G. Kerangka Berpikir
Hasil belajar siswa di sekolah biasanya diukur dari ketuntasan nilai siswa pada suatu materi. Sedangkan hal yang terjadi pada kelas VIII D
tersebut belum mencapai hasil belajar yang memuaskan, khususnya kemampuan kognitif dalam memahami materi, keaktifan anak dalam
menyampaikan pendapat, dan keberanian anak untuk mengerjakan di depan kelas.
Sehingga untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, guru diharapkan mempunyai strategi khusus dalam pembelajaran. Strategi khusus
ini bisa dilakukan dengan membuat model pembelajaran yang menyenangkan, yang bisa membuat siswa mudah dalam memahami materi dan lebih aktif
dalam menyampaikan pendapat. Selain itu siswa juga bisa lebih mandiri dalam belajar, karena dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator. Karena itu
dapat disimpulkan, model pembelajaran sebagai salah satu faktor yang ikut mempengaruhi hasil belajar siswa. Semakin efektif dan menyenangkan model
pembelajaran tersebut, akan semakin meningkat pula hasil belajar siswa. Dari hal di atas, model pembelajaran kooperatif sangat efisien untuk
meningkatkan keaktifan siswa. Dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil, siswa dilatih untuk mampu saling bekerja sama memecahkan masalah
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif ini sangat efektif membantu individu siswa dalam memahami konsep-konsep
materi yang sulit, dengan berinteraksi dengan teman kelompoknya.
Dari berbagai hal tersebut, model pembelajaran TAI mempunyai kelebihan dalam pola oengajaran kooperatif dengan pengajaran individual,
yang dirancang untuk membantu kesulitan belajar siswa secara individual. Sehingga dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memuat
langsung pembelajaran individu dan pembelajaran kelompok, sehingga dapat membuat siswa leluasa menemukan cara utnuk memahami materi yang
diberikan guru.
35
BAB III METODE PENELITIAN