dan Klasifikasi Sortasi dan Klasifikasi dilakukan
menurut ukuran besar dan kecilnya buah, kerusakan atau
cacat buah, derajat kematangan, bobot buah dan keseragaman
warna.
- Pengemasan Pengemasan bertujuan agar
memudahkan pengangkutan dan melindungi buah dari kerusakan
mekanis yang terjadi selama pengangkutan.
Hal yang perlu diperhatika dalam pengemasan adalah kapasitas
alat kemasan dan cara menyusun buah pisang dalam
kemasan.
Untuk pengangkutan jarak dekat dapat menggunakan keranjang
bambu dengan kapasitas 3-4
Di unduh dari : Bukupaket.com
332
sisir . Ada pula pedagang yang menggunakan kotak kayu yang
berisi 150 pisang per kotak.
Pengemasan untuk ekspor memerlukan penamnganan yang
lebih banyak dan cermat. Setelah dipetik buah harus dicuci
bersih dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida. Kemudian
buah pisang disortasi dan ditimbang serta diberi perlakuan
untuk mempertahankan kesegarannya. Pengemasan
disesuaikan dengan alat transportasi yang digunakan.
Kotak kemasan yang digunakan untuk perdagangan internasional
mempunyai kapasitas 18.14 lb40 lb dan 12 Kg.
Daya simpan pisang mentah berkisar antara 21-30 hari pada
suhu 13-15° C. Kalsium karbida CaC2 atau larutan etefon dapat
digunakan untuk mematangkan buah tua-mentah.
Pada perlakuan kalsium karbida, buah pisang dikenai bahan ini
selama 24-36 jam dalam sebuah wadah tertutup, sedangkan pada
perlakuan etefon, pencelupan selama 5 menit sudah cukup
efektif.
Pada pengusahaan secara komersial besar-besaran
digunakan gas etilena.
Pisang diperlakukan selama 24 jam dalam kamar tertutup yang
berisi etilena dan suhunya dipertahankan 14-18°C. Setiap
24 jam sekali kamar dibuka untuk ventilasi sampai buah-
buah pisang itu mencapai warna yang disenangi konsumen.
Di unduh dari : Bukupaket.com
333 9.8. TEKNIK BUDIDAYA
TANAMAN HIAS a. Pendahuluan
Kelompok tanaman hias merupakan salah satu bagian
dari ilmu hortikultura. Tanaman hias dapat dibudidayakan
didalam ruangan maupun di ruang terbuka.
b. Klasifikasi