4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
2.1.1. Sistem Drainase
Drainase berasal dari bahasa Inggris, drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase
secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan maupun rembesan, sehingga fungsi
kawasan atau lahan tidak terganggu oleh genangan air. Drainase juga dapat diartikan sebagai sanitasi. Jadi, drainase tidak hanya menyangkut air tanah. Secara umum
sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga dapat difungsikan secara optimal Suripin, 2003:7-8.
2.1.2. Sistem Polder
Sistem polder adalah suatu teknologi penanganan banjir dan air laut pasang dengan sarana fisik seperti saluran drainase, kolam retensi, tanggul, pintu air serta
pompa air yang harus dikelola secara satu kesatuan tanpa terpisahkan. Fungsi utama polder adalah sebagai pengendali muka air didalam sistem polder tersebut. Untuk
kepentingan pemukiman, muka air didalam sistem dikendalikan supaya tidak terjadi banjir atau genangan.
Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada
buangannya dengan penguras atau pompa untuk mengendalikan aliran di luar.
5 Alternatif tipe polder antara lain :
a Sistem polder dengan pompa dan kolam di samping badan saluran
sungai.
Gambar 2.1 Sistem polder dengan pompa dan kolam di samping badan saluran sungai.
b Sistem polder dengan pompa dan kolam di dalam badan saluran sungai.
Gambar 2.2 Sistem polder dengan pompa dan kolam di dalam badan saluran sungai
6 c
Sistem polder dengan pompa dan kolam tipe storage memanjang
Gambar 2.3 Sistem polder dengan pompa dan kolam tipe storage memanjang
2.2. Analisa Hidrologi