Tujuan Manajemen Produksi Ruang Lingkup manajemen Produksi

10 diperlukan faktor-faktor yang tersedia. Menurut Basu Swasta2000:22 yang dimaksud dengan produksi adalah pengubahan bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen,hasil itu dapat berupa barang atau jasa. Dari uraian diatas dapat diketahui manajemen produksi adalah proses perencanaan untuk memproduksi dan menghasilkan barang atau jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, jadi segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau untuk kegitan tersebut dibutuhkan faktor-faktor produksi dalm ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skill.

2.2.2 Tujuan Manajemen Produksi

Menurut Sukanto, Indriyo 2000:2 adalah memproduksi atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah kualitas harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Menurut Assauri 2004:23 adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi pengeluaran yang berupa barang dan jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada para konsumen untuk memungkinkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan manajemen produksi ialah memproduksi atau mengatur barang dan jasa dalam jumlah kualitas, harga, waktu serta dampak yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 11

2.2.3 Ruang Lingkup manajemen Produksi

Menurut Assauri 2004:17, manajemen produksi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisaan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi, yang umumnya bersifat keputusan jangka panjang, serta keputusan pada waktu penyiapan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasian yang umumnya bersifat keputusan jangka pendek. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi meliputi kegiatan penyiapan system produksi, dan kegiatan pengoperasian system produksi. Seperti yang diuraikan diatas, maka ruang lingkup manajemen produksi mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi, serta pengoperasian dari system produksi. Pembahasan dalam perencanaan meliputi : 1 Seleksi dan Rancangan atau Desain Hasil produksi Kegiatan poduksi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang atau jasa secara efektif dan efisien yang mempunyai mutu dan kualitas yang baik. Oleh karena itu, setiap kegiatan produksi harus dimulai dari penyeleksian dan perencanaan yang akan dihasilkan. Kegiatan ini harus dimulai dengan kegiatan-kegiatan riset dan pengembangan produk, maka seleksi dan diputuskan produk apa yang akan dihasilkan dan desain produk itu, untuk penyeleksian dan perencangan produk, standarisasi, simplifikasi dan spesialisasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 12 2 Seleksi dan Perancangan Proses dan Peralatan Setelah proses desain, maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk menghasilkan dan menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya. Dalam hal ini kegiatan harus dimulai dari penyelesaian dan pemilihan akan jenis proses yang akan dipergunakan, yang tidak terlepas dari produk yang dihasilkan. Kegiatan selanjutnya adalah menentukan teknologi dan peralatan yang akan dipilih tidak hanya mencakup mesin dan peralatan tapi juga mencakup bangunan dan linkungan kerja. 3 Pemilihan Lokasi Perusahaan dan Unit Produksi Kelancaran produksi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan dan masukan, serta ditentukan oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau supply product yang akan dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar. 4 Rangcangan tata letak Lay Out Layout fasilitas produksi merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas – fasilitas yang diperlukan di dalam proses produksi. Di dalam berproduksi diperlukan peralatan – peralatan, perlengkapan – perlengkapan, mesin – mesin atau fasilitas – fasilitas produksi. Fasilitas – fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan kebutuhan proses produksi sehingga hasil produksi dapat di produksi dengan jumlah dan kualitas yang sesuai, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan dengan biaya yang minim. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 13 Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin – mesin peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas servis, bersama – sama dengan penentuan bentuk gedung pabriknya. Jadi tujuan pengaturan layout fasilitas yang baik itu adalah : a. Memaksimimkan pemanfaatan peralatan pabrik. b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja. c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk itu lancar. d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan. e. Meminimumkan usaha membawa bahan. f. Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia. g. Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi dan tempat yang terlalu padat. h. Memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan dengan menempatkan mesin dan proses secara benar. i. Memaksimumkan hasil produksi. Macam – Macam Lay-out : 1 Layout proses atau fungsional Process Fungtional Layout Dalam layout proses mesin – mesin dan peralatan – peralatan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. 2 Layout produk atau garis Product Line Layout Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 14 Didalam layout produk mesin – mesin dan perlengkapan – perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan bagi produk yang dibuat. 3 Layout kelompok Group Layout Layout kelompok memisahkan daerah serta sekelompok mesin yang membuat serangkaian komponen yang memerlukan pemprosesan yang sama.

2.3 Pengertian Produksi