planlet besar. Diduga bahwa sel-sel pada biji ini pengkarakterisasian dalam pembentukan organ organogenesis sangat tinggi.
Dari hasil orientasi yang dilakukan selama penelitian diduga sel-sel penyusun eksplan daun lembaga dari biji pengkarakterisasian dalam
organogenesis tidak terlalu pesat. Ternyata selama proses orientasi, eksplan dari daun lembaga dari biji ini memang tidak menunjukkan pengkarakterisasian dalam
organogenesis dan tumbuh menjadi kalus.
C. Waktu Inisiasi Kalus
Pemilihan media merupakan salah satu hal yang terpenting untuk memulai penelitian di bidang kultur jaringan selain prasyarat teknis yang aseptis dan
peralatan yang digunakanpun serba steril. Pemilihan media sangatlah penting untuk memulai rangkaian penelitian yang akan dilakukan berdasarkan jenis
tanaman yang akan dikultur dan tujuan kultur jaringan tanaman itu sendiri. Sehingga sangatlah jelas bahwa keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh
media tanam dan jenis tanaman. Media tanam dalam kultur jaringan adalah tempat untuk tumbuh eksplan. Dalam penelitian ini digunakan media tanam White untuk
menumbuhkan kalus dengan penambahan konsentrasi zat pengatur tumbuh golongan auksin yaitu NAA dan sitokinin yaitu BAP. Pemilihan media White ini
sebagai media tumbuh untuk penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa medium ini merupakan medium dasar dengan konsentrasi garam-garam mineral
yang rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waktu inisiasi adalah waktu pembentukan kalus pertama kali pada eksplan yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih atau tonjolan-tonjolan
berwarna putih pada pinggir bekas irisan di permukaan eksplan. Waktu inisiasi atau tumbuhnya kalus pertama kali ini dihitung dari saat penanaman hingga hari
terbentuknya tonjolan atau tumbuhnya kalus pertama kali teramati dan lamanya waktu inisiasi ini selama 4 hari.
Penambahan zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin dalam media juga merupakan salah satu faktor yang digunakan untuk menumbuhkan kalus. Dalam
aktivitas kultur jaringan tanaman, auksin terkenal dalam berperan sebagai hormon yang mampu berperan menginduksi terjadinya kalus, sedangkan sitokinin
berfungsi untuk meningkatkan pembelahan sel pada saat pengkulturan George dan Sherrington, 1984. Dalam penelitian ini, waktu inisiasi digunakan juga
sebagai parameter waktu pemanenan kalus yang nantinya data pemanenan ini akan digunakan untuk analisis pola pertumbuhan kalus.
Waktu inisiasi kalus ini tidak dapat menggambarkan pertumbuhan kalus. Karena selama proses orientasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
walaupun eksplan tanaman yang dipilih diperlakukan pada kondisi percobaan yang sama, namun eksplan tanaman yang satu dan yang lainnya memiliki
kepotensialan yang berbeda untuk tumbuhnya kalus. Maka dari itu diperlukan analisis pertumbuhan kalus baik secara visual maupun penimbangan berat kalus
selama pemanenan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Deskripsi Kalus