Membedakan Informasi dan Pendapat

Bahasa 169 Kalian tentu pernah mendengarkan pembicaraan atau dialog dari televisi maupun diskusi, baik dalam kelas maupun dialog dalam televisi. Salah satu hal yang seharusnya kalian lakukan ketika mendengarkan dialog atau diskusi adalah membedakan informasi dan pendapat para narasumber. Apa yang kalian simak ketika belajar mendengarkan? Ada yang menjawab informasi, pendapat, atau gagasan. Ketiga hal tersebut memang bisa kita dapatkan dengan cara mendengarkan. Akan tetapi, apakah ketiga hal tersebut sama? Informasi adalah isi pesan yang kita dapat dari sebuah kalimat atau ujaran. Informasi bisa benar bisa salah. Informasi yang benar adalah yang sesuai dengan kenyataan, sedangkan informasi yang salah adalah yang tidak sesuai dengan kenyataan. Pendapat merupakan gagasan yang disampaikan seseorang tentang sebuah persoalan yang diajukan kepadanya. Dengan demikian, pendapat lebih merupakan respons atau tanggapan. Pendapat yang baik tentu pendapat yang relevan dengan persoalan serta didukung argumentasi yang masuk akal dan data atau fakta yang kuat. Gagasan bisa sama dengan pendapat, tetapi tidak harus sebagai respons terhadap persoalan yang diajukan kepadanya. Gagasan bisa berupa buah pikiran yang muncul begitu saja sebagai keinginan pribadi. Dengarkan pendapat yang akan dibicarakan oleh salah seorang siswa berikut Berteman dengan Televisi Kayaknya TV sudah jadi teman terbaik kita. Enggak nonton TV sehari, kita pasti ketinggalan cerita. Tontonan terbanyak adalah sinetron. Apa iya, sinetron-sinetron di TV itu benar-benar bisa menjadi teman terbaik untuk menghabiskan waktu luang kita? Masih ingat dengan sinetron ”Pernikahan Dini” PD? Dulu sinetron ini sempat bikin heboh pro-kontra gara-gara berani mengangkat tema kehamilan di luar nikah. Setiap orang seperti disadarkan bahwa peristiwa tersebut sebenarnya dekat dengan kita. Para orang tua mulai khawatir. Menariknya, hampir sebagian besar kita yang dimintai pendapatnya tentang sinetron itu, bilang kalau sinetron itu sebenarnya asyik-asyik aja. Orang-orang yang lebih dewasa yang justru sangat mengkhawatirkan isi dari sinetron itu. Maklumlah, waktu itu mereka beranggapan kalau sinetron itu bisa menjadi ajakan buat kita untuk boleh berperilaku seksual di luar nikah. Apa benar begitu? Sebenarnya, sah-sah aja orang tua dan kita punya pandangan yang berbeda. Masalahnya, banyak sinetron yang beredar sekarang ini yang berpeluang mengajak kita dan malah memperkenalkan kita pada hal-hal negatif. Bahkan ada juga tontonan yang seolah

A. Membedakan Informasi dan Pendapat

Di unduh dari : Bukupaket.com Komp Bahasa SMA 2 Bhs 170 ’mengajak’ kita pada hal-hal tabu yang sebelumnya jauh dari pikiran kita. Coba aja perhatikan, misalnya tayangan berita kriminal tentang pencabulan pada seorang anak kecil atau tontonan tentang kehidupan seks di kota-kota besar, tentang prostitusi, sex party, dan beragam tontonan lainnya. Di koran atau pada siaran berita, ada saja berita yang menyatakan penyebab terjadinya tindakan perkosaan adalah gara-gara tontonan televisi yang pernah ditontonnya. Media televisi juga banyak dituding jadi sumber informasi dan pintu buat maraknya perilaku mengonsumsi narkoba, seks bebas, dan perilaku-perilaku remaja negatif lainnya. Ah, apa iya begitu? Yah, jangan salah Apa pun bentuk kesalahan yang kita perbuat, sebagian besar mungkin memang kesalahan kita sendiri. Justru kita harus kritis banget sama informasi dan tontonan televisi yang akan kita konsumsi. Kita harus sadar betul kalau ternyata dalam Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 9.1 Menonton acara televisi menjalankan perannya sebagai media tontonan itu, TV ikut menyampaikan nilai- nilai tertentu. Masalahnya, hampir semua tontonan di televisi itu bisa bermuka dua. Di satu sisi tontonan di televisi memberi kita manfaat karena menyampaikan nilai-nilai yang bermakna positif, tetapi pada saat yang bersamaan, televisi juga bisa memberi dampak bernilai negatif yang jelas tidak baik untuk perkembangan diri kita. So? Apa dong yang bisa kita lakukan? Jujur saja, televisi memberi kita kesempatan untuk ’melihat’ dunia luar, tanpa kita harus ada di tempat itu secara fisik. Kita juga perlu tontonan yang sifatnya menghibur meskipun di dalam tontonan itu enggak ada nilai-nilai positif yang bisa kita ambil. Malahan, televisi juga bisa jadi jendela dunia tempat kita mengetahui banyak hal dan memperluas wawasan kita. Masak hanya gara-gara satu sinetron atau hanya karena satu jenis tontonan kita jadi ’puasa total’ sama televisi? Bersikap kritis, alias be critical Ini nih salah satu langkah yang oke banget untuk membantu kita membentengi diri dari pengaruh negatif suatu tontonan televisi. Kita, kan, sudah remaja, sudah bisa bersikap dewasa dan waspada terhadap kemungkinan masuknya nilai negatif dari satu tontonan. Kita waspadai terus semua siaran televisi yang menurut kita tidak baik untuk ditiru. Jangan sampai gara-gara terpikat sama salah satu pemeran di sinetron atau gara-gara idola kita melakukan satu perbuatan negatif, kita jadi ikut-ikutan mendukung perilaku yang sebelumnya bernilai negatif buat diri kita. Remaja yang baik harus dapat mengembangkan sikap kritis untuk semua informasi yang diterimanya. Dikutip dengan pengubahan dari Kompas, 8 Oktober 2004 Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa 171 Tayangan TV – khususnya sinetron – sering mendapat sorotan dari masyarakat pemirsa. Di satu sisi, ada yang menganggap bahwa TV merupakan teman, yang selalu ada ketika kita butuh. Akan tetapi, ada juga yang beranggapan bahwa TV adalah racun pikiran penontonnya. Teks di atas, misalnya, menyoroti tayangan sinetron ”Perni- kahan Dini” yang pernah tayang di salah salah satu stasiun TV. Sinetron itu dianggap sebagai ajakan untuk melakukan pernikahan dini dan memberi ”jalan” kepada remaja untuk melakukan free sex. Ada dua hal yang dapat diambil dari TV. Pertama, TV merupakan jendela untuk melihat dunia. Kedua, TV bisa menjadi ”jurang” yang suatu saat akan mencelakai kita. Berdasarkan hasil dialog ”Berteman dengan Televisi” temukan hal-hal yang termasuk informasi dan hal-hal yang merupakan pendapat. Buatlah dalam format seperti berikut Simaklah sebuah acara dialog dalam televisi, kemudian identifikasilah informasi dan pendapat dalam dialog tersebut Kalian telah membuat catatan tentang pokok-pokok informasi yang kalian dengarkan. 1. Berdasarkan catatan yang kalian buat, silakan kalian membuat rangkuman informasi itu 2. Buatlah simpulan dalam satu kalimat tentang informasi di atas berdasarkan rangkuman yang telah kalian buat Jika kalian mengamati acara TV saat ini, banyak sekali sinetron yang mengangkat tema kehidupan remaja. Tidak sedikit dari tayangan sinetron remaja itu yang dibumbui adegan seks. Bagaimana tanggapan kalian tentang hal itu? Silakan kalian berikan komentar ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 1 No. Informasi Pendapat 1. 2. 3. 4. 5. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Tugas 1 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 2 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 3

B. Mengajukan Pertanyaan atau Tanggapan