Uji Hipotesis Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

44

3.4.4. Uji Normalitas dan Linieritas

Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM ini. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik.uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariate dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linieritas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas.

3.4.5. Analisis Faktor dan Konfirmatori

Salah satu teknik analisis multivariate adalah analisis faktor konfirmatori yang digunakan untuk menguji sebuah konsep yang dibangun dengan menggunakan beberapa indikator tertentu. Confirmatory factor analysis dapat dikembangkan untuk analisis terhadap lebih dari satu faktor atau variabel laten sekaligus baik untuk faktor-faktor yang diperlukan sebagai variabel laten independen maupun sebagai variabel dependen.

3.4.6. Uji Hipotesis

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 Dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model Hair et.al., 1995 ; Joreskog dan Sordom, 1989 : Long, 1983 ; Tabachnick dan Fidell, 1996. Umumnya terhadap berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian anatara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan, peneliti diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit indeks untuk mengukur “kebenaran” model yang diajukan. Model yang dimaksud dalam penelitian ini terlihat pada gambar berikut : Gambar 3.1. Structural Equation Model untuk Penelitian Pengaruh Sikap Konsumen dan Norma Subyektif Terhadap Minat Beli Produk Sepeda Motor Yamaha “Scorpio” di PT. Surya Timur Sakti Motor Surabaya SIKAP KONSUMEN X1 X12 X11 X13 e e e d NORMA SUBYEKTIF X2 X22 X21 X23 e e e d MINAT BELI Y d e Y1 e Y2 Y3 e Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Keterangan simbol-simbol di atas adalah sebagai berikut : Faktor konstruk laten variable unobserved variable yaitu variabel bentukan, yang dibentuk melalui indikator yang diamati dalam dunia nyata. Variabel terukur observed variable indicator variable yaitu variabel yang datanya harus dicari melalui observasi misalnya melalui instrument-instrumen survey. Garis dengan anak panah satu arah │→│ ═ garis yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan antara dua variabel yang dituju anak panah merupakan variabel dependen. Garis dengan anak panah dua arah │↔│═ garis yang menunjukkan hubungan yang tidak dapat dihipotesiskan antara dua variabel dimana kedua variabel berkorelasi. Keterangan gambar 2 : X1 = Variabel Sikap Konsumen X2 = Variabel Norma Subyektif Y1 = Variabel Minat Beli X1.i = Indikator Sikap Konsumen yang sudah di komposit X2.i = Indikator Norma Subyektif yang sudah di komposit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 Y1.i = Indikator Minat Beli yang sudah di komposit. e_i = Error terms masing-masing indikator yang sudah dikomposit. d_i = Disturbance error masing-masing variabel laten konstrain. Berikut ini disajikan beberapa indeks kesesuaian dan cut - off valuenya untuk digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. 1. GFI goodness of fit indeks Indeks kesesuaian fit indeks ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan Bentler, 1983 ; Tanaka dan Huba, 1989. 2. CMIN DF The minimum sample discrepancy function CMIN di bagi dengan degree of freedomnya akan menghasilkan indeks CMIN DF, yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model dalam hal ini MIN DF tidak lain adalah statistic chi-square,  2 dibagi DFnya sehingga  2 relatif. Nilai  2 relatif kurang dari 20 atau bahkan kadang kurang dari 3,0 adalah indikasi dari acceptatable fit antara model dan data Arbuckle, 1997. 3. CIF Comparative Fit Indeks Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit Arbuckle, 1997. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0,95. Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model Hulland et.al., 1996 ; Tanaka, 1993. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Karakteristik Responden Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner yang telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah ini. a. Jenis Kelamin Dari 110 responden yang menjawab kuisioner yang telah diberikan dapat diketahui jenis kelamin dari responden yaitu pada tabel berikut ini : Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 76 70 2 Perempuan 34 30 110 100 Sumber : Data kuisioner diolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki mempunyai proporsi yang lebih dominan yaitu 70 dibandingkan yang berjenis kelamin perempuan dengan persentase 30. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.