Pergaulan
123
5. Tata busana Kostum
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain, baik bahan, model, ataupun cara mengenakannya. Tugas penata busana berkaitan
dengan penata rias. Hal itu karena untuk menampakkan rupa dan postur tokoh yang diperankan, pemain harus dirias dengan menyesuai-
kan kostumnya.
6. Tata panggung
Panggung adalah pentas untuk bermain drama. Biasanya, letaknya di depan penonton atau berhadapan langsung dengan
penonton. Tempat duduk penonton biasanya diatur dengan posisi bagian belakang lebih tinggi. Tujuannya adalah agar penonton yang
mendapat kursi di belakang tetap dapat melihat seluruh adegan.
7. Tata lampu
Yang dimaksud tata lampu adalah pengaturan cahaya di sekitar panggung. Karena itu, tata lampu erat kaitannya dengan tata panggung.
Pengaturan cahaya di panggung harus disesuaikan dengan keadaan panggung yang digambarkan.
8. Tata suara
Tugas penata suara bukan sekadar mengatur volume pengeras suara, melainkan juga mengatur segala hal yang berkaitan dengan
sound effect musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar
suasana yang digambarkan terasa lebih hidup dan tampak nyata. Musik pengiring ini biasanya dimainkan di belakang layar agar tak
terlihat penonton. Hal itu karena dalam pementasan drama, musik pengiring yang dibutuhkan hanya musiknya, bukan orang yang
memainkan musik itu.
9. Penonton
Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama. Bagaimanapun sempurnanya persiapan pementasan, jika tidak ada
penonton, rasanya kita kurang merasa puas. Dalam sebuah per- tunjukan drama, biasanya ukuran kesuksesan juga ditentukan oleh
banyaknya penonton.
Buka Wawasan
Drama dibedakan menjadi beberapa jenis. 1.
Berdasarkan penyajian lakon, drama dibedakan menjadi: a.
tragedi, e.
melodrama, b.
komedi, f.
farce, c.
tragedi komedi, g.
tablo, dan d.
opera, h.
sendratari.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 2 Bhs
124
Dengan memahami beberapa unsur pementasan drama tersebut, mari kita belajar mementaskan drama Di bawah ini disajikan sebuah
penggalan naskah drama, cobalah kalian pelajari secara singkat naskah drama itu
Gambar 7.3 Adegan berlatih menangis
2. Berdasarkan sarana, drama dibedakan menjadi
a. drama panggung,
d. drama film,
b. drama radio,
e. drama wayang, dan
c. drama televisi,
f. drama boneka.
Tangis
Penulis : P. Hariyanto
Para pelaku : 1. Fani 2. Inu
3. Gina 4. Jati
5. Hana
Latar : Menggambarkan sebuah
taman atau halaman Fani
dan Gina : Sedang menangis dengan komposisi suara yang
enak didengar Hana
: Muncul tertegun, mendekati kedua temannya Ada apa ini? Fani, Gina, mengapa menangis?
Mengapa? Katakanlah, siapa tahu aku dapat membantu. Ayolah, Fani, apa yang terjadi? Ayolah,
Gina, hentikan sebentar tangismu
Fani dan Gina : Tidak menggubris Hana. Mereka terus menangis
secara memilukan. Hana
: Ya, Tuhan Duka macam apakah yang Kau beban- kan kepada kedua temanku ini? Apa yang harus
kulakukan jika aku tidak tahu sama sekali per- soalannya semacam ini? Fani, Gina, sudahlah Kita
memang wanita sejati, tanpa ada seorang pun yang berani meragukan. Karena itu, kita juga memiliki
hak istimewa untuk menangis. Namun, apa pun persoalannya, tidaklah wajar membiarkan seorang
sahabat kebingungan semacam ini sementara kalian berdua menikmati indahnya tangisan
dengan enaknya. Ayolah, hentikan tangis kalian. Kalau tidak, ini akan kuanggap sebagai penghinaan
yang tak termaafkan dan sekaligus akan mengancam kelangsungan persahabatan kita
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pergaulan
125
Fani dan Gina : Tertegun sejenak mendengar kata-kata Hana.
Mereka menghentikan tangis, saling bertatapan, lalu Gina memberikan selembar kertas kepada
Hana. Keduanya meneruskan tangisannya .
Hana : Membaca tulisan pada kertas itu. Ia termangu
beberapa saat, geleng-geleng kepala, kemudian ikut menangis pula.
Inu : Muncul tergopoh-gopoh Ada apa? Ada apa ini?
Mereka mengganggu lagi? Gila Mereka memang terlalu Sudahlah, aku yang akan menghadapinya
Mencari batu untuk senjata Tenanglah kalian. Kita mengakui bahwa kita memang makhluk
lemah mulai menangis, miskin, bodoh, dan tak punya daya. Tetapi, itu tidak berarti bahwa kita
dapat mereka hina secara semena-mena. Sambil menangis
Berapa kali mereka melakukannya? Huh, cacing pun menggeliat jika diinjak, apalagi
kita, manusia Mungkin kini mereka akan gentar pada tekad perlawanan kita. Tetapi jangan puas,
mereka harus diberi pelajaran agar tahu benar-benar bahwa kita bukanlah barang mainan. Menangis
Baiklah, akan kucari mereka dengan batu-batu di tanganku Beranjak pergi
Hana : Menahan Inu seraya memberikan selembar
kertas Inu
: Menerima kertas itu, membacanya, bengong sesaat, kemudian geleng-geleng kepala dan
tertawa-tawa sendiri. Diamat-amatinya teman- temannya satu per satu sambil tersenyum-senyum.
Jati : Muncul, heran melihat situasi itu, kemudian
marah kepada Inu Inu Kauapakan mereka?
Inu : Tenang, Jati. Tidak ada apa-apa
Jati : Enak saja Senang, ya, dapat membuat orang lain
menangis? Inu
: Hei, bukan aku penyebabnya, Jati Tertawa Jati
: Kamu mampu tertawa sementara ketiga sahabatmu menangis duka. Di mana perasaanmu, Inu?
Inu : Jati, apakah setiap tangis itu duka?
Jati : Tetapi, mereka jelas tampak menderita
Inu : Tertawa Tampak menderita tidak sama dengan
nyata menderita Jati
: Gila Tidak kusangka Aku kini tahu mutu pribadimu yang sesungguhnya, Inu
Inu : Ampun, Jati Sabar, Jati Nih, baca. Memberikan
selembar kertas
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 2 Bhs
126
Jati : Dengan segan menerima, kemudian tertegun
ketika mem-bacanya Maaf, kami sedang latihan
acting menangis, jangan ganggu, ya Trim’s
Gila Sudah Selesai Hentikan latihan gila-gilaan ini Semua tertawa terbahak-bahak sementara Jati salah tingkah.
Sumber: P. Hariyanto, Kumpulan Drama Remaja. 1990
Bentuklah sebuah kelompok untuk berlatih memerankan naskah drama di atas
1. Tunjuklah siapa yang akan menjadi pemain, sutradara, penata
rias, penata busana, penata lampu, dan penata suara 2.
Silakan kalian berlatih memerankan drama tersebut sesuai tugas masing-masing. Misalnya, menentukan blocking, memikirkan
rancangan panggung, rancangan busana, rancangan tata lampu, rancangan tata rias, dan sebagainya. Sementara, tugas pemain
adalah mempelajari karakter tokoh dan membayangkan cara mengekspresikan watak tokoh yang diperankan.
3. Sebelum kalian mementaskan drama di kelas, ada baiknya kalian
melakukan latihan di rumah bersama kelompokmu 4.
Ketika kalian berlatih, kalian dapat menambahkan atau mengubah adegan atau dialog. Yang terpenting, inti ceritanya
tidak menyimpang dari cerita asli
Kalian telah berlatih memerankan naskah drama di atas. Sekarang, cobalah kalian perankan drama tersebut sesuai hasil
berlatih kelompok kalian. Sementara satu kelompok mementaskan drama, kelompok lain bertugas menjadi penonton.
Sambil kalian menonton pementasan kelompok lain, silakan kalian membuat catatan. Hal-hal yang perlu kalian simak adalah
1. perwatakan tokoh dengan menunjukkan kata-kata atau kalimat
yang mendukung; 2.
gaya bahasa pada dialog tokoh; 3.
tema dengan memberikan bukti yang mendukung; 4.
amanat dengan memberikan bukti yang mendukung; 5.
jenis drama; 6.
gambaran sosial yang tersirat pada drama. Setelah seluruh kelompok selesai mementaskan drama, pada
kesempatan lain silakan kalian melakukan diskusi untuk membahas hasil pementasan kalian. Diskusi itu dijadikan sebagai evaluasi atas
hasil pementasan kalian. Dengan diskusi itu, diharapkan kalian akan memperoleh catatan tentang kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam pementasan kalian.
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Tugas 1
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 2
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Pelatihan 3
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pergaulan
127
C. Membaca Hikayat