Penentuan Luas Pengaruh Stasiun Hujan Analisis Curah Hujan

37

4.2.1. Penentuan Luas Pengaruh Stasiun Hujan

Adapun jumlah stasiun hujan yang masuk di lokasi DAS Kedungsuko berjumlah tiga buah stasiun hujan yaitu Sta. Tunglur No. Sta 12, Sta. Jati No. Sta 13 dan Sta. Paluombo No. Sta. 14. Penentuan luas pengaruh stasiun hujan dengan Metode Thiesen Polygon karena kondisi topografi dan jumlah stasiun memenuhi syarat. Dari tiga stasiun tersebut masing-masing dihubungkan untuk memperoleh luas daerah pengaruh dari tiap stasiun. Di mana masing-masing stasiun mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara dua stasiun. Wi = Luas DAS Kedungsuko = 82,59 Km 2 Koefisien daerah pengaruh stasiun hujan Tunglur = , , = 0,51 Koefisien daerah pengaruh stasiun hujan Jati = , , = 0,25 Koefisien daerah pengaruh stasiun hujan Paluombo = , , = 0,24 Perhitungan luas daerah pengaruh stasiun hujan Daerah Aliran Sungai Kedungsuko diatas ditabelkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Prosentase Luas Daerah Pengaruh Stasiun Hujan DAS Kedungsuko No Stasiun curah Hujan Luas Daerah Pengaruh Koefisien Curah Km 2 Hujan Daerah 1 Tunglur 41.87 0.51 2 Jati 21.02 0.25 3 Paluombo 19.70 0.24 Jumlah 82.59 Sumber : Hasil Perhitungan 38 Gambar 4.2 DAS Kedungsuko dengan Metode Thiessen Polygon

4.2.2. Analisis Curah Hujan

Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data yang secara kualitas dan kuantitas cukup memadai. Data hujan yang digunakan direncanakan selama 11 tahun sejak Tahun 2003 hingga Tahun 2013. Data hujan harian maksimum masing-masing stasiun ditampilkan pada Tabel 4.2 sd Tabel 4.4. Data curah hujan harian maksimum ini didapat dari curah hujan harian dalam satu tahun yang terbesar di ketiga stasiun tersebut. Keterangan : A1 = Luasan DAS akibat pengaruh Stasiun Tunglur yaitu sebesar 41,87 Km 2 A2 = Luasan DAS akibat pengaruh Stasiun Jati yaitu sebesar 21,02 Km 2 A2 = Luasan DAS akibat pengaruh Stasiun Paluombo yaitu sebesar 19,70 Km 2 39 Tabel 4.2 Curah Hujan Maksimum Berdasarkan Stasiun Tunglur No Tanggal Kejadian Tinggi Hujan di Stasiun mm AaAtotRA AbAtotRB AcAtotRC Rata-rata Thiesen Polygon Tunglur Jati Paluombo mm mm mm mm 1 12 Mei 2003 97 80 9 49.18 20.36 2.15 71.68 2 26 Januari 2004 60 7 18 30.42 1.78 4.29 36.49 3 14 Pebruari 2005 98 65 70 49.68 16.54 16.70 82.92 4 23 Desember 2006 98 85 70 49.68 21.63 16.70 88.01 5 30 Maret 2007 72 67 89 36.50 17.05 21.23 74.78 6 12 Desember 2008 78 46 36 39.54 11.71 8.59 59.84 7 31 Januari 2009 92 87 46.64 0.00 20.75 67.39 8 26 Pebruari 2010 76 40 53 38.53 10.18 12.64 61.35 9 24-April-11 76 20 42 38.53 5.09 10.02 53.64 10 8 Januari 2012 95 37 65 48.16 9.42 15.50 73.08 11 6 Juni 2013 115 22 147 58.30 5.60 35.06 98.96 Sumber : Hasil Perhitungan 40 Tabel 4.3 Curah Hujan Maksimum Berdasarkan Stasiun Jati No Tanggal Kejadian Tinggi Hujan di Stasiun mm AaAtotRA AbAtotRB AcAtotRC Rata-rata Thiesen Polygon Tunglur Jati Paluombo mm mm mm mm 1 1 Pebruari 2003 91 42 0.00 23.16 10.02 33.18 2 24 Pebruari 2004 53 87 91 26.87 22.14 21.71 70.72 3 15-April-05 29 125 41 14.70 31.81 9.78 56.30 4 20-April-06 11 122 12 5.58 31.05 2.86 39.49 5 12-April-07 45 87 26 22.81 22.14 6.20 51.16 6 30 Maret 2008 75 75 75 38.02 19.09 17.89 75.00 7 20 Nopember 2009 17 7 0.00 4.33 1.67 6.00 8 10 Maret 2010 125 84 0.00 31.81 20.04 51.85 9 21 Desember 2011 98 56 0.00 24.94 13.36 38.30 10 1 Januari 2012 32 99 89 16.22 25.20 21.23 62.65 11 10 Maret 2013 27 83 41 13.69 21.12 9.78 44.59 Sumber : Hasil Perhitungan 41 Tabel 4.4 Curah Hujan Maksimum Berdasarkan Stasiun Paluombo No Tanggal Kejadian Tinggi Hujan di Stasiun mm AaAtotRA AbAtotRB AcAtotRC Rata-rata Thiesen Polygon Tunglur Jati Paluombo mm mm mm mm 1 24 Mei 2003 17 67 0.00 4.33 15.98 20.31 2 24 Pebruari 2004 53 87 91 26.87 22.14 21.71 70.72 3 14 Pebruari 2005 98 56 70 49.68 14.25 16.70 80.63 4 23 Desember 2006 98 85 70 49.68 21.63 16.70 88.01 5 30 Maret 2007 72 67 89 36.50 17.05 21.23 74.78 6 30 Maret 2008 75 75 75 38.02 19.09 17.89 75.00 7 31 Januari 2009 92 87 46.64 0.00 20.75 67.39 8 10 Maret 2010 125 84 0.00 31.81 20.04 51.85 9 2 Mei 2011 47 68 60 23.83 17.31 14.31 55.45 10 1 Januari 2012 32 99 89 16.22 25.20 21.23 62.65 11 6 Juni 2013 115 22 149 58.30 5.60 35.54 99.44 Sumber : Hasil Perhitungan 42

4.2.3. Analisis Curah Hujan Area