Metode rata-rat Metode Poligon Thiessen

b Luas DAS Tabel 2.2 Penggunaa DAS besar 5000 km DAS sedang 500 s DAS kecil 500 c Topografi DAS Tabel 2.3 Penggunaa Berbukit dan tidak b Dataran Pegunungan

a. Metode rata-rat

Curah hujan dida mean dari penakaran pa a Daerah tersebut b b Penempatan alat ukur c Variasi curah huj Rumus : R = 1n R1+R2+ Dengan : R = Curah hujan m n = Jumlah stasiun pe unaan metode berdasarkan luas DAS 5000 km 2 Metode isohyet 500 sd 5000 km 2 Metode Thiessen km 2 Metode rata-rata aljabar unaan Metode Berdasarkan Topografi DAS dak beraturan Metode isohyet Metode Thiessen Metode rata-rata aljabar rata Aljabar didapatkan dengan mengambil rata-rata hitung n pada penakar hujan areal tersebut. Cara ini diguna but berada pada daerah yang datar at ukur tersebar merata hujan sedikit dari harga tengahnya 2+.........+Rn ………………..…………… n maksimum rata-rata mm siun pengamatan 8 r r hitung arithematic digunakan apabila : ……..….. 2.1 9 R1 = Curah hujan pada stasiun pengamatan satu mm R2 = Curah hujan pada stasiun pengamatan dua mm Rn = Curah hujan pada stasiun pengamatan n mm Gambar 2.4 Metode Rata-rata Aljabar

b. Metode Poligon Thiessen

Metode ini dikenal juga sebagai metode rata-rata timbang weighted mean. Cara ini memberikan proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan untuk mengakomodasi ketidakseragaman jarak. Daerah pengaruh dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara dua pos penakar terdekat. Diasumsikan bahwa variasi hujan antara pos yang satu dengan yang lainnya adalah linier dan bahwa sembarang pos dianggap dapat mewakili kawasan terdekat. Dengan demikian tiap stasiun penakar Rn akan terletak pada suatu wilayah poligon tertutup An. Perbandingan luas poligon untuk setiap stasiun yang besarnya A n A. Thiessen memberi rumusan sebagai berikut: n n n A A A R A R A R A R + + + + + + = ......... ......... 2 1 2 2 1 1 ………………………….…. 2.2 R2 R3 Rn R1 R4 10 Dengan : R : Curah hujan daerah rata-rata R 1 , R 2 , ..., R n : Curah hujan ditiap titik pos Curah hujan A 1 , A 2 , ..., A n : Luas daerah Thiessen yang mewakili titik pos curah hujan n : Jumlah pos curah hujan Gambar 2.5 Polygon Thiessen

c. Metode