F. Analisis Profil Pertumbuhan Kalus
1. Pola pertumbuhan kalus
Hasil pengamatan pada pemanenan kalus yang telah dilakukan setelah subkultur yang pertama dengan selang waktu pemanenan 4 hari ini bertujuan
untuk mengetahui adanya pertumbuhan kalus dari waktu ke waktu. Setiap kali diadakan pemanenan, perhitungan baik bobot basah maupun bobot kering
merupakan hasil perhitungan rerata dari tiap kali pengambilan botol yang dipanen. Hasil perhitungan rerata dari bobot basah akhir yang dikurangi dengan rerata
bobot kalus awal merupakan pertumbuhan kalus untuk setiap kali pemanenan.
Pola Pertum buhan Kalus daun lem baga biji tanam an Jatropha curcas dari Waktu ke Waktu
0.00 0.02
0.04 0.06
0.08 0.10
0.12
4 8
12 16 20 24 28 32 36
Hari Panen ke- P
e rtum
buh a
n K
a lus
g
Pertumbuhan Kalus
Gambar 2
. Pola Pertumbuhan Kalus dari Waktu ke Waktu
Pada gambar kedua ini menggambarkan hari pemanenan kalus dari waktu ke waktu dengan pertumbuhan kalus yang ditunjukkan dengan ukuran bobot kalus
yang di panen. Pada gambar kedua ini, dapat diperlihatkan bahwa adanya pertumbuhan kalus yang sangat pesat dari awal pertumbuhan hingga puncak
pertumbuhan kalus tersebut yaitu pada hari ke 20. Setelah pertumbuhan yang maksimal tadi, dengan sendirinya pertumbuhan kalus mulai menurun. Bobot kalus
pada pemanenan pada hari ke-28 dan 32 berada di bawah bobot kalus hasil pemanenan pada hari ke-12, diduga karena kalus telah mengalami penurunan laju
pertumbuhan atau bahkan kalus mengalami kematian. Penurunan laju ini terjadi karena sifat kalus itu sendiri, dimana walaupun kalus tersebut merupakan hasil
subkultur dari sampel, keadaan lingkungan dan media tanam yang sama namun pertumbuhan yang dihasilkan berbeda. Ini menandakan bahwa setiap kalus
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yakni diduga hormon stress pada kalus tersebut rendah sehingga dapat menghambat pertumbuhan kalus tersebut.
Pola pertumbuhan kalus yang terlihat pada gambar kedua ini dapat menunjukkan waktu terjadinya fase-fase pertumbuhan kalus, yakni sebagai
berikut : a. Fase lag yaitu terjadi saat sel mulai mengalami proses penyesuaian keadaan,
dimana pertambahan berat kalus kecil. Pada kalus daun lembaga biji tanaman Jatropha curcas ini terjadi pada kisaran hari penanaman hingga hari
ke-4. Waktu yang terjadi pada saat kalus pada posisi fase lag, waktu yang terjadi sangatlah pendek. Ini dapat dilihat dari gambar kedua.
b. Fase eksponensial yaitu fase dimana mulai terjadi pertumbuhan kalus.
Pertambahan bobot kalus mulai terlihat nyata. Pada kalus daun lembaga biji tanaman Jatropha curcas ini terjadi pada hari ke-4 hingga hari ke-20. Kalus
mengalami pertumbuhan puncak pada hari ke-20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Fase penuaan yaitu fase dimana pertumbuhan kalus mulai menurun dan menjadi berhenti
kalus mengalami kecoklatan ataupun tidak dapat tumbuh dikarenakan memang tidak ada pertumbuhan lagi. Pada kalus daun lembaga
biji tanaman Jatropha curcas ini terjadi pada hari ke-20 hingga hari ke-32. Berdasarkan keterangan fase pertumbuhan dan grafik pertumbuhan kalus
Jatropha curcas yang ditunjukkan pada gambar kedua, maka pemanenan kalus untuk mendapatkan metabolit sekunder sangatlah singkat yakni paling optimal
dilakukan antara pemanenan ke-5 dan ke-6 atau antara hari ke-20 sampai hari ke-24 setelah subkultur yang pertama.
2. Persen kadar air