mempertahankan konsumen aktual sangat ketat. Hal ini dikarenakan pembaca satu majalah biasanya juga menjadi pembaca majalah
lainnya sehingga daya tarik seringkali hanya bisa diukur oleh seberapa banyak pengunduh per edisinya. Hal tersebut membuat
pendatang baru kesulitan mengejar pencapaian majalah yang sudah muncul lebih lama.
1.3.3 Posisi usaha
Posisi usaha Backpackidea setelah pengembangan usaha tidak mengalami perubahan berarti karena tetap berada pada
posisi market follower. Walaupun dari beberapa aspek sudah berhasil mendahului majalah lain, untuk menjadi pemimpin pasar
harus lebih bekerja ekstra dan membutuhkan waktu lama. Saat ini mencari pembaca potensial masih terus menjadi fokus utama.
1.4 Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan tidak berubah dari sebelum dan sesudah pengembangan usaha. Backpackidea
–traveling-inspiring free electronic magazine
– majalah elektronik gratis yang mengupas segala hal tentang budaya traveling
–gaya hidup, essai foto, alam, budaya, sejarah, manusia, sastra, teknologi dan berita
– dengan bentuk penyampaian narasi. Dimana perusahaan dapat mempromosikan
usahanya melalui Backpackidea. Bisa dengan memasang iklan di space,
advertorial, review produk dan melalui tweet berbayar.
2. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha 2.1 Pelaksanaan program Pengembangan
2.1.1 Evaluasi Kinerja operasi
Proses produksi materi sampai menjadi majalah setelah pengembangan usaha lebih cepat dan efektif dibandingkan
sebelum pengembangan usaha. Hal itu karena penggantian software M.S Publihser dengan Adobe InDesign.
Alur produksi juga jadi lebih jelas dan tidak tergesa- gesa karena perancangan milestone dan schedule yang tepat.
Kondisi itu berbeda dari sebelum pengembangan usaha.
2.1.2 Evaluasi Kinerja Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sebelum pengembangan, Backpackidea hanya diurus oleh dua orang yaitu: Rio Praditia yang mengurus divisi majalah
dan Andri Suanto yang mengurus divisi pengembangan web dan media sosial. Saat ini tim Backpackidea terdiri dari enam orang
dengan posisi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Berikut susunan redaksi Backpackidea setelah pengembangan
usaha: Pimpinan Redaksi
: Rio Praditia
Web Master : Andri Suanto
Editor : Barid N.W
Foto Editor : Eduardus C.B.
Social Media Master : Abdillah Hakim Penerjemah
: Blesta Harsanto
2.1.3 Evaluasi Kinerja Program Pemasaran
Sebelum pengembangan usaha, yaitu saat awal-awal berdiri ditandai dengan terbitnya edisi 00 tidak ada yang
mengenal Backpackidea. Peringkat web masih belum masuk hitungan. Hanya memiliki belasan follower yang merupakan
teman- teman dari pendiri. Fans di fanpage pun tidak lebih dari sepuluh.
Sedangkan lima e-magazine lainnya sudah lama berdiri dan lebih dulu dikenal oleh netizaen traveler sudah merengkuh
banyak fans dan follower. Tercatat dua pesaing termuda yaitu The-Travelist yang terbit perdana Juni 2011 dan UMU magazine
yang terbit Agustus 2011. edangkan Backpackidea di bulan Desember saja baru meluncurkan edisi percobaan.
Namun, dalam waktu 7 bulan Backpackidea menjadi e- magazine yang diperhitungkan di Indonesia. Dibuktikan dengan
survey yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2012. Peringkat
traffic Backpackidea di posisi 4 melampaui UMU magazine dan Mountmag. Jumlah follower Twitter di posisi 3 melampaui The
Travelist, Umu magazine dan Mountmag. Jumlah fans Facebook di posisi 4 melampaui The Travelist.
2.1.4 Evaluasi Kinerja Program Keuangan
Sebelum pengembangan program, penulis membuat proyeksi pendapatan sebesar Rp.550.000,00 yang diperoleh dari bulan
April – Juli. Dengan rincian April memperoleh Rp.100.000,00,
Juni memperoleh Rp.200.000,00 dan Juli memperoleh Rp.250.000,00. Namun dalam prakteknya proyeksi tersebut tidak
terwujud. Redaksi hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp.475.000,00.
Dengan rincian
sebagai berikut: April
memperoleh Rp.100.000,00 , Mei memperoleh Rp.25.000,00 , Juni
memperoleh Rp.50.000,00
dan Juli
memperoleh Rp.250.000,00.
2.2 Hasil Program Pengembangan
Program-program pengembangan usaha tidak semua aspek berjalan dengan baik. Dalam pembenahan internal seperti manajemen operasi dan
manajemen SDM menunjukan hasil yang memuaskan. Proses produksi lebih cepat serta menghasilkan e-magazine yang lebih berbobot secara isi
namun dengan ukuran file yang lebih kecil tanpa mengurangi kualitas