Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KELOMPOK NO NAMA NILAI TES AWAL NILAI KUIS 1 NILAI KUIS 2 RATA- RATA KUIS 1 2 NILAI PENINGKATAN NILAI PENGHARGAAN KELOMPOK MERAH 1 Siswa 22 85 37.5 75 56.25 5 Super Team 2 Siswa 15 55 100 100 100 30 3 Siswa 32 35 62.5 75 68.75 30 4 Siswa 34 20 87.5 62.5 75 30 5 Siswa 13 10 25 62.5 43.75 30 Rata-rata 25 ORANGE 1 Siswa 5 75 87.5 62.5 75 20 Super Team 2 Siswa 4 55 100 100 100 30 3 Siswa 29 40 100 100 100 30 4 Siswa 3 15 37.5 87.5 62.5 30 5 Siswa 11 10 62.5 62.5 62.5 30 Rata-rata 28 PINK 1 Siswa 16 75 100 100 100 30 Perfect Team 2 Siswa 20 60 100 100 100 30 3 Siswa 30 50 100 100 100 30 4 Siswa 19 15 100 100 100 30 5 Siswa 7 10 87.5 100 93.75 30 Rata-rata 30 UNGU 1 Siswa 9 65 87.5 75 81.25 30 Perfect Team 2 Siswa 8 60 75 87.5 81.25 30 3 Siswa 25 50 100 100 100 30 4 Siswa 33 15 37.5 50 43.75 30 5 Siswa 31 10 100 62.5 81.25 30 Rata-rata 30

B. Analisis Data

1. Hasil belajar Sebelum pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, siswa telah mengikuti pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Menurut KKM yaitu 73 siswa yang tidak tuntas mencapai 29 siswa. Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa pada pretes No. Absen Nama Siswa Nilai Kategori 1 Siswa 1 10 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 25 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 15 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 55 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 75 TUNTAS 6 Siswa 6 100 TUNTAS 7 Siswa 7 10 TIDAK TUNTAS 8 Siswa 8 60 TIDAK TUNTAS 9 Siswa 9 65 TIDAK TUNTAS 10 Siswa 10 85 TUNTAS 11 Siswa 11 10 TIDAK TUNTAS 12 Siswa 12 20 TIDAK TUNTAS 13 Siswa 13 25 TIDAK TUNTAS 14 Siswa 14 55 TIDAK TUNTAS 15 Siswa 15 75 TUNTAS 16 Siswa 16 10 TIDAK TUNTAS 17 Siswa 17 55 TIDAK TUNTAS 18 Siswa 18 15 TIDAK TUNTAS 19 Siswa 19 60 TIDAK TUNTAS 20 Siswa 20 50 TIDAK TUNTAS 21 Siswa 21 25 TIDAK TUNTAS 22 Siswa 22 85 TUNTAS 23 Siswa 23 20 TIDAK TUNTAS 24 Siswa 24 50 TIDAK TUNTAS 25 Siswa 25 55 TIDAK TUNTAS 26 Siswa 26 95 TUNTAS 27 Siswa 27 10 TIDAK TUNTAS 28 Siswa 28 50 TIDAK TUNTAS 29 Siswa 29 10 TIDAK TUNTAS 30 Siswa 30 40 TIDAK TUNTAS 31 Siswa 31 30 TIDAK TUNTAS 32 Siswa 32 35 TIDAK TUNTAS 33 Siswa 33 15 TIDAK TUNTAS 34 Siswa 34 20 TIDAK TUNTAS 35 Siswa 35 10 TIDAK TUNTAS Setelah pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI dengan materi Teorema Pythagoras selesai, diadakan tes akhir pada pertemuan terakhir yang dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2012. Banyaknya soal ada 8 butir yang berbentuk soal uraian. Tes akhir postes dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dan bagaimana hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran yang telah dilakukan pada materi Teorema Pythagoras. Berikut tabel hasil belajar siswa pada tes akhir: Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada Tes Akhir No Nama Siswa Nilai Kategori Kriteria 1 Siswa 1 36.67 TIDAK TUNTAS Sangat kurang 2 Siswa 2 80.00 TUNTAS Sangat baik 3 Siswa 3 61.67 TIDAK TUNTAS Cukup 4 Siswa 4 65.00 TIDAK TUNTAS Cukup 5 Siswa 5 78.33 TUNTAS Baik 6 Siswa 6 90.00 TUNTAS Sangat baik 7 Siswa 7 70.00 TIDAK TUNTAS Baik 8 Siswa 8 91.67 TUNTAS Sangat baik 9 Siswa 9 93.33 TUNTAS Sangat baik 10 Siswa 10 93.33 TUNTAS Sangat baik 11 Siswa 11 48.33 TIDAK TUNTAS Kurang 12 Siswa 12 81.67 TUNTAS Sangat baik 13 Siswa 13 46.67 TIDAK TUNTAS Kurang 14 Siswa 14 65.00 TIDAK TUNTAS Cukup 15 Siswa 15 86.67 TUNTAS Sangat baik 16 Siswa 16 73.33 TUNTAS Baik 17 Siswa 17 35.00 TIDAK TUNTAS Sangat kurang 18 Siswa 18 78.33 TUNTAS Baik 19 Siswa 19 31.67 TIDAK TUNTAS Sangat kurang No Nama Siswa Nilai Kategori Kriteria 20 Siswa 20 73.33 TUNTAS Baik 21 Siswa 21 85.00 TUNTAS Sangat baik 22 Siswa 22 58.33 TIDAK TUNTAS Cukup 23 Siswa 23 90.00 TUNTAS Sangat baik 24 Siswa 24 36.67 TIDAK TUNTAS Sangat kurang 25 Siswa 25 66.67 TIDAK TUNTAS Baik 26 Siswa 26 80.00 TUNTAS Sangat baik 27 Siswa 27 100.00 TUNTAS Sangat baik 28 Siswa 28 66.67 TIDAK TUNTAS Baik 29 Siswa 29 73.33 TUNTAS Baik 30 Siswa 30 56.67 TIDAK TUNTAS Cukup 31 Siswa 31 58.33 TIDAK TUNTAS Cukup 32 Siswa 32 43.33 TIDAK TUNTAS Kurang 33 Siswa 33 58.33 TIDAK TUNTAS Cukup 34 Siswa 34 33.33 TIDAK TUNTAS Sangat kurang 35 Siswa 35 91.67 TUNTAS Sangat baik Jumlah 2378.33 Nilai rata-rata 67.95 1 Ketuntasan Belajar Individual Kriteria ketuntasan individual dilihat menurut KKM pada materi Teorema Pythagoras dari sekolah, yaitu 73. Dari tabulasi data tersebut dapat dilihat bahwa 17 siswa tuntas dalam pembelajaran materi Teorema Pythagoras. 2 Ketuntasan Belajar Klasikal Sedangkan untuk perhitungan Ketuntasan Klasikal dihitung dengan cara sebagai berikut: � �ℎ �� �� ���� � ���� � �� �� � � � �ℎ � � ℎ ��� � × 100 Ketuntasan belajar klasikal = 17 35 × 100 = 48,5714 Berdasarkan perhitungan, ketuntasan belajar klasikal adalah 48,57 3 Kriteria pemahaman materi siswa Berdasarkan tabel 4.5 mengenai hasil belajar siswa dan mengenai kriteria pemahaman materi, dapat diringkas dalam tabel pemahaman materi yang diperoleh siswa pada tes akhir yaitu sebagai berikut: Tabel 4.10 Kriteria Pemahaman materi dan Jumlah Siswa pada Tes Akhir Kriteria Interval Nilai Jumlah Siswa Presentase Sangat baik SB 80 - 100 12 34,2 Baik B 66 - 79 8 22,85 Cukup C 56 - 65 7 20 Kurang K 41 - 55 3 8,57 Sangat kurang 0 - 40 5 14,28 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar hasil tes akhir siswa memenuhi kriteria sangat baik, yaitu 12 siswa atau 34,2 dari jumlah seluruh siswa. Terdapat 8 siswa atau 22,85 memenuhi kriteria baik, 7 siswa atau 20 siswa memenuhi kriteria cukup, 3 siswa memenuhi kriteria kurang atau 8,57 , dan ada 5 siswa atau 14,28 yang memenuhi kriteria sangat kurang. 2. Analisis keaktifan siswa Berikut ini merupakan hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada setiap pertemuan sesuai hasil pengamatan observer pada Lampiran E1 hal 77. a. Pertemuan 1 Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada pertemuan 1 adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa pada Pertemuan I No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan A B C D E F G H I Jml Presen tase 1 Siswa 1 1 1 4 2 8 22.22 Rendah 2 Siswa 2 3 3 2 4 2 1 15 41.67 Cukup 3 Siswa 3 1 2 3 1 2 9 25.00 Rendah 4 Siswa 4 3 2 2 1 1 4 2 2 1 18 50.00 Cukup 5 Siswa 5 4 2 2 4 3 4 4 23 63.89 Tinggi 6 Siswa 6 1 4 2 4 4 4 4 2 25 69.44 Tinggi 7 Siswa 7 4 4 3 3 3 4 4 25 69.44 Tinggi 8 Siswa 8 2 1 1 3 1 2 1 11 30.56 Rendah 9 Siswa 9 4 2 1 2 3 2 2 16 44.44 Cukup 10 Siswa 10 3 1 4 4 2 2 16 44.44 Cukup 11 Siswa 11 1 1 3 1 3 2 11 30.56 Rendah 12 Siswa 12 2 4 2 2 1 2 3 16 44.44 Cukup 13 Siswa 13 3 3 4 2 3 3 1 19 52.78 Cukup 14 Siswa 14 1 1 1 3 8.33 Sgt rendah 15 Siswa 15 3 2 1 4 4 2 3 2 21 58.33 Cukup 16 Siswa 16 2 1 4 1 1 9 25.00 Rendah 17 Siswa 17 4 1 3 2 1 3 1 15 41.67 Cukup 18 Siswa 18 2 4 2 1 1 3 4 17 47.22 Cukup 19 Siswa 19 2 1 1 4 4 1 13 36.11 Rendah 20 Siswa 20 3 1 2 1 2 2 4 15 41.67 Cukup 21 Siswa 21 2 1 1 1 5 13.89 Rendah 22 Siswa 22 3 2 2 3 1 3 1 15 41.67 Cukup 23 Siswa 23 3 2 1 4 4 3 1 1 1 20 55.56 Cukup 24 Siswa 24 2 3 2 2 1 3 1 1 15 41.67 Cukup 25 Siswa 25 3 2 3 4 4 4 4 2 1 27 75.00 Tinggi 26 Siswa 26 2 3 4 4 3 1 17 47.22 Cukup 27 Siswa 27 3 3 1 4 4 1 1 17 47.22 Cukup 28 Siswa 28 1 1 1 1 4 1 9 25.00 Rendah 29 Siswa 29 3 4 2 3 3 4 19 52.78 Cukup 30 Siswa 30 4 1 2 2 2 1 2 2 16 44.44 Cukup No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan A B C D E F G H I Jml Presen tase 31 Siswa 31 2 3 2 7 19.44 Sgt rendah 32 Siswa 32 1 1 1 1 4 11.11 Sgt rendah 33 Siswa 33 2 1 2 4 4 4 2 19 52.78 Cukup 34 Siswa 34 3 2 1 1 1 4 1 13 36.11 Rendah 35 Siswa 35 4 2 3 2 2 3 4 20 55.56 Cukup Jml setiap jenis keaktifan 80 59 54 62 77 96 78 18 4 Rata-rata jenis keaktifan 57.1 42.1 38.6 44.3 55.0 68.6 55.7 12.9 2.86 Jumlah siswa yang hadir: 35 siswa Keterangan: A : Siswa mengajukan pertanyaan B : Siswa menjawab pertanyaan gurusiswa lain C : Siswa mengemukakan pendapat D : Siswa menanggapi pendapat E : Siswa berdiskusi dalam kelompok F : Siswa segera mengerjakan tugassoal yang diberikan G : Siswa menghitung sendiri jawaban soal dibukudikertas coret-coret H : Siswa mau mencarimembuka buku atau sumber lain untuk mencari informasi lebih banyak I : Kemauan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas Berdasarkan hasil pengamatan hasil keaktifan siswa pada tabel 4.6 di atas, tingkat keaktifan siswa dapat diringkas dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.12 Keaktifan siswa pada pertemuan I Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Presentase Sangat Tinggi ST Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Presentase Tinggi T 4 11,42 Cukup C 19 54,28 Rendah R 9 25,71 Sangat Rendah SR 3 8,57 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa dari 35 siswa yang hadir pada pertemuan 1, tidak ada siswa dengan keaktifan sangat tinggi. Terdapat 4 siswa dengan keaktifan tinggi atau sekitar 11,42. 19 siswa dengan keaktifan cukup atau sekitar 54,28, 9 siswa dengan keaktifan rendah atau sekitar 25,71, dan 3 siswa dengan keaktifan sangat kurang atau sekitar 8,57. Menurut observer, siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran yang dipakai, karena ini juga merupakan pertemuan pertama. Sehingga untuk diskusi kelompok masih kurang aktif pada setiap kelompok dan siswa masih terlihat kaku. b. Pertemuan 2 Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada pertemuan 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa pada Pertemuan II No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan A B C D E F G H I Jml Presen tase 1 Siswa 1 4 2 2 3 2 2 15 41.67 Cukup 2 Siswa 2 3 3 1 4 2 3 16 44.44 Cukup No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan 3 Siswa 3 2 1 1 1 1 1 7 19.44 Sgt rendah 4 Siswa 4 2 1 1 2 6 16.67 Sgt rendah 5 Siswa 5 4 3 4 3 4 3 4 1 26 72.22 Tinggi 6 Siswa 6 4 4 4 3 4 4 3 26 72.22 Tinggi 7 Siswa 7 4 4 4 4 4 4 4 28 77.78 Tinggi 8 Siswa 8 4 2 1 3 4 1 1 16 44.44 Cukup 9 Siswa 9 4 3 4 3 1 3 2 2 22 61.11 Tinggi 10 Siswa 10 3 1 2 2 3 3 1 15 41.67 Cukup 11 Siswa 11 4 4 3 3 3 1 2 3 23 63.89 Tinggi 12 Siswa 12 3 1 4 3 2 2 2 17 47.22 Cukup 13 Siswa 13 4 2 2 4 3 3 3 2 2 25 69.44 Tinggi 14 Siswa 14 2 3 4 1 1 3 4 18 50.00 Cukup 15 Siswa 15 4 3 3 3 3 2 3 21 58.33 Cukup 16 Siswa 16 3 4 2 3 1 1 3 17 47.22 Cukup 17 Siswa 17 4 3 4 2 4 4 3 24 66.67 Tinggi 18 Siswa 18 4 1 1 1 2 3 1 13 36.11 Rendah 19 Siswa 19 1 2 3 1 1 4 2 2 16 44.44 Cukup 20 Siswa 20 4 2 4 2 4 4 2 22 61.11 Tinggi 21 Siswa 21 4 2 2 1 1 3 1 1 15 41.67 Cukup 22 Siswa 22 3 4 4 2 2 2 2 19 52.78 Cukup 23 Siswa 23 4 4 3 3 4 2 3 23 63.89 Tinggi 24 Siswa 24 3 3 4 2 1 4 17 47.22 Cukup 25 Siswa 25 3 4 4 2 1 4 3 1 22 61.11 Tinggi 26 Siswa 26 4 2 2 3 1 3 3 18 50.00 Cukup 27 Siswa 27 4 4 3 3 3 3 3 23 63.89 Tinggi 28 Siswa 28 3 2 2 2 2 2 2 15 41.67 Cukup 29 Siswa 29 2 4 4 3 3 4 4 1 25 69.44 Tinggi 30 Siswa 30 3 3 3 2 3 4 4 22 61.11 Tinggi 31 Siswa 31 3 2 3 1 2 1 1 13 36.11 Rendah 32 Siswa 32 3 1 2 3 1 3 1 2 2 18 50.00 Cukup 33 Siswa 33 4 3 3 4 3 3 2 22 61.11 Tinggi 34 Siswa 34 1 2 1 1 1 2 2 1 11 30.56 Rendah 35 Siswa 35 3 3 2 2 4 3 2 1 20 55.56 Cukup Jml setiap jenis keaktifan 114 91 89 74 85 91 86 14 12 Rata-rata jenis keaktifan 81.4 65.0 63.6 52.9 60.7 65.0 61.4 10.0 8.57 Jumlah siswa yang hadir: 35 siswa Keterangan: A : Siswa mengajukan pertanyaan B : Siswa menjawab pertanyaan gurusiswa lain C : Siswa mengemukakan pendapat D : Siswa menanggapi pendapat E : Siswa berdiskusi dalam kelompok F : Siswa segera mengerjakan tugassoal yang diberikan G : Siswa menghitung sendiri jawaban soal dibukudikertas coret-coret H : Siswa mau mencarimembuka buku atau sumber lain untuk mencari informasi lebih banyak I : Kemauan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa pada tabel 4.6 di atas, tingkat keaktifan siswa dapat diringkas dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.14 Keaktifan siswa pada pertemuan II Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Presentase Sangat Tinggi ST Tinggi T 14 40 Cukup C 16 45,71 Rendah R 3 8,57 Sangat Rendah SR 2 5,71 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa dari 35 siswa yang hadir pada pertemuan 1, tetap tidak ada siswa dengan keaktifan sangat tinggi. Terdapat 14 siswa dengan keaktifan tinggi atau sekitar 40. 16 siswa dengan keaktifan cukup atau sekitar 45,71, 3 siswa dengan keaktifan rendah atau sekitar 8,57, dan 2 siswa dengan keaktifan sangat kurang atau sekitar 5,71. Menurut observer, siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang dilakukan di kelas, sehingga siswa mulai terlihat lebih aktif. Dalam kerja kelompok siswa sudah mau lebih berdiskusi satu sama lain. Mereka terlihat mau lebih bekerja sama jika dibandingkan dengan pertemuan 1. c. Pertemuan 3 Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada pertemuan 3 adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa pada Pertemuan III No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan A B C D E F G H I Jml Presen tase 1 Siswa 1 4 2 1 1 3 3 1 15 41.67 Cukup 2 Siswa 2 3 2 3 4 4 3 1 2 22 61.11 Tinggi 3 Siswa 3 4 1 1 1 4 2 1 1 15 41.67 Cukup 4 Siswa 4 3 1 1 3 3 2 2 15 41.67 Cukup 5 Siswa 5 4 4 3 4 4 4 4 1 28 77.78 Tinggi 6 Siswa 6 4 3 4 3 3 3 4 1 1 26 72.22 Tinggi 7 Siswa 7 4 1 3 3 3 2 4 2 1 23 63.89 Tinggi 8 Siswa 8 4 2 2 3 2 1 1 15 41.67 Cukup 9 Siswa 9 4 3 3 1 4 1 1 2 19 52.78 Cukup 10 Siswa 10 4 3 3 1 3 3 4 2 1 24 66.67 Tinggi 11 Siswa 11 4 2 3 2 4 4 2 1 1 23 63.89 Tinggi 12 Siswa 12 2 2 2 4 4 1 1 16 44.44 Cukup 13 Siswa 13 4 1 1 2 3 2 1 14 38.89 Rendah 14 Siswa 14 3 1 1 1 1 7 19.44 Sgt rendah 15 Siswa 15 4 1 3 1 1 2 4 16 44.44 Cukup 16 Siswa 16 3 3 4 2 2 3 3 1 1 22 61.11 Tinggi 17 Siswa 17 2 1 1 2 4 3 2 15 41.67 Cukup 18 Siswa 18 4 3 2 2 3 3 3 2 1 23 63.89 Tinggi 19 Siswa 19 3 1 2 3 4 1 1 1 16 44.44 Cukup 20 Siswa 20 4 2 3 3 4 3 4 23 63.89 Tinggi 21 Siswa 21 3 3 2 1 4 1 1 1 16 44.44 Cukup 22 Siswa 22 4 4 4 3 15 41.67 Cukup 23 Siswa 23 4 2 4 4 4 4 1 2 25 69.44 Tinggi 24 Siswa 24 1 1 2 1 5 13.89 Sgt rendah 25 Siswa 25 4 1 1 4 3 4 4 21 58.33 Cukup 26 Siswa 26 3 2 2 1 1 9 25.00 Rendah 27 Siswa 27 3 2 3 2 3 4 4 21 58.33 Cukup 28 Siswa 28 3 1 1 1 2 3 2 1 1 15 41.67 Cukup 29 Siswa 29 4 1 3 2 4 3 4 1 1 23 63.89 Tinggi 30 Siswa 30 4 1 3 3 4 1 1 2 19 52.78 Cukup 31 Siswa 31 2 1 1 1 1 1 7 19.44 Sgt rendah 32 Siswa 32 3 2 4 2 3 4 1 1 2 22 61.11 Tinggi 33 Siswa 33 1 1 1 3 1 7 19.44 Sgt rendah No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan A B C D E F G H I Jml Presen tase 34 Siswa 34 1 1 1 1 1 1 1 7 19.44 Sgt rendah 35 Siswa 35 4 2 3 3 4 2 18 50.00 Cukup Jml setiap jenis keaktifan 115 57 69 53 100 93 77 21 22 Rata-rata jenis keaktifan 82.1 40.7 49.3 37.9 71.4 66.4 55.0 15.0 15.7 Jumlah siswa yang hadir: 35 siswa Keterangan: A : Siswa mengajukan pertanyaan B : Siswa menjawab pertanyaan gurusiswa lain C : Siswa mengemukakan pendapat D : Siswa menanggapi pendapat E : Siswa berdiskusi dalam kelompok F : Siswa segera mengerjakan tugassoal yang diberikan G : Siswa menghitung sendiri jawaban soal dibukudikertas coret-coret H : Siswa mau mencarimembuka buku atau sumber lain untuk mencari informasi lebih banyak I : Kemauan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa pada tabel 4.6 di atas, tingkat keaktifan siswa dapat diringkas dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.16 Keaktifan siswa pada pertemuan III Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Presentase Sangat Tinggi ST Tinggi T 12 34,28 Cukup C 16 45,71 Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Presentase Rendah R 2 5,71 Sangat Rendah SR 5 14,28 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel 4.15, dapat dilihat bahwa dari 35 siswa yang hadir pada pertemuan 3, juga tidak terdapat siswa dengan keaktifan sangat tinggi. Terdapat 12 siswa dengan keaktifan tinggi atau sekitar 34,28. 16 siswa dengan keaktifan cukup atau sekitar 45,71, 2 siswa dengan keaktifan rendah atau sekitar 5,71, dan 5 siswa dengan keaktifan sangat kurang atau sekitar 14,28. Menurut observer, siswa terlihat lebih aktif jika dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Hal ini dikarenakan materi yang diberikan pada pertemuan ini dirasa lebih sulit jika dibandingkan dengan materi-materi pertemuan sebelumnya. Meskipun begitu, siswa dengan keaktifan tinggi menurun dari pertemuan sebelumnya. Akan tetapi untuk siswa dengan tingkat keaktifan cukup mengalami kenaikan, terlihat dengan banyaknya tingkat keaktifan siswa yang juga mengalami penurunan. Untuk siswa yang tingkat keaktifan sangat rendah mengalami kenaikan karena menurut observer dengan materi yang dirasa siswa sulit, justru ada siswa yang semakin malas mengerjakan, malas bertanya, dan malas berdiskusi dengan teman sekelompoknya. d. Pertemuan 4 Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada pertemuan 4 adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa pada Pertemuan IV No Nama Hal yang diamati Skor Tingkat keaktifan A B C D E F G H I Jml Presen tase 1 Siswa 1 4 2 3 2 3 2 16 44.44 Cukup 2 Siswa 2 4 3 1 2 3 1 4 2 2 22 61.11 Tinggi 3 Siswa 3 3 3 2 3 2 3 1 1 18 50.00 Cukup 4 Siswa 4 4 2 3 1 3 1 1 15 41.67 Cukup 5 Siswa 5 4 4 2 3 3 4 3 23 63.89 Tinggi 6 Siswa 6 4 3 2 4 3 1 4 21 58.33 Cukup 7 Siswa 7 4 3 2 3 4 2 4 1 23 63.89 Tinggi 8 Siswa 8 3 3 3 3 1 4 17 47.22 Cukup 9 Siswa 9 4 3 1 2 3 1 4 2 2 22 61.11 Tinggi 10 Siswa 10 4 2 2 1 3 2 4 18 50.00 Cukup 11 Siswa 11 4 3 2 1 1 1 3 15 41.67 Cukup 12 Siswa 12 3 3 3 3 1 3 4 20 55.56 Cukup 13 Siswa 13 4 3 4 3 2 2 2 1 1 22 61.11 Tinggi 14 Siswa 14 3 3 3 3 4 16 44.44 Cukup 15 Siswa 15 4 3 1 2 3 4 4 1 22 61.11 Tinggi 16 Siswa 16 3 2 3 2 4 1 3 1 19 52.78 Cukup 17 Siswa 17 3 3 3 2 3 2 2 2 2 22 61.11 Tinggi 18 Siswa 18 4 3 3 2 3 2 3 1 2 23 63.89 Tinggi 19 Siswa 19 4 3 2 1 1 1 1 2 15 41.67 Cukup 20 Siswa 20 3 2 2 2 1 2 3 15 41.67 Cukup 21 Siswa 21 3 3 2 3 4 2 4 2 2 25 69.44 Tinggi 22 Siswa 22 1 3 1 2 1 1 4 1 1 15 41.67 Cukup 23 Siswa 23 4 3 2 4 4 3 4 1 2 27 75.00 Tinggi 24 Siswa 24 2 3 2 3 3 2 4 1 2 22 61.11 Tinggi 25 Siswa 25 4 2 3 3 4 1 4 21 58.33 Cukup 26 Siswa 26 3 1 2 2 4 3 4 1 20 55.56 Cukup 27 Siswa 27 3 3 2 2 3 1 3 17 47.22 Cukup 28 Siswa 28 4 2 2 1 1 1 11 30.56 Rendah 29 Siswa 29 2 2 2 3 4 3 3 3 1 23 63.89 Tinggi 30 Siswa 30 2 2 1 3 2 2 2 1 15 41.67 Cukup 31 Siswa 31 4 4 2 2 2 3 2 1 2 22 61.11 Tinggi 32 Siswa 32 3 2 3 3 2 2 3 2 2 22 61.11 Tinggi 33 Siswa 33 2 1 1 3 2 9 25.00 Rendah 34 Siswa 34 4 4 2 3 1 2 3 1 2 22 61.11 Tinggi 35 Siswa 35 4 3 3 2 2 2 4 1 21 58.33 Cukup Jml setiap jenis keaktifan 118 94 60 75 91 69 112 31 26 Rata-rata jenis keaktifan 84.2 9 67.1 4 42.8 6 53.5 7 65.0 49.2 9 80.0 22.1 4 18.5 7 Jumlah siswa yang hadir: 35 siswa Keterangan: A : Siswa mengajukan pertanyaan B : Siswa menjawab pertanyaan gurusiswa lain C : Siswa mengemukakan pendapat D : Siswa menanggapi pendapat E : Siswa berdiskusi dalam kelompok F : Siswa segera mengerjakan tugassoal yang diberikan G : Siswa menghitung sendiri jawaban soal dibukudikertas coret-coret H : Siswa mau mencarimembuka buku atau sumber lain untuk mencari informasi lebih banyak I : Kemauan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa pada tabel 4.17 di atas, tingkat keaktifan siswa dapat diringkas dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.18 Keaktifan siswa pada pertemuan IV Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Presentase Sangat Tinggi ST Tinggi T 15 42,85 Cukup C 18 51,42 Rendah R 2 5,71 Sangat Rendah SR Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat bahwa dari 35 siswa yang hadir pada pertemuan 4, juga tidak terdapat siswa dengan keaktifan sangat tinggi. Terdapat 15 siswa dengan keaktifan tinggi atau sekitar 42,85. 18 siswa dengan keaktifan cukup atau sekitar 51,42, 2 siswa dengan keaktifan rendah atau sekitar 5,71, dan tidak ada siswa dengan tingkat keaktifan sangat rendah. Menurut observer, pada pertemuan terakhir model pembelajaran yang digunakan, siswa terlihat semakin bersemangat. Siswa terlihat aktif baik dalam diskusi maupun saat presentasi kelompok, sehingga proses pembelajaran berjalan lancar. Berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa pada pertemuan I sampai pertemuan IV dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Team Assisted Individualization pada pokok bahasan Teorema Pythagoras di kelas VIII D SMP Tarakanita Magelang dapat dibuat tabel keaktifan siswa dan jumlah siswa sebagai berikut: Tabel 4.19 Tingkat Keaktifan Siswa dan Jumlah Siswa Setiap Pertemuan Tingkat Keaktifan Jumlah Siswa Setiap Pertemuan Rata-rata Tingkat keaktifan I II III IV Jumlah Siswa Jumlah Siswa Jumlah Siswa Jumlah Siswa Sangat Tinggi ST Tinggi T 4 11,42 14 40 12 34,28 15 42,85 32,13 Cukup C 19 54,28 16 45,71 16 45,71 18 51,42 49,28 Rendah R 9 25,71 3 8,57 2 5,71 2 5,71 11,42 Sangat Rendah SR 3 8,57 2 5,71 5 14,28 7,14 Jumlah 35 100 35 100 35 100 35 100 100 Dari tabel di atas, maka dibentuk diagram untuk melihat lebih jelas tingkat keaktifan siswa pada setiap pertemuan sebagai berikut: Gambar 4.8 Diagram Keaktifan Siswa pada Setiap Pertemuan Dari tabel 4.19 dan diagram 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah siswa dengan kriteria keaktifan sangat rendah pada pertemuan I mencapai 8,57, pada pertemuan II turun menjadi 5,71, akan tetapi pada pertemuan III naik menjadi 14,28, sedangkan pada pertemuan IV tidak ada lagi siswa dengan kriteria keaktifan sangat rendah. Jumlah siswa dengan kriteria rendah pada pertemuan I mencapai 25,71, pada pertemuan II menjadi 8,57, lalu pada pertemuan III turun menjadi 5,71, sedangkan pada pertemuan IV tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan, tetap 5,71. Jumlah siswa dengan kriteria cukup pada pertemuan I mencapai 54,28, pada pertemuan II turun menjadi 45,71, pada pertemuan III mencapai 45,71, sedangkan pada pertemuan IV naik kembali mencapai 51,42. 10 20 30 40 50 60 ST T C R SR pe rs e nt a se Tingkat Keaktifan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV Jumlah siswa dengan kriteria tinggi pada pertemuan I mencapai 11,42, pada pertemuan II naik menjadi 40, pada pertemuan III mengalami penurunan sehingga mencapai 34,28, sedangkan pada pertemuan IV siswa kriteria keaktifan tinggi naik kembali sehingga menjadi 42,85. Untuk jumlah siswa dengan kriteria keaktifan sangat tinggi baik dari pertemuan I sampai IV tidak ada yang memenuhi kriteria tersebut. Dengan kata lain, selama pertemuan pembelajaran tidak ada anak yang masuk kriteria keaktifan sangat tinggi. Sedangkan presentase keaktifan siswa pada tiap jenis keaktifan pada setiap pertemuan I – pertemuan IV dapat dirangkum menjadi tabel sebagai berikut: Tabel 4.20 Persentase Keaktifan Siswa pada Tiap Jenis Keaktifan Jenis Keaktifan Jumlah Skor Keaktifan Siswa pada Setiap Pertemuan Rata -rata I II III IV Jml Skor Jml Skor Jml Skor Jml Skor A. Siswa mengajukan pertanyaan 80 57,1 114 81,4 115 82,1 118 84,3 76,22 B. Siswa menjawab pertanyaan gurusiswa lain 59 42,1 91 65 57 40,7 94 67,1 53,72 C. Siswa mengemukakan pendapat 54 38,6 89 63,4 69 49,3 60 42,9 48,55 D. Siswa menanggapi pendapat 62 44,3 74 52,9 53 37,9 75 53,6 47,17 E. Siswa berdiskusi dalam kelompok 77 55,0 85 60,7 100 71,4 91 65 63,02 F. Siswa segera mengerjakan tugassoal yang diberikan 96 68,6 91 65 93 66,4 69 49,3 62,32 G. Siswa menghitung sendiri jawaban soal dibukudikertas coret- coret 78 55,7 86 61,4 77 55 112 80 63,02 Jenis Keaktifan Jumlah Skor Keaktifan Siswa pada Setiap Pertemuan Rata -rata I II III IV Jml Skor Jml Skor Jml Skor Jml Skor H. Siswa mau mencarimembuka buku atau sumber lain untuk mencari informasi lebih banyak 18 12,9 14 10 21 15 31 22 14,97 I. Kemauan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas 4 2,9 12 8,6 22 15,7 26 18,6 11,45 Dari tabel di atas, maka dibentuk diagram untuk melihat lebih jelas presentase keaktifan siswa pada tiap jenis keaktifan sebagai berikut: Gambar 4.9 Diagram Presentase Keaktifan Siswa pada Tiap Jenis Keaktifan Menurut data pada tabel 4.20 dan pada gambar 4.2 keaktifan siswa secara umum mengalami peningkatan. Rata-rata jika dilihat dari pertemuan I hingga pertemuan III, keaktifan siswa sebagian besar 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A B C D E F G H I P e rs e nt a se Jenis Keaktifan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV mengalami peningkatan, meskipun ada beberapa pada pertemuan IV keaktifan siswa terlihat sedikit menurun. Pada setiap pembelajaran siswa berusaha aktif tidak hanya pada kegiatan individu, tetapi juga pada kegiatan diskusi kelompok. Guru juga membantu siswa dalam peningkatan keaktifan siswa dengan mengawasi, berkeliling, dan khususnya dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa semakin semangat untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Pada jenis keaktifan A, yaitu siswa mengajukan pertanyaan, rata- rata keaktifan siswa saat mengajukan pertanyaan yaitu 76,22. Terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, walau pada pertemuan IV sedikit mengalami penurunan. Pada pertemuan I presentase keaktifan bertanya terlihat paling sedikit karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diberikan. Sebagian besar siswa masih malu dan takut untuk bertanya terlebih kepada guru. Pada pertemuan II keaktifan sangat meningkat. Siswa juga terlihat lebih bersemangat dan tidak malu dan takut untuk bertanya lagi. Mereka juga terlihat aktif dalam kelompoknya. Para siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran dan juga pada observer sehingga siswa terlihat tidak segan. Pada pertemuan III siswa lebih aktif bertanya dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini dikarenakan materi pada pertemuan III yang dirasa siswa sangat sulit. Mereka kurang memahami materi pada pertemuan ini sehingga sebagian besar siswa bertanya semua baik dalam pengerjaan individu ataupun pada saat bekerja dalam kelompok. Pada pertemuan IV keaktifan bertanya juga mengalami kenaikan. Siswa masih bersemangat untuk saling bertanya satu sama lain untuk hal yang belum dimengerti. Pada jenis keaktifan B, yaitu siswa menjawab pertanyaan guru atau siswa lain. Rata-rata keaktifan siswa saat menjawab pertanyaan guru atau siswa lain adalah 53,72. Pada pertemuan II dan pertemuan III terlihat meningkat dibandingkan pertemuan I. Untuk pertemuan I dan II siswa berani untuk menjawab pertanyaan baik dari guru maupun temannya, tetapi pada pertemuan III terlihat menurun. Siswa kurang bisa menjawab pertanyaan baik dari guru maupun teman, mereka terlihat lebih banyak bertanya dibandingkan menjawab pertanyaan. Sedangkan untuk pertemuan IV keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan lebih meningkat, siswa lebih peduli dan berani bertanya. Pada jenis keaktifan C, yaitu siswa mengemukakan pendapat. Rata- rata keaktifan siswa saat mengemukakan pendapat adalah 48,55. Jika dibandingkan dari pertemuan I hingga pertemuan akhir, keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat terlihat meningkat. Pada pertemuan awal siswa terlihat tidak percaya diri dan takut sehingga presentase keaktifan mengemukakan pendapat terlihat lebih sedikit dibandingkan dengan pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan II siswa lebih berani mengemukakan pendapat tetapi untuk pertemuan III dan IV sedikit berkurang. Namun, pada pertemuan II, III, dan IV siswa sudah berusaha untuk berani mengemukakan pendapatnya baik pada saat diskusi kelompok maupun pada saat presentasi. Pada jenis keaktifan D, yaitu siswa menanggapi pendapat. Rata- rata keaktifan siswa saat menanggapi pendapat atas jawaban teman adalah 47,17. Pada pertemuan I, terlihat beberapa siswa yang mau dan berani menangapi pendapat teman. Pada pertemuan II terlihat meningkat. Akan tetapi, pada pertemuan III terlihat semakin menurun. Mereka terlihat kurang percaya diri, siswa jarang sekali menanggapi pendapat. Hal ini terjadi karena sedikit juga siswa yang mengemukakan pendapat, dikarenakan materi yang diberikan dirasa sangat sulit untuk siswa sehingga siswa lebih sering bertanya daripada mengemukakan pendapat dan menanggapi pendapat. Pada pertemuan IV, keaktifan menanggapi pendapat meningkat. Siswa sudah terlihat aktif dalam menanggapi pendapat. Jika dalam diskusi kelompok terdapat jawaban teman lain yang berbeda dengan pemikirannya, siswa berani menanggapi, sehingga terjadi pula diskusi antar kelompok yang baik. Pada jenis keaktifan E, yaitu siswa berdiskusi dalam kelompok. Rata-rata keaktifan siswa pada saat diskusi kelompok adalah 63,02. Diskusi kelompok terlihat semakin meningkat pada setiap pertemuan, baik pada pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III, walaupun pada pertemuan IV jumlahnya sedikit menurun, tetapi siswa sudah terlihat sangat aktif dalam diskusi mendiskusikan hasil pengerjaannya, saling mengoreksi, bertukar pikiran dan pendapat, bekerja sama menguasai materi, serta membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok. Pada jenis keaktifan F, yaitu siswa segera mengerjakan tugassoal yang diberikan. Rata-rata keseluruhan keaktifan siswa pada saat ini adalah 62,32. Rata-rata keaktifan ini terlihat bagus pada pertemuan I hingga pertemuan III. Mereka dengan tertib langsung mengerjakan LKS setelah dibagikan, dan mengerjakannya langsung hingga selesai. Namun, pada pertemuan IV terlihat sedikit menurun, masih ada beberapa anak yang terlihat santai dan mengobrol. Pada jenis keaktifan G, yaitu siswa menghitung sendiri jawaban soal. pada setiap pertemuan terlihat meningkat. Rata-rata keseluruhan keaktifan siswa pada jenis ini adalah 63,02. Hanya terlihat menurun pada pertemuan III, pada pertemuan III ini beberapa anak tidak menghitung sendiri hasil jawaban pada LKS pada saat berdiskusi. Mereka ada yang langsung menyalin jawaban dari teman yang selesai mengerjakan terlebih dulu pada saat pengerjaan individu. Namun, pada pertemuan IV terlihat meningkat kembali, mereka aktif menghitung sendiri jawaban soal LKS, dan mencocokkan hasil jawabannya ketika diskusi kelompok. Pada jenis keaktifan H, yaitu siswa mau mencari membuka buku atau sumber lain untuk mencari informasi lebih banyak. Rata-rata keseluruhan keaktifan siswa pada jenis ini adalah 14,97. Dari pertemuan I, keaktifan ini terlihat menurun ke pertemuan berikutnya. Keaktifan paling banyak terjadi pada pertemuan IV. Hal ini dikarenakan pada pertemuan I siswa masih malu untuk bertanya sehingga mereka mencoba untuk mencari informasi lebih banyak dengan membuka buku untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Pada pertemuan II keaktifan membuka buku menurun, Sedangkan pada pertemuan III, dan pertemuan IV siswa sudah aktif dan berani baik bertanya pada guru dan teman, mengemukakan atau menanggapi pendapat sehingga jenis keaktifan ini terlihat meningkat pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Pada jenis keaktifan I, yaitu kemauan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Rata-rata keseluruhan keaktifan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok adalah 11,45. Dari pertemuan I hingga pertemuan III terlihat meningkat. Siswa sudah terlihat aktif dan berani mempresentasikan hasil diskusi jawaban tiap kelompok. Siswa dengan sendirinya berinisiatif maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok mereka, tanpa harus ditunjuk oleh guru. 92

BAB V KESIMPULAN HASIL PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh di kelas VIII D SMP Tarakanita Magelang serta analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization berpengaruh terhadap keaktifan siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil keaktifan siswa secara keseluruhan yang menunjukkan bahwa pertemuan I hingga pertemuan IV tingkat keaktifan siswa rendah dan sangat rendah semakin berkurang. Hasil keaktifan siswa secara keseluruhan untuk tingkat keaktifan tinggi mencapai 32,14, untuk tingkat keaktifan cukup mencapai 49,28, tingkat keaktifan rendah 11,42, dan untuk tingkat keaktifan sangat rendah 7,14. Jadi dapat disimpulkan tingkat keaktifan siswa pada materi Teorema Pythagoras menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization adalah cukup. 2. Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran. Sebelum mengikuti pembelajaran kooperatif, berdasar nilai pretes siswa yang mencapai KKM 73 hanya terdapat 6 siswa yaitu sebesar 17,14. Setelah mengikuti proses pembelajaran kooperatif ini, berdasar nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (TAI) Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mojosari Karanggede Boyolali Tahun Ajaran

0 2 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ATOM, ION, DAN MOLEKUL KELAS VIII SMP NEGERI 4 TEBING TINGGI.

4 30 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

0 0 11

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada pokok bahasan teorema pythagoras terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2012/2013.

0 3 216

Keaktifan dan hasil belajar dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pokok bahasan teorema pythagoras pada siswa-siswi kelas VIII B semester gasal tahun ajaran 2012/2013 SMP Tarakanita Magelang.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

Keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang - USD Repository

0 16 343