Evaluasi Evaluasi Normalitas Analisis Data

4.2.4. Evaluasi

Construct Reliability Dan Variance Extracted Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual menggukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2003. Variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.10. Construct Reliability Dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0.853 0.728 0.272 X12 0.897 0.805 0.195 Customer Attitude X13 0.780 0.608 0.392 0.882 0.714 X21 0.802 0.643 0.357 X22 0.786 0.618 0.382 Subjective Norm X23 0.753 0.567 0.433 0.824 0.609 Y1 0.887 0.787 0.213 Y2 0.810 0.656 0.344 Purchase Intention Y3 0.689 0.475 0.525 0.840 0.639 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliable, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan-alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai – Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.11. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 1 7 -1.014 -2.170 X12 1 7 -0.805 -1.723 X13 1 7 -0.958 -2.051 X21 1 7 -1.138 -2.435 X22 1 7 -0.737 -1.578 X23 1 7 -0.901 -1.930 Y1 1 7 -0.912 -1.953 Y2 1 7 -0.997 -2.135 Y3 1 7 -1.078 -2.309 Multivariate 11.974 4.463 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentier Chou 1987 bahwa jika tehnik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.2.6. Model Pengukuran Measurement