Puisi KontemporerPuisi Modern Komponen Kesastraan dalam Teks Puisi

Pergaulan 141 1. Bagaimana persajakan akhir puisi? 2. Bagaimana kata-kata yang digunakan? 3. Adakah permainan bunyi pada puisi tersebut? 4. Tema apa saja yang diangkat? 5. Bagaimana kata-kata yang digunakan pada puisi itu?

3. Puisi KontemporerPuisi Modern

Sutardji Colzoum Bachri adalah salah seorang pelopor mun- culnya puisi kontemporer. Puisi kontemporer ini muncul dan ber- kembang pesat pada masa Angkatan 45. Munculnya puisi kontemporer ini lebih mengutamakan makna daripada bentuk. Akan tetapi, bentuk puisi kontemporer ini juga sangat khas karena tidak mengikuti aturan lazimnya sebuah puisi. Mari menyimak puisi kontemporer berikut ini Tragedi Winka dan Sihka Sutardji Colzoum Bachri kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka winka winka winka winka winka winka sih ka sih ka sih Sumber: Herman J. Waluyo. 2003. Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Di unduh dari : Bukupaket.com Komp Bahasa SMA 2 Bhs 142 Winka adalah kebalikan dari kata kawin, yang dapat diartikan sebagai perkawinan yang gagal. Sihka kebalikan dari kata kasih, yang artinya karena perkawinan itu gagal, akhirnya kasih berbalik menjadi kebencian. Baris ke kanan pada puisi di atas menunjukkan tingkatan kebencian, sedangkan baris ke kiri menunjukkan penurunan rasa benci itu. Sementara, larik yang berdiri satu suku kata bermakna orang yang kawin sudah putus dan menjalani hidup sendiri-sendiri. Bacalah puisi karya Sutardji Colzoum Bachri ini Shang Hay Sutardji Colzoum Bachri ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong bilang ping mau pong? Bilang ping mau mau bilang pong mau ping? Bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong kutakpunya ping pinggir ping kumau pong tak tak bilang ping pinggir pong kumau ping tak tak bilang pong sembilu jarakMu merancap nyaring Sumber: Herman J. Waluyo. 2003. Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Rangkuman 1. Kekuatan drama pentas terletak pada penokohan, latar dan dialog karena ketiga unsur ini yang langsung dilihat penonton. Acting pemain dalam penggambaran karakter tokoh dan dialog yang diucapkannya menjadi satu kesatuan yang langsung diamati penonton. Aspek latar turut menunjang penggambaran suasana, sehingga penggambaran karakter tokoh pun menjadi lebih nyata. 2. Karakter tokoh dalam drama bisa dilihat dari acting, logat, dialek drama pentas, pilihan kata, kalimat, gaya bahasa, dan penggambarannya drama berbentuk naskah. Pemahaman akan karakter tokoh melalui naskah akan sangat menentukan kualitas pengekspresiannya di atas pangung. Oleh karena itu, pemahaman akan karakter tokoh harus dilakukan pemain drama sebelum memerankannya. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Pelatihan 7 Di unduh dari : Bukupaket.com Pergaulan 143 1. Buatlah analisis pementasan drama atau film yang pernah kalian saksikan berdasarkan penokohan, dialog, dan latarnya 2. Sebutkan unsur yang perlu diperhatikan ketika mengekspresikan karakter tokoh sebuah drama 3. Jelaskan ciri-ciri karya sastra hikayat 4. Tuliskan naskah drama singkat berdasarkan cerpen yang pernah kalian baca 5. Analisislah puisi berikut berdasarkan komponen pembentuknya 3. Hikayat adalah prosa sastra lama. Panjangnya mirip novel atau roman. Tokohnya umumnya digambarkan digjaya, ceritanya tentang raja-raja, seringkali berbingkai ada cerita dalam cerita , dan banyak menggunakan kata penghubung dari bahasa Arab. 4. Mengubah teks cerpen menjadi naskah drama bisa dilakukan karena keduanya memiliki kesamaan unsur dalam hal tokoh, dialog, dan jalan cerita. Pengubahan cerpen menjadi naskah drama bisa dilakukan dengan langkah-langkah: menentukan tokoh-tokoh dan perannya dalam cerita, mengidentifikasi peristiwa- peristiwa penting, menyusun dialog, memberi tambahan penggambaran adegan, menyusunnya dalam bentuk babak dan adegan. 5. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Unsur kesastraan dalam teks puisi bisa dilihat dari komponen bentuk bait, larik, rima, dan irama dan komponen isi pengindraan, pikiran, perasaan, dan imajinasi. Komponen kesastraan pada puisi lama, puisi baru, dan puisi modern memiliki bentuk yang berbeda. Refleksi Ekspresi dalam pementasan drama sangat bergantung pada pemahaman akan karakter tokoh yang diperankan. Semakin baik pemahaman, semakin apik, penjiwaan, akan semakin baik pemeranannya. Demikian pula dalam penulisan drama dan puisi, pemahaman akan apa yang akan ditulis dan bagaimana bentuk drama dan puisi sebagai media ekspresinya akan menetukan kualitas karya yang dihasilkan. Bentuk karya sastra berbeda-beda menurut jenisnya drama, prosa, dan puisi. Demikian juga jika karya sastra tersebut terlahir pada zaman yang berbeda. Hikayat ternyata mempunyai keunikan dibanding prosa zaman sekarang. Demikian pula, puisi lama dan puisi baru memiliki keunikan dianding puisi modernkontemporer. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Soal-Soal Pengembangan Kompetensi Di unduh dari : Bukupaket.com Komp Bahasa SMA 2 Bhs 144 Tuhan Telah Menegurmu Apip Mustopa Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan lewat perut anak-anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan lewat semayup suara adzan Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran lewat gempa bumi yang berguncang deru angin yang meraung-raung kencang hujan dan banjir yang melintang-pukang adakah kaudengar? Kata Berhikmah Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenangkan jua. Budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan selama-lamanya. Di unduh dari : Bukupaket.com Bacalah wacana di bawah ini BOS Belum Efektif Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Azyumardi Azra menilai, pemerintah tak boleh lepas tanggung jawab terhadap akibat yang ditimbulkan oleh kenaikan harga BBM yang luar biasa ini. Ia mengingatkan, dana kompensasi BBM yang digulirkan dalam bentuk bantuan operasional sekolah BOS belum efektif memulihkan kondisi ekonomi masyarakat pada bidang pendidikan. Azyumardi menguraikan, pemerintah harus berpikir untuk menyediakan anggaran kompensasi tidak sekadar berupa BOS. Kalau tidak, ancaman lonjakan angka putus sekolah yang berbuntut pada lost generation tidak bisa dibendung. ”Dana bantuan operasional sekolah tersalur belum terlalu efektif mengatasi beban ekonomi orang tua siswa SD-SMP. Perlu ada dana yang sifatnya benar-benar mengarah secara individual, bukan pada institusi sekolah,” katanya. Terkait dengan ancaman putus sekolah, Harijono dari Lembaga Advokasi Pendidikan menyarankan agar dana BOS dilipatgandakan minimal dua kali. Alasannya, untuk kenaikan harga BBM Maret lalu saja–yang hanya sekitar 40 persen–dana BOS tak terlalu mempan, apalagi dengan kenaikan harga BBM di atas 100 persen 1 Oktober 2005. Sumber: Kompas, 15 Oktober 2005

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat Untuk nomor 1–5, jawablah berdasarkan wacana di atas