c. Fase penuaan yaitu fase dimana pertumbuhan kalus mulai menurun dan menjadi berhenti
kalus mengalami kecoklatan ataupun tidak dapat tumbuh dikarenakan memang tidak ada pertumbuhan lagi. Pada kalus daun lembaga
biji tanaman Jatropha curcas ini terjadi pada hari ke-20 hingga hari ke-32. Berdasarkan keterangan fase pertumbuhan dan grafik pertumbuhan kalus
Jatropha curcas yang ditunjukkan pada gambar kedua, maka pemanenan kalus untuk mendapatkan metabolit sekunder sangatlah singkat yakni paling optimal
dilakukan antara pemanenan ke-5 dan ke-6 atau antara hari ke-20 sampai hari ke-24 setelah subkultur yang pertama.
2. Persen kadar air
Persen kadar air adalah nilai persen dari pengurangan rerata bobot kalus basah dengan rerata bobot kalus kering dibagi dengan bobot kalus basah. Persen
kadar air ini adalah sebuah parameter yang digunakan untuk menunjukkan kandungan air di dalam kalus.
Pengeringan kalus yang telah di panen dan telah dilakukan penimbangan bobot kalus kering bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya kandungan air yang
terkandung dalam kalus. Maka perlu dilakukan perhitungan kadar air. Prosedur dalam melakukan pengeringan kalus telah ditulis pada bagian pengeringan dan
pembuatan serbuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kadar Air Kalus daun lembaga biji tanaman Jatropha curcas dari Waktu ke Waktu
20 40
60 80
100
4 8
12 16
20 24
28 32
36
Hari Panen ke- Ka
d a
r Ai r
Kadar Air
Gambar 3
.
Grafik Persen Kadar Air
Dari gambar tiga diatas dapat dilihat bahwa persen kadar air kalus meningkat drastis pada hari ke-0 hingga hari ke-4. Hal ini menunjukkan bahwa
kalus menyerap lebih banyak air pada awal masa pertumbuhan kalus yakni pada masa fase lag akibat adanya aktivitas hormon auksin. Dimana telah disebutkan
sebelumnya bahwa hormon auksin ini sangat berperan dalam menurunkan tekanan dinding sel sehingga air dapat masuk ke dalam sel disertai dengan kenaikan
volume sel, dengan demikian kalus dapat membesar dan persen kadar airpun mengalami peningkatan. Selanjutnya persen kadar air mulai konstan pada hari ke-
4 hingga ke-32. Hal ini mengindikasikan bahwa kalus menyerap sedikit air akan tetapi kalus lebih banyak melakukan aktivitas pembelahan sel untuk
pertumbuhannya. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi besarnya kadar air kalus yakni ukuran dan massa kalus. Dengan semakin besar ukuran dan massa kalus
maka akan semakin tinggi pula kemampuan kalus dalam menyerap air yang digunakan untuk proses pertumbuhannya dan begitu juga sebaliknya.
Data kandungan air yang ditunjukkan dengan persen kadar air ini sangat penting dalam hal pemilihan jenis media tanam yang akan digunakan. Apabila
tipe kalus yang ditumbuhkembangkan banyak memerlukan konsumsi air maka jenis media yang cocok digunakan yakni media suspensi atau media cair. Karena
dengan pemilihan jenis media yang tepat ini maka dapat diketahui kapan waktu yang terbaik untuk dilakukan pemanenan sehingga hasil metabolit sekunder yang
dihasilkan oleh kalus dalam keadaan optimal. Dengan demikian akan diketahui juga waktu optimum untuk budidaya secara suspensi.
Pada kalus Jatropha curcas ini terlihat pada data lampiran bahwa kalus tersebut termasuk dalam tipe kalus yang banyak mengkonsumsi air dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian apabila akan dilakukan pembudidayaan pada media cair diduga akan dihasilkan senyawa metabolit
sekunder yang optimal karena media yang digunakan optimum dalam pertumbuhan.
G. Pengeringan dan Pembuatan Serbuk