Teorema Pythagoras LANDASAN TEORI

pembelajaran kooperatif Tipe TAI dalam pembelajaran matematika Drs. B. Kusmanto, M.Pd. dan Drs. Pardimin, M.Pd. dalam modul 1 – 4 PLPG diantaranya: a. Memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya dalam proses pembelajaran matematika. b. Lebih menekankan pada kerjasama kelompok, maksudnya siswa yang telah menguasai materi harus mengajarkan temannya yang belum bisa tutor. c. Tiap kelompok mempelajari materi matematika yang sama sehingga memudahkan guru dalam penanganannya.

F. Teorema Pythagoras

1. Menjelaskan Teorema Pythagoras Untuk menjelaskan Teorema Pythagoras, dapat digunakan gambar di bawah ini yaitu pada luas persegi dan luas segitiga siku-siku. Dari persegi PQRS dengan panjang sisi a + b dibuat empat segitiga siku- siku dan terbentuk persegi ABCD. Untuk menentukan luas persegi ABCD dapat dicari dengan P Q R S a b a b a b a b c c c c A B D C c C B A a b luas persegi PQRS dikurangi 4 kali luas segitiga : Luas ABCD = + 2 − 4 × 1 2 × × sisi × sisi = 2 + 2 + 2 − 2 × = 2 × 2 2 = 2 + 2 2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui Teorema Pythagoras menyatakan hubungan antara panjang setiap sisi sebuah segitiga siku-siku. Perhatikan segitiga siku-siku ABC dengan C = 90 . Berikut ini: Jika ABC adalah segitiga siku-siku, c adalah panjang sisi miring, sedangkan a dan b merupakan panjang sisi siku-sikunya, maka berlaku: 3. Menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan Kebalikan Teorema Pythagoras Kebalikan Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. 2 = 2 + 2 2 = 2 + 2 atau Pada suatu segitiga ABC berlaku: 1 Jika kuadrat salah satu sisi sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. 2 Jika kuadrat setiap sisi kurang dari jumlah kuadrat dua sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. 3 Jika kuadrat salah satu sisi lebih dari jumlah kuadrat dua sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul. 4. Tripel Pythagoras Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan asli yang tepat untuk menyatakan ukuran panjang dari hipotenusa dan sisi-sisi yang lain. Cara mendapatkan tripel Pythagoras: Tetapkan dua bilangan asli m dan n, dimana m n. Kemudian hitunglah masing-masing nilai − , , dan + Hasil perhitungannya merupakan Tripel Pythagoras. Contoh : Tabel 2.1 Contoh Perhitungan Tripel Pythagoras No − + Tripel Pythagoras 1. 2 1 3 4 5 3, 4, 5 2. 3 1 8 6 10 8, 6, 10 3. 4 2 12 16 20 4, 2, 12 4. 4 3 7 24 25 4, 3, 7 c 2 = a 2 + b 2 c 2 a 2 + b 2 c 2 a 2 + b 2 Bilangan-bilangan asli a, b, dan c yang memenuhi hubungan c 2 = a 2 + b 2 disebut bilangan tripel Pythagoras. a a 2 45 a 60 30 2a a √3 a 5. Menghitung perbandingan sisi-sisi segituga siku-siku dengan sudut istimewa salah satu sudutnya adalah 30 o , 45 o , atau 60 o a. Perbandingan sisi-sisi segitiga khusus sudut 30 o dan 60 o pada segitiga siku-siku. Jika suatu segitiga sisi-sisinya berbanding 2a : a : a atau 2: √3 : 1, maka segitiga itu adalah segitiga siku-siku dengan sudut 90 o menghadap sisi terpanjang hipotenusa 2a, sudut 60 o menghadap sisi siku-siku terpanjang a 3 , sudut 30 o menghadap sisi siku-siku terpendek a. b. Perbandingan sisi-sisi segitiga khusus sudut 45 o Jika suatu segitiga sisi-sisinya berbanding a : a : a atau : 1: 1 , maka segitiga itu adalah segitiga siku-siku sama kaki dengan sudut 90 o menghadap sisi terpanjang hipotenusa a 2 , dan sudut 45 o menghadap sisi siku-sikunya a. 6. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar misalnya persegi, persegi panjang, belah ketupat. Penyelesaian persoalan dalam bangun datar dengan Teorema Pythagoras meliputi penentuan panjang diagonal dan panjang sisi-sisi lainnya dari bangun datar tersebut. Contoh 1: Perhatikan gambar di bawah ini : Panjang diagonal belah ketupat masing-masing DB = 16 cm dan AC = 30 cm. Tentukan keliling belah ketupat itu Diketahui: DB = 16 cm dan AC = 30 Ditanya: Berapa keliling belah ketupat? Penyelesaian: Perhatikan ∆� = 8 2 + 5 2 = 289 = 17 Karena panjang BC = CD = DA =AB maka keliling belah ketupat itu adalah 4 × 17 = 68 Jadi keliling belah ketupat = 68 cm D C B A O 7. Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan Teorema Pythagoras. Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan masalah-masalah yang memanfaatkan Teorema Pythagoras. Untuk menyelesaikan masalah- masalah tersebut akan lebih mudah jika kita lukiskan sketsanya. Contoh : Sebuah tiang listrik, agar berdiri tegak ditahan oleh tali kawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang listrik adalah 5 m dan tinggi tiang listrik adalah 4 m, maka tentukanlah panjang tali kawat baja minimal yang dibutuhkan Sketsa Diketahui: AB = 5 m, BC = 4 cm Ditanya: berapa panjang tali kawat baja minimal yang dibutuhkan? Penyelesaian: Karena tiang listrik membentuk segitiga siku-siku, maka untuk mencari panjang tali kawat dapat menghitung sisi miring segitiga siku-siku tersebut. 2 = 2 + 2 2 = 5 2 + 4 2 2 = 25 + 16 = 41 Jadi panjang tali kawat baja adalah 41 m 4 m 5 m Tali kawat baja Tiang listrik A B C

G. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (TAI) Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mojosari Karanggede Boyolali Tahun Ajaran

0 2 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ATOM, ION, DAN MOLEKUL KELAS VIII SMP NEGERI 4 TEBING TINGGI.

4 30 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

0 0 11

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada pokok bahasan teorema pythagoras terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2012/2013.

0 3 216

Keaktifan dan hasil belajar dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pokok bahasan teorema pythagoras pada siswa-siswi kelas VIII B semester gasal tahun ajaran 2012/2013 SMP Tarakanita Magelang.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

Keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang - USD Repository

0 16 343