Laporan pengembangan usaha website backpackidea (backpackidea.com) traveling inspiring free e-magazine.

(1)

xvi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tujuan pengembangan usaha WEBSITE BACKPACKIDEA (BACKPACKIDEA.COM) TRAVELING INSPIRING FREE E-MAGAZINE ini yaitu: menjadi referensi informasi destinasi bagi wisatawan/ pejalan nasional, memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada wisatawan/pejalan manca negara dan memperoleh laba.

Implementasi program pengembangan usaha terdiri dari empat aspek yaitu: aspek pemasaran, operasional, sumber daya manusia dan keuangan. Terbagi menjadi beberapa program sebagai berikut: menaruh tautan alamat web ke blog dan web lainnya, promosi di media sosial, promosi pada calon pengiklan potensial, penambahan jumlah artikel, pembuatan jadwal kerja, mendapat anggota tim untuk mengisi pos yang kosong, pemenuhan kebutuhan dana dan alokasi dana.

Hasil implementasi program menunjukan hasil yang positif walaupun belum semua berjalan dengan baik. Pengembangan aspek operasional dan sumber daya manusia sudah berjalan sesuai perencanaan. Dari sisi pemasaran, jumlah pembaca backpackidea menembus angka 1000 kali diunduh setiap edisi, namun target pengiklan tidak tercapai. Yang terakhir, dari aspek keuangan usaha ini tidak berjalan sesuai rencana karena banyak kendala yang diluar perkiraan.


(2)

xvii

EXECUTIVE SUMMARY

The purposes of business development WEBSITE BACKPACKIDEA (BACKPACKIDEA.COM) TRAVELING INSPIRING FREE E-MAGAZINE are : to be a destination reference for tourists/local traveler, introduce Indonesia tourism destination to tourist/foreigner traveler and get profit.

This development business program implementation consists of four aspects: aspect of marketing, operational, human resources and finance, in which, they are divided into several programs as follow: inserting the website address to blog and other websites, promotion in social media, promotion to the potential prospective advertiser, increasing articles, making work-schedule, acquiring team member to fill the blank pos, fulfilling cost-needed and cost allocation.

The result of program implementation indicated a positive result though not all things done well. The operational aspect development and human resources development were fine. In terms of marketing, the number of Backpackidea's readers had reached 1000 times downloaded in every edition but had not reached the advertiser target. In the side of business finance aspect, it did not going as it was planned because there were many obstacles.


(3)

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

WEBSITE BACKPACKIDEA (BACKPACKIDEA.COM) TRAVELING INSPIRING FREE E-MAGAZINE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh: Rio Praditia NIM: 072214061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(4)

i

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

WEBSITE BACKPACKIDEA (BACKPACKIDEA.COM) TRAVELING INSPIRING FREE E-MAGAZINE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh: Rio Praditia NIM: 072214061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(5)

(6)

(7)

iv

Laporan tugas akhir ini kupersembahkan kepada: Ayahku, Harijanto Mardjuki Ibuku, Neni Iriani Kakakku, Rissa Amelia Kekasihku, Blesta Harsanto Anjingku, Maximilian Bono


(8)

v

“Only those who risk going too far can possibly find out how far they can go.” _ T.S. Elliot_

“If you obey all the rules, you miss all the fun.” _Audrey Hepburn_

“Death is more universal than life; everyone dies but not everyone lives.” _Alan Sachs_

“Fortes fortuna adiuvat.(Fortune favors the brave).” _Author Unknown_


(9)

(10)

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syujur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama. S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi , Universitas Sanata Dharma.

3. Dr.Lukas Purwoto, S.E.,M.S.i. selaku Ketua Program Studi Manajemen , Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

4. John Philio Simandjuntak, S.E., M.M. selaku pembimbing Tugas Akhir Pengembangan Usaha yang selalu menyemangati dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan ide-ide saya.

5. Sony Kusumasondjaja, SE., M.Com., Ph.D yang lewat diskusi via internet telah membuka wawasan saya akan luasnya area digital marketing.

6. Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah mengajarkan dasar-dasar ilmu ekonomi yang sedari awal saya rasakan manfaatnya.

7. Semua karyawan administratif Fakultas Ekonomi yang menyederhanakan segala proses rumit sehingga saya bisa dengan lancer berkuliah dari semester 1 – 11.

8. Segenap redaksi Backpackidea : Andri Suanto, Abdillah Hakim, Barid N.W., dan Eduardus C.B.,

9. Kekasihku, Blesta Harsanto yang setia mendukung setiap proses yang saya jalani dalam menyelesaikan skripsi ini.


(12)

(13)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvi

HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)... 10

2.1 Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan ... 10

2.2 Analisis Pasar ... 17

2.3 Analisis Industri dan Persaingan ... 21


(14)

xi

2.5 Rencana Program SDM ... 37

2.6 Rencana Program Pemasaran ... 40

2.7 Rencana Program Keuangan ... 50

2.8 Permintaan Konsumen ... 53

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN ... 56

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ... 59

4.1 Kondisi Aktual Indikator-Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 59

4.2 Analisis Hasil Rencana Program Operasi ... 66

4.3 Analisis Hasil Program Sumber Daya Manusia ... 67

4.4 Analisis Hasil Rencana Program Pemasaran ... 70

4.5 Total Pendapatan, Biaya, dan Laba Selama Masa Pengembangan Usaha ... 80

BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA ... 83

5.1 Evaluasi Indikator-Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 83

5.2 Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 86

5.3 Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya ... 90

5.4 Refleksi ... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

6.1 Kesimpulan ... 93


(15)

xii

DAFTAR PUSTAKA ... 95 DAFTAR LAMPIRAN ... 96


(16)

xiii

Tabel II.1 Tabel Laporan Modal Awal ... 51

Tabel II.2 Tabel Asumsi Pendapatan Bulan Desember-Juli 2012 ... 52

Tabel III.1 Tabel Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 57

Tabel IV.1 Tabel Daftar dan Jumlah Visitors Backpackidea ... 60

Tabel IV.2 Tabel Jumlah Terunduh di Tiap Edisi... 60

Tabel IV.3 Tabel Peringkat Web Berdasarkan Traffic ... 63

Tabel IV.4 Tabel Peringkat Web Berdasarkan Follower Twitter ... 64

Tabel IV.5 Tabel Peringkat Web Berdasarkan Fans Facebook ... 64 Tabel IV.6 Tabel Laporan L/R dan Cash Flow Bulan Desember 2012-Januari2012 81


(17)

xiv


(18)

xv

Lampiran 1. Web Backpackidea ... 96 Lampiran 2. Fan Page Backpackidea di Facebook ... 97 Lampiran 3. Akun Backpackidea di Twitter ... 98 Lampiran 4. Akun Facebook, Blog dan Web yang Terkait dengan Backpackidea 99 Lampiran 5. Cover Backpackidea Vol. 00-06 ... 101


(19)

xvi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tujuan pengembangan usaha WEBSITE BACKPACKIDEA (BACKPACKIDEA.COM) TRAVELING INSPIRING FREE E-MAGAZINE ini yaitu: menjadi referensi informasi destinasi bagi wisatawan/ pejalan nasional, memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada wisatawan/pejalan manca negara dan memperoleh laba.

Implementasi program pengembangan usaha terdiri dari empat aspek yaitu: aspek pemasaran, operasional, sumber daya manusia dan keuangan. Terbagi menjadi beberapa program sebagai berikut: menaruh tautan alamat web ke blog dan web lainnya, promosi di media sosial, promosi pada calon pengiklan potensial, penambahan jumlah artikel, pembuatan jadwal kerja, mendapat anggota tim untuk mengisi pos yang kosong, pemenuhan kebutuhan dana dan alokasi dana.

Hasil implementasi program menunjukan hasil yang positif walaupun belum semua berjalan dengan baik. Pengembangan aspek operasional dan sumber daya manusia sudah berjalan sesuai perencanaan. Dari sisi pemasaran, jumlah pembaca backpackidea menembus angka 1000 kali diunduh setiap edisi, namun target pengiklan tidak tercapai. Yang terakhir, dari aspek keuangan usaha ini tidak berjalan sesuai rencana karena banyak kendala yang diluar perkiraan.


(20)

xvii

EXECUTIVE SUMMARY

The purposes of business development WEBSITE BACKPACKIDEA (BACKPACKIDEA.COM) TRAVELING INSPIRING FREE E-MAGAZINE are : to be a destination reference for tourists/local traveler, introduce Indonesia tourism destination to tourist/foreigner traveler and get profit.

This development business program implementation consists of four aspects: aspect of marketing, operational, human resources and finance, in which, they are divided into several programs as follow: inserting the website address to blog and other websites, promotion in social media, promotion to the potential prospective advertiser, increasing articles, making work-schedule, acquiring team member to fill the blank pos, fulfilling cost-needed and cost allocation.

The result of program implementation indicated a positive result though not all things done well. The operational aspect development and human resources development were fine. In terms of marketing, the number of Backpackidea's readers had reached 1000 times downloaded in every edition but had not reached the advertiser target. In the side of business finance aspect, it did not going as it was planned because there were many obstacles.


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Langkah Pengembangan Usaha

Digitalisasi media

Dampak apa saja yang ditimbulkan dari meningkatnya penjualan iPad dibuntuti tablet-tablet sejenis dari perusahaan lainnya? Yang tidak bisa dielakan adalah revolusi media cetak yang kini bukan hanya menyandarkan hidupnya dari hasil cetakan kertas saja. Tablet pun mempelopori terbentuknya format bentuk e-book dari setiap koran atau majalah-majalah yang terbit. Di tablet, bentuk majalahnya lebih interaktif dan bisa ditampilkan dengan aneka kreativitas.

Di Indonesia sendiri fenomena ini sudah mulai terlihat, yang pendahulunya antara lain dimulai oleh harian Kompas. Kompas kini menerbitkan versi e-papernya. Pengguna bisa membaca versi cetak secara online. Setelah itu, langkah mereka pun diikuti oleh koran dan majalah-majalah lainnya, seperti Tempo, Info Komputer, Jawa Pos, Seputar Indonesia, dan masih banyak lagi.

Sebagian akses untuk isi dari media tersebut bisa diakses secara gratis tetapi ada juga yang berbayar. Tren ini tak hanya menggeser pola baca dari cetak ke digital, tapi juga menggeser pendapatan media tersebut. Maklum, sekarang sedang terjadi perpindahan para pemasang iklan dari cetak ke online.

Di tengah guncangan tersebut, muncul lanskap penerbitan baru. Era digital mengusung banyak fragmentasi yang memungkinkan adanya pemain di


(22)

masing-masing fragmen bisnis penerbitan. Sebab itu, pemainnya tidak hanya didominasi pemain besar tapi juga pemain-pemain kecil yang banyak jumlahnya.

Potensi besar pariwisata Indonesia

Di lain sisi, kenyataan menunjukkan bahwa alam Indonesia sangat kaya dengan keindahannya serta berbagai hasil bumi dan lautnya. Dari mulai ketinggian puncak gunung hingga ke dasar laut yang terdalam dan dari pulau ke pulau yang terhampar dari barat sampai ke timur mengandung sumber alam serta keindahan sebagai potensi pariwisata yang luar biasa, tiada tandingannya.

Demikian juga halnya dengan kebudayaan yang kita miliki menampilkan keaneka-ragamannya seiring dengan kebhinekaan bangsa dari Sabang sampai Merauke dalam hal seni budaya, adat istiadat, bahasa, gaya dan cara hidup, yang sukar untuk ditandingi oleh negara mana pun di dunia.

Kehidupan bangsa Indonesia yang bertoleransi tinggi, ramah-tamah dan senyum yang senantiasa menghias wajahnya, ditambah lagi dengan kehidupan demokratis, merupakan salah satu “kekuatan” (strength) bagi kepariwisataan kita dalam kaitannya sebagai suatu Hospitality Industry.

Tidak kalah pentingnya adalah potensi yang kita miliki dalam hal keragaman makanan dari yang tradisional sampai pada hidangan internasional yang mampu disajikan bagi para wisatawan selaku “tamu” kita. Bukan saja dalam segi keragaman makanannya, melainkan juga dalam tata cara penyajiannya yang beragam


(23)

dari satu pulau ke pulau lainnya serta dari satu jenis makanan ke jenis makanan lainnya di seluruh tanah air.

Namun, sejauh ini dari sekian banyak potensi wisata yang kita miliki, baru sebagian kecil saja yang sudah dikembangkan, dioptimalkan, dan dikenal oleh khalayak luas seperti Bali, yang sudah sangat identik sebagai sentra pariwisata Indonesia.

Hal tersebut karena kurangnya upaya dari pemerintah untuk mempromosikan daerah-daerah yang sangat potensial untuk menjadi tempat wisata. Selain itu minimnya informasi dan infrastruktur menjadi kendala lain bagi masyarakat awam dalam mewujudkan keinginan traveling ke tempat – tempat baru sehingga arus wisatawan tetap terpusat di tempat-tempat yang itu-itu saja.

Menjawab Kedua Tren

Beberapa dasawarsa lalu, informasi-informasi tentang tempat-tempat menakjubkan di Indonesia masih didominasi oleh buku-buku asing seperti Lonely Planet dan National Geographic International yang harganya mahal dan tidak dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Saat ini sudah banyak bermunculan majalah-majalah lokal yang membahas traveling namun tetap saja harganya cukup mahal dan tidak terjangkau bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah juga mahasiswa. Beberapa tahun belakangan ini semangat traveling mulai menjadi demam baru di Indonesia seiring makin terjangkaunya internet bagi semua kalangan.


(24)

Komunitas-komunitas traveling bermunculan seperti indobackpacker, jejak kaki, dan lainnya. Milis-milis menjamur, group – group sharing informasi di facebook bertumbuh.

Berdasarkan pengalaman penulis karakteristik sebagian besar orang yang ikut demam traveling ini adalah angkatan kerja muda serta mahasiswa. Mereka berbagi informasi tempat-tempat yang worth it dan masih sulit untuk dikunjungi. Dengan prinsip biaya seminimal mungkin dan pengalaman sebanyak-banyaknya mereka membuat traveling bukan lagi monopoli kelas menengah ke atas. Beberapa mulai menyebarkan informasi ini namun belum terorganisir. Mereka masih sendiri– sendiri melalui komunitas-komunitas yang dibentuk maupun personal blog.

Oleh karena itu kebutuhan akan media yang mampu mengorganisir segmen-segmen informasi traveling yang murah -bahkan gratis-, menghibur, mendidik, menginspirasi dan aktual kini semakin mendesak. Melihat kedua tren tersebut penulis mengembangkan Backpackidea -traveling-inspiring free electronic magazine- media digital yang membahas tentang pariwisata Indonesia. Selain menjadi media bagi wisatawan nusantara untuk lebih mengenal daerahnya sendiri, juga menjadi media promosi pariwisata ke seluruh dunia. Inilah alasan saya untuk membuat website dan majalah digital yang berisi informasi perjalanan dan budaya yang mempromosikan pariwisata Indonesia.


(25)

2. Tujuan Pengembangan Usaha

Tujuan pengembangan usaha adalah suatu hal yang ingin dicapai atau dipenuhi dalam melakukan pengembangan usaha tersebut. Ada beberapa poin yang menjadi tujuan berdirinya Backpackidea. Seperti yang diungkapkan di bawah. Rincian tujuan pengembangan usaha ini secara rinci adalah sebagai berikut:

2.1 Menjadi Referensi Informasi Destinasi Bagi Wisatawan Asing

Seiring berjalannya waktu dan program pemasaran, Backpackidea berharap menjadi salah satu media promosi bagi tempat-tempat wisata yang potensial tapi belum banyak dikenal pada pejalan haus petualangan yang biasa sebagai perintis dimulainya promosi e-WOM (electronic word of mouth). Perlahan tapi pasti akan banyak pejalan lain yang datang karena promosi tersebut. Di lain sisi keadaan tersebut akan membuat penduduk di tempat wisata tersebut sadar pariwisata dan mengembangkan diri yang berdampak munculnya lapangan pekerjaan.

2.2 Memperkenalkan Destinasi Wisata Indonesia Bagi Wisatawan Manca Negara

Indonesia mempunyai keunggulan banding dalam hal nature-contact dan people-contact. Keunggulan komparatif produk wisata Indonesia tersebut jika didukung dengan promosi yang tepat dan


(26)

berkesinambungan akan menjadi keunggulan daya saing Indonesia. Berbeda dengan negara pesaing Indonesia (seperti Singapura dan Malaysia) yang mengembangkan produk-produk wisata buatan yang berskala massif, destinasi-destinasi wisata Indonesia mengusung daya tarik alam dan budaya sebagai nilai jualnya. Oleh karena itu dalam jangka menengah Backpackidea bertujuan menjadi referensi wisatawan asing yang mau mengunjungi Indonesia atau menjadi media promosi Indonesia supaya wisatawan asing mau datang berkunjung.

2.3 Memperoleh Laba

Backpackidea berharap memperoleh laba yang signifikan dalam usaha ini. Laba tersebut diperoleh dari perusahaan yang ingin mengiklankan produk/jasa miliknya di Backpackidea. Bisa dalam bentuk iklan di halaman majalah, advertorial, tweet berbayar dan bentuk kerjasama lainnya.

3. Aspek-Aspek yang Dibangun

Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam pengembangan usaha ini. Aspek–aspek yang menjadi perhatian merupakan penunjang atau pendukung sebuah pengembangan usaha. Tentunya aspek-aspek tersebut disesuaikan dengan kebutuhan


(27)

pengembangan usaha. Aspek-aspek yang menjadi kebutuhan pengembangan usaha di Backpackidea sebagai berikut.

3.1 Aspek Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran dalam pengembangan usaha Backpackidea yang saat ini dibutuhkan bukan mencari pengiklan sebanyak mungkin, tetapi bagaimana memperoleh pembaca (pengunduh) sebanyak mungkin. Ketika sudah memiliki banyak pembaca, perusahaan yang menganggap pembaca majalah Backpackidea adalah konsumen potensial mereka, akan tertarik memasang iklan.

Pertanyaan muncul “Dimana bisa menemukan pembaca Backpackidea?”. Indonesia adalah pengguna Facebook terbanyak ke lima di dunia dan pengguna Twitter terbanyak ke tiga di dunia. Saat ini sebagian besar interaksi para pejalan dilakukan menggunakan fasilitas grup yang disediakan Facebook, terdapat puluhan group pejalan yang anggotanya mencapai ratusan bahkan ribuan. Selain itu, mereka juga berinteraksi dan mengikuti informasi tokoh-tokoh dan brand-brand kesayangan mereka menggunakan Twitter. Berdasarkan fenomena itu Backpackidea akan menyapa pembaca dan menjaring pengiklan dari kedua social media tersebut. Kedua media tersebut adalah yang paling efektif dan murah.


(28)

3.2 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Backpackidea terdiri dari dua orang yang bertanggung jawab dalam penerbitan setiap bulannya. Mereka berbagi tugas seperti: penulisan artikel, pencarian kontributor, editing foto, editing teks, desain web, layouting majalah, promosi via social media, pencatatan keuangan, dan menerjemahkan teks ke dalam bahasa inggris. Hal tersebut sangat melelahkan dan tidak maksimal karena kedua orang tersebut bukan ahli di beberapa pekerjaan di atas. Oleh karena itu Backpackidea akan mencari volunteer atau tenaga magang untuk menempati posisi editor, social media master, foto editor dan penerjemah. Saat semua pos diisi maka kedua pemilik bisa fokus dalam posisi pemimpin redaksi dan web master.

3.3 Aspek Manajemen Operasi

3.3.1 Pengembangan Jenis Artikel

Saat ini Backpackidea memiliki 5 artikel yang hanya membahas destinasi wisata. Dalam pengembangan nanti Backpackidea akan berniat memperkaya isi dengan menambah 10 artikel yang akan membahas berbagai macam aspek budaya popular yang berhubungan dengan traveling.

3.3.2 Pembuatan Standar Operasi

Sampai saat ini proses dan alur pembuatan majalah masih berantakan dan tergesa-gesa sehingga dikhawatirkan akan


(29)

sering terlambat terbit. Kondisi tersebut membuat kami sadar pentingnya standar operasi dalam pembuatan majalah tiap bulannya yang kemudian akan berdampak pada jadwal terbit yang teratur.


(30)

10 BAB II RENCANA USAHA 1. Deskripsi Usaha yang Dikembangkan

1.1 Nama Usaha

Backpackidea berasaldari kata bahasa Inggris “backpack” dan “idea”. Backpack yang berarti tas ransel, biasa diasosikan sebagai tas yang selalu dipakai oleh pejalan dengan anggaran mimim (budget traveler) yang di Indonesia ramai disebut backpacker. Idea yang bisa berarti ide, gagasan atau pemikiran Pemilihan nama dengan penggunaan kedua kata tersebut bukanlah tanpa alasan. Nama tersebut sejalan dengan misi awal untuk menjad referensi pejalan dalam menentukan destinasi-destinasi unik di penjuru Indonesia. Menjadi pemicu gagasan-gagasan baru dalam budaya traveling. Memposisikan diri sebagai media yang inspiratif, informatif dan atraktif di dalam semangat berbagi. Yang terakhir adalah menjadi inspirasi bagi pejalan untuk tetap menjunjung tinggi semangatsustainable traveling.

1.2 Pendirian Usaha

Backpackidea berdiri pada awal Desember 2011. Majalah ini didirikan oleh Andri Suanto dan Rio Praditia. Kedua pendiri sudah saling kenal sejak tahun 2004 di Seminari Menengah Stella Maris Bogor. Saat itu Rio Praditia masih anak baru di Kelas Persiapan Pertama (kelas 1


(31)

SMA) sedangkan Andri Suanto sudah di Kelas persiapan Atas (kelas 7C).Mereka menjadi lebih akrab saat sama-sama tergabung dalam organisasi pencinta alam Seminari Menengah tersebut.

Tiga tahun kemudian, tahun 2007, Rio Pradtia memutuskan keluar seminari menengah dan meneruskan sekolah di program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedangkan Andri yang sesudah keluar seminari memutuskan untuk bekerja pada tahun yang sama juga melanjutkan sekolah di program studi Teknik informatika Universitas Mercubuana Jakarta.

Jarak yang jauh tidak memutus persahabatan mereka, didukung oleh hobi berpetualang dan fotografi mereka terus melakukan petualangan bersama di setiap liburan kuliah. Mereka sudah menjelajahi hampir semua gunung di pulau Jawa, Bali dan Lombok.

Mereka banyak menemui teman baru di sepanjang petualangan yang kebanyakan teman baru tersebut memiliki dua dari tiga hobi, yaitu: berpetualang, fotografi dan menulis. Pertemuan tersebut tidak berakhir di tempat yang mereka kunjungi saja, tapi diakhiri dengan bertukar contact person, alamat e-mail, akun Facebook, Twitter, LinkedIn, Flickr, Multiply dan berbagai macam social media yang tidak terlalu populer. Sesampainya di rumah masing-masing interaksi dimulai lagi yang pada umumnya menggunakan social media Facebook. Mereka saling berbagi foto, tulisan dan pengalaman. Dari situ Rio Praditia melihat bahwa


(32)

teman-teman yang ditemui selama perjalanan memiliki potensi lebih sebagai travel writer maupun travel photographer namun tidak banyak yang menyadari potensi yang tersimpan dalam diri mereka.

Pengamatan tersebut dipendam begitu saja sampai Rio mengambill mata kuliah proposal pengembangan usaha. Awalnya, Rio mau mengembangkan usaha adventure organizer yang sudah ia rintis sejak tahun 2010. Namun, terlalu banyak mata kuliah yang harus ia ulang karena semester-semester sebelumnya jarang masuk kuliah demi hobinya traveling, niat itu diurungkan pada akhirnya. Lalu Rio juga berniat mengembangkan komunitas Pojok Dongeng yang ia rintis bersama teman-teman eks-seminari agar bisa menjadi komunitas yang bisa menghasilkan uang, namun hal tersebut bertentangan dengan beberapa pendiri lainnya, lagi-lagi niat itu ia urungkan.

Ide membuat majalah elektronik muncul saat ia membaca the Light Magazine. Majalah elektronik yang membahas fotografi dengan mengusung idealisme tinggi dan melawan arus tren saat ini, serta bisa diunduh gratis, majalah tersebut penuh dengan teks dan foto-foto berkualitas dan dikemas dengan elegan.Selain itu, merk-merk besar fotografi menjadi langganan mengiklankan produknya di situ.

Ide untuk membuat traveling electronic magazine langsung muncul, tak menunggu lama langsung ia diskusikan dengan Andri via yahoo messenger. Gayung bersambut, Andri tertarik untuk


(33)

membangun usaha idealis ini. Terjadi kesepakatan Andri akan mengurus segala hal mengenai pendirian web sedangkan Rio di bagian pembentukan majalah. Sehingga bisa terbit edisi #0 sebagai materi percobaan.

1.3 Tujuan Usaha

Jangka pendek: menjadi sarana bagi pendiri, teman-teman pendiri, kenalan-kenalan pendiri yang memiliki hobi traveling, menulis dan fotografi dalam berbagi informasi dan mempromosikan diri dengan menunjukan karya-karyanya pada pembaca dari seluruh Indonesia.

Jangka menengah: menjadi sarana dalam berbagi informasi tentang gaya hidup traveling dan cerita-cerita yang menginspirasi dan menjadi acuan bagi pejalan seluruh Indonesia sebelum mereka melakukan perjalanan. Kampanye penting dan urgensinya penerapan sustainable tourism dan responsible travel.

Jangka panjang: memperoleh keuntungan sebesar Rp.10.000.000.00 per bulan, mendapat penghargaan dari Departemen Budaya dan Pariwisata, diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Indonesia supaya meraih pembaca dari seluruh dunia


(34)

1.4 Profil Pemilik

Profil pemilik Backpackidea adalah sebagai berikut: Nama pemilik : Rio Praditia

TTL : Rangkasbitung, 24 April 1989

Alamat Rumah : Kp.Babakan Anyar no.61 Rangkasbitung Pendidikan terakhir : Mahasiswa Fakultas Ekonomi USD Nomor Telepon : 08561821435

Surat Elektronik : agustinriopraditia@yahoo.co.id

Nama pemilik : Andri Suanto

TTL : Lampung 14 April 1986

Alamat Rumah : Jl. Setia no.70, Cengkareng Timur, JakBar Pendidikan terakhir : Mahasiswa Fakultas Tekhnik UMB Nomor Telepon : 081808196179

Surat Elektronik : cantigi.net@gmail.com

1.5 Bentuk Kepemilikan Usaha

Backpackidea merupakan rintisan usaha perseorangan yang modalnya dimiliki oleh pemilik usaha ini. Akan tetapi nantinya pemilik berharap usaha ini dapat berkembang besar dan bentuknya berubah menjadi PT, sehingga lebih berbadan hukum dalam pencarian sponsor dan investor.


(35)

Pemilik usaha, Rio Praditia, sebelumnya telah memiliki pengalaman yang relevan dengan usaha yang saat ini dijalankan, yaitu menjadi public relation manager Pojok Dongeng Children Trauma Healing Centre yang mengurus pembuatan dan penyebaran informasi berbentuk majalah mingguan melalui media PDF, di antara sesama LSM saat terjadi bencana erupsi merapi. Dia juga pernah menjadi redaktur di majalah Progressive Seminari Menengah Stella Maris serta ikut pelatihan fotografi di Kelas Pagi Yogyakarta. Dia aktif sebagai penggiat jelajah alam dan low budget traveler sejak kelas 1 SMA sampai sekarang.

1.6 Struktur Organisasi

Backpackidea dipimpin oleh pemilik sendiri. Wewenang dan tugas dalam struktur organisasi akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Divisi Majalah

Nama : Rio Praditia Wewenang :

Pimpinan Redaksi

Menentukan tema dan isi di setiap edisi Set Designer

Mengatur desain dan tata letak di dalam majalah Foto Editor


(36)

Mengurasi dan mengedit foto yang masuk Editor

Menyunting tulisan-tulisan yang akan terbit Contributor hunter

Mencari kontributor yang memiliki portofolio sesuai tema

b. Divisi pengembangan Web dan Media Sosial Nama : Andri Suanto

Wewenang : Web Master

Membangun dan mengelola web Social Media Master

Meningkatkan trafik ke web

Membangun koneksi di jejaring social.

Mempromosikan web untuk menambah jumlah pembaca

1.7 Keunikan Usaha

Backpackidea memiliki keunikan jika dibandingkan dengan usaha sejenisnya yaitu: pertama, konten dari Backpackidea bukan sekedar travel journal tapi lebih condong pada travelogue, yaitu cerita perjalanan yang lebih menekankan pengalaman dan sudut pandang setiap penulis. Jadi,


(37)

Backpackidea bukan hanya menjadi sumber referensi tapi juga menghibur. Kedua, Backpackidea tidak hanya menyewakan space untuk iklan tapi memberikan jasa advertorial. Ketiga, Backpackidea juga menjual jasa tweet berbayar untuk mempromosikan barang/jasa.

2. Analisis Pasar

Dalam membuka dan menjalankan sebuah usaha, analisa pasar menjadi kewajiban yang akan dilakukan bagi pelaku usaha. Dengan melakukan analisa pasar dapat menentukan pasar sasaran dan perilaku pasar sasaran tersebut.

Rincian analisis pasar adalah sebagai berikut:

2.1 Kondisi Pasar

Menganalisa kondisi pasar akan mendapatkan gambaran mengenai konsumen aktual, konsumen potensial, dan dapat menentukan pasar sasaran yang ingin dituju. Dalam hal ini akan dianalisi kondisi pasar untuk Backpackidea, agar dalam pengembangan dapat menentukan pasar sasaran tersebut.

2.1.1 Konsumen Aktual

Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan. Dalam hal ini konsumen aktual Backpackidea belum ada karena ini usaha baru yang sedang menguji pasar.


(38)

2.1.2 Konsumen Potensial

Konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan di masa yang akan datang. Konsumen potensial dari Backpackidea adalah: pembaca Backpackidea, perusahaan penyedia alat-alat outdoor, perusahaan penyedia jasa perjalanan, hotel, restoran, armada transportasi, dan segala macam perushaan barang dan jasa yang berhubungan dengan budaya traveling.

2.1.3 Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah kelompok atau individu spesifik dari pelanggan potensial yang dijadikan sasaran dalam rencana pemasaran perusahaan. Pasar sasaran Backpackidea yaitu :

(Pengiklan ) Trip organizer yang menyediakan jasa petualangan sesuai pesanan yang biasa merangkap sebagai fasilitator outbond

(Pengiklan) Hotel kelas melati – bintang 1 dan homestay yang memiliki target pasar backpacker (tarif kamar berkisar Rp.80.000 – 350.000)

(Pembaca) Kelas pekerja muda di kota-kota besar yang memiliki hobi traveling dengan penghasilan di atas Rp.4.000.000 ke atas per bulan.


(39)

2.2 Analisa Pola Perilaku Pasar Sasaran

Traveling sekarang sudah menjadi gaya hidup. Sampai muncul istilah work hard play hard. Kerja sekeras-kerasnya dan jalan-jalan sejauh-jauhnya. Kelas pekerja muda di kota-kota besar cenderung untuk mulai lebih menganggarkan dana untuk bepergian. Menjadi sebuah prestis saat seseorang sudah mengunjungi banyak tempat di dalam dan luar negeri, apalagi tempat-tempat yang baru dan sulit dijangkau.

Tren ini pun diikuti dengan makin maraknya trip organizer yang menyediakan jasa petualangan sesuai pesanan atau perjalanan dengan gaya budget traveler. Mereka berlomba-lomba menawarkan program yang menarik, terjangkau dan menantang. Selain itu program tersebut ke berbagai destinasi yang beragam. Umumnya menawarkan program perjalanan minat khusus seperti: jelajah tempat sejarah, wisata kuliner, susur gua, susur pantai, pendakan gunung, wisata bawah air (snorkeling dan selam).

Tempat yang saat ini sedang booming adalah: Derawan di Kalimantan; toraja di Sulawesi; gua Gunung Kidul di Yogyakarta; pulau Komodo dan desa tradisional Wae Rebo di Flores; Karimun Jawa di Laut Jawa; Krakatau dan Kiluan di selat Sunda; Gili-Gili, gunung Rinjani dan area sekitarnya; dan kota Mataram di Lombok.


(40)

bintang satu dan home stay mulai menjamur. Mereka berusaha meraih market share dari tren saat ini, terutama pejalan mandiri yang tidak senang bergantung pada trip organizer. Biasanya promosi mereka masih sangat sederhana. Kebanyakan masih mengandalkan sistem word of mouth dalam memromosikan usahanya. Hotel-hotel ini pada umumnya hanya memberikan fasilitas minim seperti kamar sederhana, ruang tamu dan warung internet atau free wi-fi. Juga menyediakan pelayanan standar seperti makan pagi dan penggantian sprei setiap hari.

Pola perilaku trip organizer adalah:

Menyambut libur nasional seperti lebaran dan tahun baru atau libur yang menempel dengan akhir pekan Trip Organizer mulai gencar berpromosi dari 1-3 bulan. Biasanya paket perjalanan yang ditawarkan ke tempat yang jauh dari pulau jawa seperti Flores, Toraja, Derawan.

Untuk penawaran harian biasanya paket perjalanan dilakukan di akhir pekan. Seringkali ke destinasi yang dekat, seperti : Krakatau, pulau Seribu, Gunung Kidul Yogyakarta,

Biasanya didahului dengan posting tulisan mengenai tempat yang akan dikunjungi

Untuk usaha perorangan biasanya melakukan promosi secara personal ke teman-temannya via social media Facebook. Namun, bila


(41)

usaha sudah cukup profesional dan terorganisir biasanya mereka membuat grup di Facebook dan mengundang konsumen aktual dan potensial untuk bergabung. Selain itu, memasang iklan di traveling e-magazine untuk meraih lebih banyak konsumen potensial.

Pola perilaku penginapan adalah:

Pengelola penginapan menggunakan testimonial dari travel writer yang cukup terkenal untuk mempromosikan usahanya.

Pengelola penginapan melakukan pendekatan personal pada tamu agar nanti menyarankan teman yang lain untuk menginap di penginapan miliknya.

Penginapan mengandalkan hotel review dari blog-blog traveling untuk lebih dikenal.

Penginapan memasang iklan dalam bentuk advertorial atau paid review di blog, traveling e-magazine, dan media sejenis.

3. Analisis Industri dan Persaingan 3.1 Persaingan Usaha

Sebuah persaingan dalam menjalankan usaha merupakan suatu hal yang wajar. Persaingan dalam hal ini adalah persaingan merebut hati konsumen agar menjadi pelanggan tetap. Segala macam cara bisa dilakukan supaya dapat bertahan dan menjadi yang terdepan. Persaingan


(42)

tidak hanya muncul dari usaha sejenis, tapi juga dari usaha tidak sejenis. Di dalam usaha e-magazine sebenarnya tidak ada persaingan merebut pembaca, karena semua bisa diunduh gratis. Pembaca Backpackidea juga jadi pembaca majalah-majalah lainnya. Yang perlu dilakukan hanya membuat majalah semenarik dan seinformatif mungkin supaya pembaca mau terus setia mengunduh majalah sehingga download account terus meningkat. Hal ini menjadi nilai jual saat berhadapan dengan calon pengiklan.

Dalam prakteknya sesama redaksi majalah saling bantu membantu dalam berbagi informasi, ilmu dan wawasan. Majalah yang sudah lama berdiri memberi nasihat tentang bagaimana membangun jaringan pembaca dan mengelolanya. Sedangkan, majalah yang baru memberi pandangan tentang kekurangan-kekurangan yang dimiliki majalah yang sudah lama berdiri sehingga bisa lebih menyempurnakannya.

Persaingan hanya terjadi saat bagaimana menarik pengiklan untuk menggunakan jasa yang ditawarkan. Namun, sejauh sharing Rio dengan semua pimpinan e-magazine lainnya, mereka tidak pernah agresif mencari pengiklan dan cenderung menunggu. Hal itu disebabkan usaha ini adalah bentuk idealisme mereka, tujuan awalnya bukan profit oriented. Menurut mereka uang adalah feedback dari prestasi. Sehingga mereka hanya perlu memuaskan pembaca semaksimal mungkin dan membuat


(43)

manfaat sebesar-besarnya bagi pembaca. 3.1.1 Persaingan Usaha Sejenis

Persaingan yang terjadi adalah saling membedakan konten. Suatu e-magazine sangat pantang mengulas suatu tempat yang sudah diulas oleh e-magazine lain. Kalaupun terpaksa, biasanya mereka akan mencari sudut pandang yang berbeda. Semua itu demi satu tujuan, membuat pembaca terus mengunduh e-magazine mereka dan selalu menemukan yang baru yang belum pernah muncul di e-magazine lainnya.

Selain itu, e-magazine sangat gencar updating informasi perjalanan melalui facebook dan memberi tweet-tweet menarik tentang perjalanan di twitter karena jumlah like di Facebook bisa menjadi barometer penggemar setia dan jumlah follower bisa meningkatkan tarif tweet berbayar. Berikut adalah traveling e-magazine yang dapat diunduh gratis yang merupakan pesaing dari Backpackidea.

a. Infobackpacker (www.infobackpacker.com)

b. Backpackin' magazine (www.backpackinmagazine.com) c. mountmag (www.mountmag.com)

d. the-travelist (www.the-travelist.com) e. umu magazine (www.umumagazine.com)


(44)

3.1.2 Pesaing Usaha Tidak Sejenis

Backpackidea sebagai media sharing budaya traveling di dunia digital bersaing dengan semua macam blog pribadi yang mengulas perjalanan. Namun, mereka tidak mampu memberikan informasi dan foto-foto eksklusif secara berkesinambungan. Karena blog pribadi hanya berdasarkan pengalaman pemillik blog. Tetapi, sekali lagi karena e-magazine bisa diunduh gratis dan blog bisa dilihat gratis maka persaingan hanya dalam membuat konten semenarik mungkin untuk merebut dan mengelola perhatian pembaca.

3.2 Analisis Pesaing Usaha Sejenis

Backpackidea e-magazine memiliki 5 pesaing di Indonesia, dan akan coba dibandingkan satu sama lain. Sehingga bisa dilihat keunggulan dan kelemahan satu sama lain.

3.2.1 Backpackin Magazine

Ini adalah perintis traveling e-magazine di Indonesia. Pimpinan redaksinya sangat aktif di komunitas Share Traveler sehingga memudahkan dalam pencarian kontributor sesuai tema majalah. Selain itu, membuat segala posting miliknya menarik perhatian anggota komunitasnya. Ulasan sudah jauh sampai pelosok Indonesia yang bahkan menyaingi majalah cetak.


(45)

Terbit perdana : Januari 2010

Periode terbit : 2 bulan sekali, memasuki edisi ke 16 Pomisili : Jakarta

Pimpinan Redaksi : Ambar Arum (studi Komunikasi, Univ. Paramadina)

Traffick rank : 1.286.192 / in ID 26.324 Facebook fans : 3.382

Twitter followers : 1.748

Kelebihan :

a. Majalah perintis, memilik basis pembaca setia yang kuat.

b. Memberikan informasi how to get there yang sangat mendetail.

c. Memiliki ulasan komunitas yang menyentuh anggota di dalamnya.

d. Memiliki jaringan kontributor yang luas. 3.2.2 Info Backpacker

Traveling e-magazine yang terbit setelah backpackin magazine namun memiliki basis pembaca tertinggi. Meraih penghargaan situs terbaik untuk kategori cultural and tourism di Indonesia. Walaupun dari sisi konten kurang menonjol karena hampir keseluruhan artikel dan foto dikerjakan oleh pimpinan redaksi


(46)

yang hobi traveling. Hal yang membuat majalah ini berbeda dari seluruh pesaingnya adalah kemasan majalah yang interaktif karena menggunakan flash player. Dari pembukaan pembaca sudah disuguhi lagu pembuka dan merasa sedang membaca majalah nyata.

Terbit Perdana : Agustus 2010

Periode terbit : 2 bulan sekali, memasuki edisi ke-11

Domisili : Yogyakarta

Pimpinan redaksi : Sutandi Sultan (studi di STIM YKPN) Traffic rank : 2.474.554 in ID 47.147

Facebook fans : 26.683 Twitter followers : 2.114

Kelebihan :

a. Kemasan majalah yang menawan.

b. Telah mendapat banyak iklan, sehingga lebih dipercaya. c. Pernah meraih penghargaan, ekuitas merk sudah sangat

tinggi. 3.2.3 Mountmag

Majalah ini lebih mengulas petualangan hutan-gunung beserta segala macam atributnya. Diasuh oleh Hendri Agustin, salah satu tokoh pendakian yang cukup disegani di Indonesia. Selain itu, ia juga sangat aktif di OANC Kaskus sehingga memiliki basis


(47)

pembaca yang sangat tinggi dan aktif. Setiap post darinya sangat ditunggu-tunggu oleh semua anggota.

Terbit perdana : Maret 2011

Periode terbit : 2 bulan sekali, memasuki edisi ke 8 Domisili : Jakarta

Pimpinan Redaksi : Hendri Agustin Traffic rank : 27.150.590 Facebook fans : 2.103 Twitter followers : 603

Kelebihan :

a. Pimred sangat menguasai dunia petualangan hutan gunung.

b. Review alat-alat sudah menjadi acuan banyak orang. c. Penjelasan yang mendetail tentang rute-rute pendakian

di setiap gunung. Mengalahkan buku-buku pendakian yang beredar.

3.2.4 The-Travelist

Majalah yang di setiap edisinya sangat tematis sehingga pembaca bisa merasa sedang melihat buku, bukan majalah. Pemimpin redaksinya Ferzya memiliki koneksi yang kuat dengan Hifatlobrain Institute Traveler di Surabaya. Hal itu memudahkan


(48)

mereka dalam menjaga kualitas tulisan yang masuk. Selain itu, ia memiliki web yang paling menarik dan futuristik. Hal tersebut membuat citra mereka lebih profesional.

Terbit perdana : Juni 2011

Periode Terbit : 2 bulan sekali, memasuki edisi ke 6 Domisili : Jakarta

Pimpinan Redaksi : Ferzya Farhan (studi manajemen di UGM)

Traffic Rank : 3.386.984 Facebook fans : 195 Twitter followers : 715

Kelebihan :

a. Tiap edisi memiliki tema yang spesifik dan unik. b. Kualitas tulisan yang menonjol dibanding majalah lain. c. Memiliki banyak jaringan travel writer di Surabaya.

3.2.5 UMU Magazine

Majalah pendakian, merupakan side project dari Ambar Arum pimpinan redaksi backpackin magazine bersama sahabatnya Herman G. Anugerah. Tahu tidak akan mampu menggeser posisi Mountmag dalam informasi teknis pendakian, majalah ini mengambil ceruk yang tidak terambil oleh Mountmag. Majalah


(49)

ini banyak membahas kisah-kisah unik, menonjolkan foto-foto, dan tips & trik.

Terbit perdana : Agustus 2011

Periode terbit : 2 bulan sekali (memasuki edisi ke-5)

Domisili : Bogor

Pimpinan redaksi : Herman G. Anugerah (studi di IPB ) Traffic rank : 7.342.871

Facebook fans : 560 Twitter followers : 427

Kelebihan :

a. Ulasan-ulasan cukup segar, tidak hanya masalah tekhnis.

b. Memiliki jaringan yang sama dengan backpackin magazine.

c. Sering membuat event kopdar dengan pembaca sehingga menimbulkan ikatan emosional.

3.3 Analisis Keketatan Persaingan

Persaingan dalam mendapatkan pengiklan potensial dan mempertahankan konsumen aktual sangat ketat. Hal ini dikarenakan pembaca satu e-magazine biasanya juga menjadi pembaca e-e-magazine lainnya sehingga daya tarik seringkali hanya bisa diukur oleh seberapa banyak pengunduh


(50)

per edisinya. Hal tersebut membuat pendatang baru kesulitan mengejar pencapaian majalah yang sudah muncul lebih lama.

3.4 Analisis Posisi Usaha Dalam Peta Persaingan

Backpackidea pada saat ini termasuk dalam market follower. Hal ini terjadi karena masih berusia sangat muda sehingga tidak mampu menyaingi pemain-pemain lama oleh karena itu lebih memilih untuk memperkenalkan produk terlebih dahulu ke pasar. Selain itu, karena tidak bisa menyaingi produk serupa yang sudah dulu ada maka Backpackidea memilih strategi adding features, arti harfiahnya menambah fitur, pengertiannya berarti perusahaan pengikut pasar membuat produk atau jasa yang sama dengan pioneer tapi memiliki kelebihan tersendiri yang akhirnya justru menjadi diferensiasi antar produk tersebut dengan kompetitor.

4. Rencana Program Operasi

Manajemen operasi adalah kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu produk, baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi output. Dalam hal ini Backpackidea memiliki aktivitas yang panjang dan rumit dalam mengejar deadline penerbitan.

Yang menjadi input adalah informasi dalam bentuk teks dan foto hasil kerja tim redaksi dan kontributor dari penjuru Indonesia. Aktivitas yang dilakukan adalah


(51)

mengolah semua informasi tersebut menjadi layak baca dan jual. Dan output adalah e-magazine yang berisi informasi traveling.

4.1 Kondisi Aktual dan Ideal Operasi 4.1.1 Proses Produksi

Produksi menjadi hal yang paling rumit dan panjang dalam Backpackidea walaupun hasilnya hanya berbetuk data digital yang bisa diunduh gratis. Proses pembuatan tiap edisinya membutuhkan ketrampilan dari beberapa profesi yang berbeda.

Penentuan tema

Saat edisi pertama sudah terbit, redaksi akan mendiskusikan tema apalagi yang akan diulas di edisi selanjutnya. Penentuan tema bisa dari tempat yang akan diulas tuntas (contoh: Batik Lasem dan sejarah budaya peranakan, tempat di area Gunung Kidul Yogyakarta), bisa dari kejadian atau peristiwa khusus di tiap bulannya (contoh: Valentine’s Day) dan fenomena alam yang terjadi (contoh: bencana, kejadian langka). Satu hal yang pasti adalah redaksi selalu menyelipkan tema pelestarian lingkungan atau konservasi satwa sebagai bentuk kampanye peduli akan bumi.


(52)

materi, lalu redaksi akan mencari materi-materi yang dibutuhkan (membuat sendiri atau mencari kontributor) atau materi menentukan tema, karena ada materi-materi yang masuk dari kontributor namun belum terpublikasikan maka materi tersebut akan menjadi tema di edisi yang menampilkannya.

Mencari materi dan kontributor

Dalam pencarian materi, redaksi akan coba mencari referensi dari berbagai macam sumber, yaitu: majalah National Geographic Traveler, majalah Jalan-Jalan, internet dan buku-buku traveling. Untuk mencari materi dari narasumber biasanya redaksi akan melakukan wawancara via e-mail atau Facebook. Setelah materi terkumpul redaksi akan coba menulisnya. Seringkali tulisan adalah pengalaman redaksi sendiri.Namun, bila redaksi belum pernah ke tempat tersebut maka disini terdapat gabungan antara fakta dan fiksi.Dari sisi pemaparan informasi fakta tapi dari sisi penuturan pengalaman adalah fiksi.

Cara lain adalah mencari kontributor. Di dunia yang semakin terhubung ini, manusia bebas berlomba-lomba menjadi pusat perhatian. Untuk para traveler, cara mencari perhatian adalah dengan posting foto-foto dan tulisan perjalanan mereka. Redaksi punya data base siapa saja yang mempunyai kualitas


(53)

tulisan dan foto sesuai standar atau sedikit di bawah standar. Setelah itu redaksi menghubungi orang tersebut dan meminta izin agar foto-fotonya bisa dipakai oleh redaksi untuk tema yang disiapkan. Selama ini belum pernah ada yang menolak, malah biasanya mereka memberi koleksi foto yang tidak dipublikasikan di internet karena mereka tahu bahwa koleksinya akan dilihat banyak orang. Feedback yang diberikan bukan uang tapi publisitas. Di halaman depan majalah tertulis profil kontributor yang terdiri dari: nama, pekerjaan, domisili, akun Twitter dan Facebook, alamat blog atau website dan beberapa data sesuai permintaan kontributor untuk dipasang.

Pengolahan teks

Di zaman yang serba cepat ini banyak orang yang tidak lagi sempat atau berminat untuk membaca buku. Hal tersebut berdampak pada kemampuan orang-orang dalam membuat tulisan yang sistematis, menarik, dan sesuai ejaan menurun drastis dari beberapa dasawarsa lalu. Hal itu dapat dilihat dari tulisan-tulisan yang masuk pada redaksi sehingga redaksi akan menyunting lagi. Mulai dari ejaan, penggunaan tanda baca, penambahan data, mengoreksi sistematika tulisan, dan berbagai macam kejanggalan tanpa mengubah substansi cerita


(54)

Pengolahan foto

Foto yang masuk ke redaksi biasanya sudah memenuhi standar kualitas. Namun tidak semua foto bisa dipublikasikan sehingga dibutuhkan proses kurasi foto. Misalnya, terdapat kiriman 20 foto tentang jelajah pantai di Singkawang. Karena space yang terbatas, maka dipilih saja foto yang terbaik dan paling sesuai untuk ilustrasi tulisan. Terdapat kasus foto yang masuk sudah bagus tapi size terlalu kecil sehingga redaksi perlu meminta lagi foto dengan ukuran yang ditentukan atau foto yang masuk sizenya terlalu besar sehingga harus diolah agar ukurannya sesuai. Pernah terjadi kontributor mengirim file mentah foto. Redaksi akan mengubah bentuknya menjadi JPEG. Lalu redaksi melakukan koreksi warna dan beberapa croping agar sesuai dengan layout majalah.

Klarifikasi kontributor

Setelah foto dan teks diolah, maka hasil akan dikembalikan lagi ke kontributor untuk mendapat persetujuan atas beberapa perubahan yang dilakukan. Hal ini untuk mencegah terjadi perselisihan setelah majalah beredar luas. Selain itu, redaksi akan menanyai lagi beberapa data kontributor yang belum lengkap untuk ditulis di bagian profil.


(55)

Desain dan tata letak majalah

Desain dan tata letak majalah menjadi bagian yang paling vital dari produk karena hal ini akan menentukan daya tarik majalah dan menjaga agar pembaca melahap isi sampai halaman terakhir. Setelah mendapat persetujuan dari kontributor, maka materi akan diolah melalui perangkat lunak microsoft office publisher. Perangkat lunak ini adalah software graphic design yang tergabung dengan Microsoft Office namun fokus pada desain publishing. Desain publishing disini berati merancang dan mendesain layout atau tata letak halaman seperti dalam pembuatan: surat kabar, brosur, kalender, majalah, pamflet, novel, poster, tabloid, kartu pos, sertifikat dan lain-lain. Namun karena kesederhaan perangkat lunak ini, serta keterbatasan skill redaksi dalam pengolahan grafis membuat hasil akhir masih jauh dari maksimal.

Hasil akhir dari layouting adalah e-magazine dalam bentuk PDF.

Redaksi akan mengirim materi ke web master via email dalam dua bentuk: PDF dan M.S Word. PDF untuk bagian download dalam web sedangkan teks akan dimasukan dalam bagian artikel di dalam web. Selain itu posting konten ke dalam


(56)

Facebook dan Twitter.

4.2 Rencana Program Operasi bulan januari – Agustus 2012

Setelah melihat kondisi aktual operasi maka dibutuhkan beberapa hal yang krusial harus dilakukan yaitu :

4.2.1 Penggantian perangkat lunak desain dan tata letak majalah Penggunaan perangkat lunak yang lebih mumpuni, yaitu Adobe Indesign. Adobe InDesign adalah perangkat lunak desktop publishing (DTP) yang diproduksi oleh Adobe Systems yang dapat digunakan untuk membuat poster, brosur, bahkan majalah atau buku dan berbagai macam media publikasi cetak lainnya. 4.2.2 Pembuatan Standar Operating Procedure SOP

Serangkaian instruksi yang menggambarkan pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan secara berulang pada sebuah organisasi.

4.2.3 Pembuatan Milestone.

Milestone adalah suatu bagian item pekerjaan yang dibuat seolah-olah menjadi temporary finish atau selesai sementara atas sekelompok atau serangkaian pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagian dari schedule besar. Item pekerjaan yang dijadikan milestone haruslah item pekerjaan yang dianggap menjadi bagian penting sebelum melanjutkan pekerjaan


(57)

berikutnya atau berpengaruh atas kelangsungan pekerjaan berikutnya.

5. Rencana Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara efektif dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan serta tujuan individu. Hal ini menjadi aspek yang sangat penting dalam kemajuan Backpackidea. Oleh karena itu dalam menentukan rencana program pengembangan harus melihat kondisi aktual terlebih dahulu

5.1 Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia 5.1.1 Jumlah dan Jenis Sumber Daya Manusia

Backpackidea hanya terdiri dari 2 orang yang mengurus segala macam proses dari pengumpulan materi sampai majalah tersebut diunduh oleh pembaca. Setiap orang mendapatkan tugas yang berbeda. Yang menjadi pekerjaan bersama adalah menarik pembaca dan pengiklan sebanyak mungkin. Dua orang tersebut sangat kewalahan dalam menjalankan semua proses karena Rio Praditia dan Andri masih harus kuliah dan bekerja untuk membiayai kuliahnya. Mereka juga tidak memiliki keahlian dalam penyuntingan teks, desain, dan bahasa Inggris. Ditambah


(58)

mereka tidak memiliki waktu setiap saat untuk aktif di social media seperti Twitter. Selain keterbatasan kreatifitas juga tidak tersedia gadget yang mendukung.

5.1.2 Keterampilan Sumber Daya Manusia

Selain jumlah dan jenis yang harus diperhatikan adalah keterampilan dari setiap SDM yang tersedia. Keterampilan SDM adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah sistem yang telah ada. Rio Praditia memiliki ketrampilan dalam manajemen, menulis dan fotografi sedangkan Andri Suanto memiliki keterampilan dalam teknologi informasi dan fotografi. Keduanya tidak memiliki ketrampilan dan pengalaman dalam penyuntingan teks, desain grafis, dan bahasa Inggris. Hanya bisa melakukan semampu mereka sehingga hasilnya sangat tidak maksimal. Apalagi kalau menyangkut bagaimana membuat Tweet yang menarik di social media Twitter agar meraup banyak follower, mereka saja pada awalnya tidak memiliki akun di social media tersebut.

5.2 Program Sumber Daya Manusia

Kondisi aktual untuk program sumber daya manusia di Backpackidea sangat jauh dari kondisi ideal. Dilihat dari jumlah dan kemampuan pengelola dalam proses produki dan pemasaran digital sehingga perlu


(59)

dilakukan perekrutan anggota baru untuk menempati posisi: 5.2.1 Penerjemah

Bertugas menerjemahkan teks yang awalnya berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris untuk majalah edisi berbahasa inggris.

5.2.2 Desainer Grafis

Bertanggung jawab dalam pengaturan tata letak dan desain majalah sehingga menjadi menarik dan sesuai isi tema. Selain itu, membuat desain untuk perusahaan yang memasang iklan. 5.2.3 Editor

Tugas utamanya di Backpackidea adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau dipublikasikan. Dalam internal redaksi media cetak besar mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editing.

5.2.4 Account Executive

Account Executive adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk pekerjaan staf pemasaran. Tugas utama seorang account executive adalah menjual produk perusahaan ke pelanggan atau calon pelanggan. Di Backpackidea berarti mencari pengiklan sebanyak mungkin. Seorang account executive yang baik selain


(60)

harus mampu menjual produk perusahaan sesuai target, juga harus dapat membangun hubungan baik dengan pelanggan atau klien serta calon pelanggan.

5.2.5 Social Media Master

Mengimplementasikan strategi social media Backpackidea, membangun brand awareness, meningkatkan lalu lintas pengunjung ke situs web dan mendorong penggunaan produk/layanan. Pemegang jabatan ini banyak berhubungan dengan account executive untuk mendukung misi masing-masing divisi itu, sambil memastikan konsistensi dalam pesan-pesan yang disampaikan di jejaring sosial.

6. Rencana Program Pemasaran

You can have the best product or service in the world, but if people don't buy - it's worthless. So in reality it doesn't matter how wonderful your new product or service is. The real question is - will they buy it? -Noel Peebles-

Petikan tersebut bisa menjadi landasan dasar bagi setiap orang yang mulai berbisnis, apalagi saat menyusun rencana pemasaran karena program pemasaran yang memperkenalkan dan menarik konsumen untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dalam pengembangan usaha adalah suatu keharusan untuk melihat kondisi aktual sebagai landasan program yang akan dijalankan. Begitu pula dengan Backpackidea.


(61)

6.1 Kondisi Aktual Program Pemasaran 6.1.1 Produk dan Jasa

a. Produk

Backpackidea adalah majalah digital. Sering disebut electronic magazine, online magazine dan beberapa sebutan yang terus berkembang. Yang tidak lain adalah majalah dalam format digital, yang bisa diakses kapanpun dan darimanapun asal ada koneksi internet.

Majalah Online atau Online Magazine adalah satu produk kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi. Jika dulu orang hanya bisa membaca majalah pada umumnya dengan bahan baku kertas, sekarang majalah telah mengalami kemajuan dengan adanya proses digitalisasi majalah cetak kedalam bentuk majalah digital. Dengan adanya proses tersebut kini masyarakat penikmat berita dapat membaca segala jenis majalah sebagai media informasi dengan lebih mudah dan praktis.

Betapa tidak, dengan adanya Online Magazine orang tidak perlu repot untuk membeli majalah tertentu yang ingin dibaca. Hanya dengan mengaksesnya melalui internet, orang bisa membaca majalah manapun. Sekarang e-magazine pun dapat


(62)

diakses dan dibaca menggunakan bermacam-macam gadgets dan smart phones. Jadi, dimanapun dan kapanpun berada, orang dapat membaca majalah yang diminati dengan mudah dan praktis guna mendapatkan informasi, berita dan tips terkini.

Majalah digital memang lebih cepat terbit dibandingkan majalah cetak pada umumnya karena majalah digital tidak memerlukan proses cetak seperti majalah cetak. Hal tersebut juga menjadi salah satu landasan bagi para penerbit majalah untuk beralih kepada majalah digital karena format ini adalah salah satu solusi untuk meringankan biaya produksi sebab tidak memerlukan proses cetak sama sekali.

Lalu apa itu Backpackidea? Deskripsi majalah ini bisa dilihat dari tag line yang dimiliki. Backpackidea – traveling-inspiring free electronic magazine – majalah elektronik gratis yang mengupas segala hal tentang budaya traveling –gaya hidup, essai foto, alam, budaya, sejarah, manusia, sastra, teknologi dan berita – dengan bentuk penyampaian narasi.

b. Desain Produk

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, desain produk terdiri dari dua kata yaitu desain dan produk. Desain yang diartikan kerangka bentuk atau rancangan, sedangkan produk berarti barang atau jasa yang dibuat dan ditambah guna atau


(63)

nilainya kemudian diproses produksi menjadi hasil akhir proses produksi tersebut. Jadi pengertian desain produk adalah salah satu aktivitas yang merancang suatu bentuk kemudian diolah melalui proses produksi dan hasil akhirnya menjadi barang atau jasa serta nilai dan kegunaannya dapat memuhi keinginan konsumen yang disesuaikan dengan perkembangan waktu yang selalu bergerak.

Produk dari Backpackidea adalah informasi mengenai traveling dan budaya yang menempel di dalamnya sehingga orang bisa mendapat banyak inspirasi dalam melakukan perjalanan setelah membaca majalah ini. Saat ini di volume #00 baru memiliki sedikit rubrik yaitu: jelajah alam, portrait, tips & trik, review buku, essai bebas, kuliner. Untuk desain produk akan ada tambahan beberapa artikel yang berhubungan dengan budaya traveling sehingga bisa menjadi lebih menarik dan menambah wawasan pembaca.

6.1.2 Distribusi a. Lokasi Usaha

Backpackidea tidak memiliki kantor atau tempat usaha. Semua dilakukan di internet. Pembaca yang ingin memperoleh majalah Backpackidea bisa langsung mengunjungi www.backpackidea.com .Lalu klick gambar majalah di kanan


(64)

atas untuk memperoleh edisi terbaru. Setelah itu proses download akan segera dimulai. Untuk mendapatkan edisi-edisi sebelumnya bisa masuk ke bagian download. Di sana terdapat daftar edisi-edisi sebelumnya lalu tinggal pilih edisi mana yang disukai.

Bila pembaca ingin mengirimkan artikel dan foto-fotonya bisa dengan mengirim langsung via e-mail ke redaksi@backpackidea.com. File akan masuk dalam notifikasi web master atau cara lain bila kontributor sudah mengenal redaksi dan tinggal di Yogyakarta langusng memberikan copy file dalam CD atau flash disk. Berbeda bila ada tawaran kerja sama atau pemasangan iklan, korespondensi akan dilakukan menggunakan alamat e-mail marketing@backpackidea.com.

Facebook adalah salah satu media sosial yang paling populer saat ini. Hampir setiap orang memiliki akun Facebook. Untuk mendapatkan info-info terbaru dari Backpackidea mereka bisa menjadi fan dengan like di fanpage backpackidea.com. Twitter pada saat ini adalah cara terbaik supaya lebih keep in touch dengan pembaca. Pembaca juga bisa mengikuti tweets informatif dengan meenjadi followers Backpackidea. Sebaliknya, Backpackidea bisa berinteraksi dengan pembaca supaya mendapat saran, kritik dan tanggapan. Untuk rapat dan sharing


(65)

antar redaksi dilakukan via Facebook dan Yahoo messenger. b. Pemasok

Pemasok utama artikel Backpackidea adalah kontributor yang berada di penjuru Indonesia. Hampir semua adalah kenalan dari kedua pendiri Backpackidea dalam perjalanan-perjalanan yang dilakukan dalam rentang waktu delapan tahun ini. Yang terdata saat ini, kontributor di luar Jawa yang sudah mengirimkan artikel dan tulisannya namun belum sempat dipublikasikan ada di beberapa daerah: Makassar, Singkawang, Mataram, Timika, Labuan Bajo, Medan, Denpasar. c. Daerah Pemasaran

Tidak ada batas geografis dalam pemasaran Backpackidea. Hal tersebut disebabkan pembaca Backpackidea sebagian besar adalah traveler dan netizen. Apa itu netizen? definisi seorang netizen adalah seseorang yang mengakses internet selama kurang lebih tiga sampai empat jam sehari dengan berbagai gadget – mulai dari PC di kantor, laptop pribadi, sampai ponsel. Netizen merupakan orang-orang yang highly connected dan selalu mencari kemudahan ketika mencari sebuah sumber informasi juga rekreasi.

Namun, untuk mencari netizen yang hobi traveling tidaklah mudah kalau belum terjun lama di pergaulan tersebut.


(66)

Sepanjang bertahun-tahun penulis berkecimpung dalam pergaulan traveler netizen di dunia maya, mereka paling banyak berinteraksi di group facebook, grup milis dan kaskus. Berikut nama-nama grup traveling di dalam Facebook yang menjadi daerah pemasaran Backpackidea:

1. Petualang-24 (679 anggota)

2. backpacker dunia (10.338 anggota) 3. Pendaki Indonesia (3.998 anggota)

4. go to Summit community (3.207 anggota) 5. Backpacker Joglo-Semar ( 417 anggota) 6. Share Traveler (666 anggota)

6.1.3 Promosi

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219). Sampai saat ini promosi yang dilakukan Backpackidea baru untuk menarik sebanyak mungkin pembaca dan membuat mereka mengunduh edisi-edisi selanjutnya. Kedua pengelola


(67)

rajin menyebar tautan di setiap grup Facebook, Twitter, Kaskus, dan Couchsurfing.Belum ada upaya untuk menarik perusahaan untuk beriklan. Hal itu disebabkan belum ada banyak pembaca, fans dan follower Backpackidea sehingga tidak memiliki nilai jual yang cukup.

6.1.4 Penetapan Harga

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.

Penentuan harga pememasangan iklan di backpackidea adalah sebagai berikut :


(68)

iklan full page Rp.150.000,00 iklan half-page

Rp.100.000,00

iklan quarter page Rp. 75.000,00

advertorial Rp.250.000,00

paid tweet (25 tweet) Rp.25.000,00 6.1.5 Teknik Pemasaran Khusus

Teknik pemasaran khusus Backpackidea adalah dengan pembuatan artikel-artikel yang akan mengulas alat-alat traveling. Dalam waktu dekat ini akan dibuat satu artikel khusus “camera review”. Disini redaksi akan mengumpulkan data-data tentang kelebihan dan kekurangan dari suatu kamera. Setelah itu, hasil review akan ditautkan dengan Facebook atau Twitter dari perusahaan kamera yang bersangkutan. Diharapkan perusahaan tersebut akan menyadari ulasan kami sehingga ia mau membayar untuk ulasan-ulasan selanjutnya.

6.2 Rencana Program Pemasaran

Penyusunan rencana program pemasaran akan dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai Juni 2012 untuk mendukung upaya perintisan usaha Backpackidea. Penyusunan program pemasaran ini


(69)

didasari kebutuhan yang dilihat dari kondisi aktual Backpackidea yang menjadi kebutuhan dan yang perlu dikembangkan backpackidea adalah promosi dan daerah pemasaran. Hal ini didasari oleh tingkat kesadaran pembaca potensial akan keberadaan backpackidea masih sangat rendah. Selain itu, saat sudah mencapai jumlah pembaca yang dikehendaki baru Backpackidea akan mempromosikan space iklan pada perusahaan-perusahaan potensial. Selain itu, masih banyak komunitas traveling berbentuk group dan milis yang belum diketahui oleh pengelola Backpackidea.

6.2.1 Promosi

Pokok permasalahan yang dihadapi oleh Backpackidea adalah promosi sebagai usaha baru yang belum berumur satu bulan. Masih banyak sekali calon pembaca potensial serta pengiklan potensial yang belum tahu akan keberadaan Backpackidea. Oleh karena itu promosi akan menjadi salah satu titik pengembangan untuk awalan usaha.

Perusahaan-perusahaan kecil tidak mempunyai dana yang besar untuk biaya pemasaran. Selain itu mereka juga tidak bisa menerka secara pasti dimana pasar potensial mereka berada. Kecenderungannya pemasangan iklan dalam strategi pemasaran mereka mengikuti pesaing mereka. Oleh karena itu untuk memancing pengiklan potensial, Backpackidea akan


(70)

menawarkan space gratis untuk iklan kepada perusahaan milik kenalan dan kerabat di Backpackidea vol.01-03.

6.2.3 Daerah Potensial

Artikel muncul di majalah National Geographic Traveler yang mengatakan bahwa di Indonesia saja terdapat lebih dari dua puluh grup traveling di Facebook yang terus bertambah seiring waktu. Selain itu juga masih banyak milis, social media dan forum traveling yang belum tersentuh. Sampai saat ini, Backpackidea baru bergabung dengan 9 grup. Oleh karena itu Backpackidea akan terus mencari dan bergabung dengan grup-grup yang ada untuk memperluas daerah pemasaran sehingga semakin banyak pembaca dan menarik pengiklan potensial.

7. Rencana Program Keuangan

Rencana Program Keuangan merupakan kunci penting dalam pendirian dan pengembangan usaha Backpackidea. Dengan adanya program keuangan maka seluruh program pengembangan akan berjalan dengan baik.

7.1 Posisi Keuangan

Backpackidea baru terbit edisi #00 yang bisa disebut edisi percobaan sehingga belum ada aliran keluar masuk uang. Berikut dilampirkan modal


(71)

awal Backpackidea.

Tabel II.1

Laporan Modal Awal (Dalam Rupiah)

Keterangan Jumlah

Biaya domain / tahun 90.000,00 Biaya Hosting / tahun 112.500,00 Biaya internet / bulan 50.000,00

7.2 Rencana Program Keuangan Bulan Desember 2011-Juli 2012 Rencana program keuangan dibuat untuk mendukung jalannya setiap program pengembangan usaha yang akan dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai Juli 2012. Dengan adanya rencana program ini diharapkan tujuan dapat tercapai.

7.2.1 Rencana Kebutuhan Pendanaan Pengembangan Usaha Rencana ini dialokasikan untuk mendukung pengembangan usaha Backpackidea. Rencana ini disesuaikan dengan kebutuhan program yang akan dijalankan selama 6 bulan. Rencana kebutuhan dana program pengembangan sebagai berikut :


(72)

7.2.2 Rencana Sumber Pendanaan Pengembangan Usaha

Setelah menentukan jumlah dana yang dibutuhkan langkah selanjutnya adalah menentukan sumber dana untuk kebutuhan tersebut. Setelah ditimbang-timbang maka dana tersebut akan diambil dari kantong sendiri, tidak mencari bantuan dana dari pihak lain.

7.2.3 Proyeksi Posisi Keuangan Bulan Desember 2011 – Juli 2012 Berdasarkan strategi pemasaran maka pendapatan akan diperoleh dari pengiklan. Diasumsikan program iklan gratis akan berhenti pada edisi 03. maka akan mendapat penghasilan dari iklan berbayar di edisi April.

Tabel II.2

Asumsi Pendapatan Bulan Desember 2011 – Juli 2012 (Dalam Rupiah)

Nama Bulan Jumlah Pendapatan

Desember 0

Januari 0

februari 0

Maret 0


(73)

Juni Rp. 200.000,00

Juli Rp. 250.000,00

8. Permintaan Konsumen

8.1 Pengertian Permintaan dan Hukum Permintaan

Dalam buku yang berjudul “Aspek Dasar Ekonomi Mikro” yang dikarang oleh Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, menjelaskan atau mendefinisikan permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Teori permintaan menjelaskan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga dan patuh pada hukum permintaan. Hukum permintaan menjelaskan apabila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen akan turun, cateris paribus. Sebaliknya, bila harga turun maka jumlah yang diminta akan meningkat.

8.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Berdasarkan buku yang berjudul “Aspek Dasar Ekonomi Mikro” yang dikarang oleh Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu:

8.2.1 Harga Barang

Sesuai dengan hukum permintaan hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta adalah negatif. Bila harga naik


(74)

maka permintaan akan turun dan sebaliknya bila harga turun permintaan akan naik dengan asumsi cateris paribus. Dengan demikian perubahan harga terhadap permintaan mempunyai arah yang berkebalikan.

8.2.2 Pendapatan

Hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta adalah positif. Bila pendapatan seseorang atau masyarakat meningkat maka akan meningkatkan permintaannya terhadap suatu barang. Ini terjadi bila barang yang dimaksud adalah barang normal. Apabila jenis barang yang dimaksud adalah barang inferior (barang berkualitas rendah) maka akan adanya kenaikan pendapatan, konsumen justru akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut demikian pula sebaliknya. 8.2.3 Harga Barang Subsitusi

Hubungan antara harga barang lain yang merupakan barang penggantinya dengan jumlah barang yang diminta adalah positif. 8.2.4 Harga Barang Komplementer

Hubungan antara harga barang lain yang merupakan barang pelengkap (komplementer) dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif. Barang komplementer adalah barang-barang yang cenderung digunakan bersama-sama, bila terjadi kenaikan harga pada barang pelengkapnya, otomatis akan mengurangi jumlah


(75)

barang yang diminta. 8.2.5 Selera/ Taste

Selera memiliki hubungan yang positif dengan jumlah barang yang diminta. Semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang akan diminta. 8.2.6 Iklan

Hubungan iklan dengan jumlah barang yang diminta adalah positif. Iklan untuk barang pengganti akan mempunyai dampak negatif terhadap jumlah barang yang dijual, karena menyebabkan konsumen berpindah ke barang pengganti tersebut. Sebaliknya, untuk barang yang komplementer akan mempunyai dampak positif.

8.2.7 Jumlah Penduduk

Semakin banyak jumlah anggota masyarakat atau penduduk maka akan meningkatkan permintaan suatu barang.

8.2.8 Expectation (Ramalan)

Bila masyarakat memperkirakan harga-harga barang akan semakin naik maka kenaikan harga justru diikuti oleh kenaikan permintaan.


(76)

56 BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA

Dalam pengembangan suatu usaha dibutuhkan rencana implementasi bagi setiap program yang akan dilakukan Backpackidea akan menyusun rencana implementasi program pengembangan usaha yang akan dilakukan pada bulan Desember 2011 – Juli 2012 . Tujuan dari dibuatnya rencana implementasi ini agar pelaksanaan setiap program berjalan dengan mulus dan sesuai dengan konsep. Rencana tersebut akan dijelaskan ke dalam tabel.


(77)

57 No. Nama Program Rincian Program Tujuan Program Waktu

Pelaksanaan Program

Indikator Keberhasilan Program

1. RENCANA PROGRAM PEMASARAN

1.1. Menaruh tautan alamat web sebanyak mungkin di web and blog lainnya.

Mengenalkan majalah pada pembaca potensial

Desember-Juli Jumlah pengunjung web bertambah 750 bulannya

1.2. Promosi di jejaring sosial (Facebook & Twitter).

Mengenalkan majalah pada pembaca potensial

Desember-Juli Jumlah likes di fan page bertambah sebanyak 50/edisi dan follower di Twitter bertambah sebanyak 50/edisi. Bergabung dengan semua grup traveling.

1.3. Mempromosikan majalah ini ke calon pengiklan potensial.

Menciptakan minat pemasangan iklan

Mei-Juli Mendapatkan pengiklan minimal 2 produk dalam setiap edisinya.

1.4. Menambah jumlah artikel agar produk lebih menarik.

Mempertahankan pembaca

Januari-Juli Jumlah pengunduh bias meningkat sampai di atas 1000/edisi.

2. RENCANA PROGRAM OPERASI

2.1 Membuat

schedulue yang tepat dalam pembuatan majalah dari : pengumpulan materi, editing, translating, lay outing, input data ke web.

Membuat milestone, pembagian kerja dan pengaturan waktu yang jelas.

Januari-Februari

3. RENCANA PROGRAM SDM

3.1. Mendapat anggota baru dalam tim

Mampu lebih efektif dalam pemasaran dan

Februari Web, Twitter dan Facebook terus update 4 kali per hari.


(78)

58 sebagai social media

master.

menambah jumlah pembaca.

3.2. Mendapat anggota baru dalam tim sebagai desainer grafis.

Mendapatkan tampilan web dan e-magazine yang outstanding.

Februari Majalah memiliki tampilan yang menarik serta tematis dan memiliki ciri khas yang unik.

3.3. Mendapat anggota baru dalam tim sebagai translator.

E-magazine dan web bisa terbit dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia.

Maret Majalah di edisi ke-3 sampai seterusnya terbit dalam Bahasa Inggris dan Indonesia.

3.4. Mendapat anggota baru sebagai editor.

Meningkatkan kualitas teks.

Maret Kesalahan-kesalahan dalam penulisan teks dapat diminimalisir.

4. RENCANA PROGRAM KEUANGAN

4.1. Pemenuhan kebutuhan dana pengembangan

Mencari pinjaman April Dana pengembangan semua program terpenuhi

4.2. Alokasi dana pengembangan

Mengalokasikan dana April Implementasi rencana pengembangan


(79)

59 BAB IV

PROSES DAN HASIL PEMBANGUNAN USAHA

1. Kondisi Aktual Beberapa Indikator Utama Pembangunan Usaha

Kondisi aktual dari sejumlah indikator dalam pengembangan usaha ini akan diketahui setelah melakukan implementasi pengembangan usaha Backpackidea. Kondisi aktual tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1.1 Kondisi Aktual Pasar Usaha Backpackidea 1.1.1 Pasar Aktual

Pasar aktual adalah pasar atau konsumen yang benar-benar melakukan pembelian pada usaha Backpackidea selama masa pengembangan yang dilakukan dari bulan Desember 2011 – Juli 2012.

a. Pasar Aktual pengiklan

Pasar aktual Backpackidea adalah usaha Belantara Outbond Activity yang berdomisili di Klaten dan usaha kafe C'est Moi yang berlokasi di Yogyakarta.

b. Pasar Aktual Pembaca

Pasar aktual pembaca Backpackidea mayoritas berasal dari Indonesia dilihat dari empat puluh negara asal pengunjung web Backpackidea.


(80)

Tabel 4.1

Daftar dan Jumlah Visitors Backpackidea

No Country Visits Page review

1 Indonesia 6081 (84%) 12288 (88%)

2 Malaysia 224 (3%) 394 (3%)

3 United States 46 (1%) 80 (1%)

4 Singapore 25 (0%) 41 (0%)

5 Australia 19 27

6 United Kingdom 12 19

7 India 9 17

8 Thailand 8 16

9 Germany 8 11

(Sumber: backpackidea.com) Total countries :45

Total Visits :6521 Total pageviews :13052 Tabel 4.2

Jumlah terunduh di tiap edisi

No. Edisi Jumlah terunduh

1 Backpackidea #00 Tidak terdata 2 Backpackidea #01 Tidak terdata 3 Backpackidea #02 1532

4 Backpackidea #03 1291 5 Backpackidea #04 1018

6 Backpackidea #05 715


(81)

1.1.2 Pasar Potensial

Pasar potensial dalam pengembangan usaha Backpackidea adalah masih seperti perencanaan awal : pembaca Backpackidea, perusahaan penyedia alat-alat outdoor, perusahaan penyedia jasa perjalanan, hotel, restoran, armada transportasi, dan segala macam perushaan barang dan jasa yang berhubungan dengan budaya traveling.

1.1.3 Pasar Sasaran

Selama masa pengembangan usaha Backpackidea dapat terlihat pasar sasaran yang dituju yaitu: trip organizer yang menyediakan jasa petualangan sesuai pesanan yang biasa merangkap sebagai fasilitator outbond. Hotel kelas melati – bintang 1 dan home stay yang memiliki target pasar backpacker (tarif kamar berkisar Rp.80.000 – 350.000) dan kafe atau restoran yang bertempat di daerah wisata.

1.2 Pola Perilaku Pasar Sasaran

Pola perilaku pasar sasaran selama masa pengembangan sebagai berikut : Pola perilaku trip organizer adalah:

1. Menyambut libur nasional seperti lebaran dan tahun baru atau libur yang menempel dengan akhir pekan Trip Organizer mulai gencar berpromosi dari 1-3 bulan sebelumnya. Biasanya


(82)

perjalanan yang ditawarkan ke tempat yang jauh dari pulau Jawa seperti Flores, Toraja, Derawan.

2. Untuk penawaran harian biasanya perjalanan dilakukan di akhir pekan. Seringkali ke destinasi yang dekat, seperti: Krakatau, pulau Seribu, Gunung Kidul Yogyakarta.

3. Biasanya didahului dengan posting tulisan mengenai tempat yang akan dikunjungi.

4. Untuk usaha perorangan biasanya melakukan promosi secara personal ke teman-temannya via social media Facebook. Namun, bila usaha sudah cukup profesional dan terorganisir biasanya mereka membuat grup di Facebook dan mengundang konsumen aktual dan potensial untuk bergabung. Selain itu, memasang iklan di traveling e-magazine untuk meraih lebih banyak konsumen potensial.

Pola perilaku penginapan adalah:

1. Pengelola penginapan menggunakan testimonial dari traveler writer yang cukup terkenal untuk mempromosikan usahanya. 2. Pengelola penginapan melakukan pendekatan personal pada tamu

agar nanti menyarankan teman yang lain untuk menginap di penginapan milikinya.

3. Penginapan mengandalkan hotel review dari blog-blog traveling untuk lebih dikenal.


(83)

4. Penginapan memasang iklan dalam bentuk advertorial atau paid review di blog, traveling e-magazine, dan media sejenis.

1.3 Kondisi Aktual Industri dan Persaingan 1.3.1 Persaingan Usaha

Persaingan usaha di antara e-magazine mengalami perubahan dari sebelum pengembangan usaha. Hal itu disebabkan oleh munculnya majalah baru bernama High-Risk Magazine yang edisi pertamanya terbit tanggal 25 juli 2012. Di luar hal itu, tidak banyak perubahan dari sebelumnya. Yang menjadi kompetitor utama adalah Info Backpacker dan Backpacker Magazine. Persaingan terjadi karena pembaca mereka jauh lebih luas dan jaringan yang lebih dalam dengan banyak pihak.

TABEL 4.3

Peringkat Web berdasarkan Traffic

No Nama majalah Peringkat

1 Backpackin magazine 1,466,380 2 Info backpacker 2,539,255

3 The Travelist 3,467,623

4 Backpackidea 5,404,213

5 Umu magazine 7,731,064

6 mountmag 15,446,948

7 High-risk magazine 26,302,838


(84)

Tabel 4.4

Peringkat Web berdasarkan Follower Twitter

No Nama majalah Follower

1 Info backpacker 2134

2 Backpackin magazine 1433

3 backpackidea 826

4 The travelist 735

5 mountmag 617

6 Umu magazine 432

7 High-risk magazine 165 ( Data diambil pada Senin, 8 agustus 2012)

Tabel 4.5

Peringkat Web berdasarkan Fans Facebook

No Nama majalah Fans

Info backpacker 26718 1 Backpackin magazine 3395

2 mountmag 2110

3 Umu magazine 565

4 Backpackidea 546

5 The Travelist 202

6 High-risk magazine 168 ( Data diambil pada Senin, 8 agustus 2012)

1.3.2 Keketatan Persaingan


(1)

LAMPIRAN 4. AKUN FACEBOOK, BLOG DAN WEB YANG TERKAIT DENGAN BACKPACKIDEA

AKUN FACEBOOK


(2)

(3)

KASKUS

LAMPIRAN 5. COVER BACKPACKIDEA VOL.00-06


(4)

COVER VOL.01


(5)

COVER VOL.03


(6)

COVER VOL.05