156
Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa
genetika beras.
Di antara komponen teknologi yang dihasilkan melalui
penelitian, varietas unggul memang lebih nyata
sumbangannya terhadap peningkatan produksi padi
nasional.
Akan tetapi, keunggulan suatu varietas dibatasi oleh berbagai
faktor, termasuk penurunan ketahanannya terhadap hama
dan penyakit tertentu. Setelah dikembangkan dalam periode
tertentu hingga saat ini Departemen Pertanian telah
melepas lebih dari 175 varietas unggul padi yang sebagian besar
dihasilkan oleh Puslitbang Tanaman Pangan.
8.1.4. Kandungan beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras
didominasi oleh pati sekitar 80- 85. Beras juga mengandung
protein, vitamin terutama pada bagian aleuron, mineral, dan air.
Pati beras dapat digolongkan menjadi dua kelompok:
x
amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
x
amilopektin, pati dengan struktur bercabang.
Komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan
warna transparan atau tidak dan tekstur nasi lengket,
lunak, keras, atau pera. d.Anatomi beras
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang
terdiri dari
x
aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut
terbuang dalam proses pemisahan kulit,
x
endospermia, tempat sebagian besar pati dan
protein beras berada, dan
x
embrio, yang merupakan calon tanaman baru
dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali
dengan bantuan teknik kultur jaringan. Dalam
bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai
mata beras
.
e.Kegunaan Beras
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi,
makanan pokok terpenting warga dunia.
Selain itu, beras merupakan komponen penting beras kencur
dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah
arak dan Air tajin.
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung
beras. Sosohan beras lapisan aleuron, yang memiliki
Di unduh dari : Bukupaket.com
157
kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung rice bran.
Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen dengan
sebutan tepung mata beras. Untuk kepentingan diet, beras
dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten
dalam bentuk berondong.
Data survey pada MT 200203 di 12 propinsi penghasil padi
membuktikan sekitar 90 dari 9,2 juta ha lahan sawah telah
ditanami varietas unggul baru.
Dari sekitar 80 varietas padi yang telah berkembang di
petani, beberapa varietas banyak digunakan seperti IR64,
Way Apoburu, Ciliwung, Memberamo, dan Ciherang,
masing-masing dengan luas tanam 4,20 juta ha, 0,80 juta ha,
0,62 juta ha, 0,43 juta ha, dan 0,41 juta ha. Di Jawa Barat, luas
areal tanam varietas Ciherang pada MT 200203 menduduki
urutan kedua setelah IR64, masing-masing 18 dan 33
dari total areal pertanaman padi di sentra produksi nasional ini.
Di antara varietas unggul yang telah berkembang di petani, IR64
paling lama bertahan karena hasil dan mutu berasnya tinggi.
Sebenarnya, Ciherang adalah hasil persilangan antara varietas
IR64 dengan varietasgalur lain. Sebagian sifat IR64 juga dimiliki
oleh Ciherang, termasuk hasil dan mutu berasnya yang tinggi.
f.Syarat Tumbuh f.1Iklim
Padi dapat tumbuh dalam iklim yang beragam, tumbuh di daerah
tropis dan subtropis pada 45
o
LU dan 45
o
LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan
musim hujan 4 bulan. Rata–rata curah hujan yang baik
adalah 200 mmbulan atau 1500-2000 mmtahun. Padi
dapat di tanam di musim kemarau atau hujan. Pada
musim kemarau produksi meningkat asalkan irigasi selalu
tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi
dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif.
Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0 – 650
m dpl dengan temperatur 22 – 27
o
C sedangkan didataran tinggi 650-1500 mdpl dengan
temperatur 19 – 23
o
C. Tanaman padi memerlukan
penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi yaitu
dalam penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu
kencang akan merobohkan tanaman
Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji
padi. Temperatur yang rendah dan kelembaban yang tinggi
pada waktu pembungaan akan mengganggu proses pembuahan
Di unduh dari : Bukupaket.com
158
yang mengakibatkan gabah menjadi hampa.
Hal ini terjadi akibat tidak membukanya bakal biji.
Temperatur yang juga rendah pada waktu bunting dapat
menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaan
tepung sari Luh, 1991.
Tanaman padi dapat hidup dengan baik di daerah yang
berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Dengan
kata lain, padi dapat hidup baik di daerah beriklim panas yang
lembab.
Pengertian iklim ini menyangkut curah hujan, temperatur,
ketinggian tempat, sinar matahari, angin, dan musim.
1. Tanaman padi membutuhkan curah
hujan yang baik, rata-rata 200 mmbulan atau lebih,
dengan distribusi selama 4 bulan. Sedangkan
curah hujan yang dikehendaki per tahun
sekitar 1500-2000 mm.
2. Tanaman padi dapat tumbuh baik pada suhu
23 C ke atas, sedangkan
di Indonesia pengaruh suhu tidak terasa, sebab
suhunya hamper konstan sepanjang tahun. Adapun
salah satu pengaruh suhu terhadap tanaman
padi yaitu kehampaan pada biji.
3. Ketinggian daerah yang cocok untuk tanaman
padi adalah daerah antara 0-650 meter
dengan suhu antara 26,5
C – 22,5 C, daerah
antara 650-1500 meter dengan suhu antara 22,5-
18,7 C masih cocok
untuk tanaman padi. 4. Sinar matahari diperlukan
untuk berlangsungnya proses fotosintesis,
terutama pada saat tanaman berbunga
sampai proses pemasakan buah. Proses
pembungaan dan kemasakan buah
berkaitan erat dengan intensitas penyinaran dan
keadaan awan.
5. Angin mempunyai pengaruh positif dan
negatif terhadap tanaman padi. Pengaruh
positifnya, terutama pada proses penyerbukan dan
pembuahan. Pengaruh negatifnya adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri
atau jamur dapat ditularkan oleh angin, dan
saat terjadi angina kencang pada saat
tanaman berbunga, buah dapat menjadi hampa
dan tanaman roboh.
6. Pada musim kemarau peristiwa penyerbukan
dan pembuahan tidak terganggu oleh hujan,
Di unduh dari : Bukupaket.com
159
sehingga persentase terjadinya buah lebih
besar dan produksi menjadi lebih baik.
f.2Tanah