B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal
1. Pengertian Dewasa Awal
Masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial
baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya. Menurut Hurlock, Jahja, 2011: 246 dewasa awal adalah masa
pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi
sosial, periode komitmen, dan masa ketergantungan, perubahan nilai- nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi indvidu. Pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap
orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri. Menurut Santrock, Jahja; 2011 dewasa awal adalah masa kemandirian ekonomi dan
pribadi dalam membuat keputusan untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis serta perjuangan antara ketertarikan pada
kemandiran dan menjadi terlibat secara sosial. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa, masa dewasa merupakan masa seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan masa dimana seseorang
harus melepaskan ketergantungannya terhadap orangtua dan mulai belajar mandiri karena telah mempunyai peran dan tugas yang baru.
2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Havighurst Rochmah, 2005:80-83 membagi kehidupan masa dewasa menjadi tiga fase, yaitu: dewasa awal, dewasa madya, dan
dewasa lanjut. Pada dewasa muda tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu adalah:
a. Memilih pasangan hidup
Masa dewasa muda merupakan masa awal membina karier dan keluarga. Kehidupan berkeluarga diawali dengan memilih
pasangan hidup sebagai suami istri. Pasangan suami istri selain didasari oleh pertimbangan yang matang, tentang kesesuaian sifat,
kesamaan tujuan hidup, serta berbagai kemampuan dan kesiapan melaksanakan tugas-tugas rumah tangga.
b. Belajar hidup dengan pasangan
Hidup berkeluarga merupakan hidup bersama antara dua orang yang memiliki dua latar belakang kehidupan, sifat dan mungkin
minat dan kebiasaan yang berbeda. Meskipun demikian, mereka memiliki kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan untuk hidup
bersama. Pemahaman tentang kesamaan dan perbedaan-perbedaan tersebut tidak muncul begitu saja, tetapi harus ada kesediaan dan
usaha dari kedua belah pihak untuk mempelajarinya. Tanpa pemahaman, maka keharmonisan keluarga sulit direalisasikan.
c. Memulai hidup berkeluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Hampir seluruh aspek kehidupan kemasyarakatan ada didalam keluarga. Dalam keluarga
ada aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, keamanan, etika, estetika, dan lain-lain. Suami istri
dengan anak-anaknya, harus mengembangkan mekanisme kerja, menciptakan iklim kehidupan dan lain-lain sehingga semua
kebutuhan dapat terpenuhi dan semua urusan keluarga dapat diselesaikan dengan baik.
d. Memelihara dan mendidik anak
Setiap keluarga mendambakan kehadiran anak sebagai pemersatu suami-istri, sebagai penerus generasi. Kehadiran anak
harus dirawat, dipelihara dan dididik dengan baik. Jika tidak, mungkin saja anak itu bukan lagi penghibur dan penerus
kebanggaan, tetapi menjadi sumber kedukaan dan kegundahan. Memelihara
pertumbuhan fisiknya
relatif lebih
mudah dibandingkan dengan mendidik kerohaniannya. Membimbing
perkembangan rohani psikis anak membutuhkan kesiapan tertentu dari kedua orang tuanya.
e. Mengelola rumah tangga
Rumah tangga ibarat suatu perusahaan atau lembaga yang memiliki banyak bagian atau kaitan, baik antar bagian-bagiannya
maupun bagian tersebut dengan bagian diluar rumah. Semua hal
tersebut perlu direncanakan dan dikelola dengan baik, sehingga dapat membentuk satu kesatuan yang harmonis.
f. Memulai kegiatan pekerjaan
Pekerjaan bukan hanya berfungsi untuk mendapatkan nafkah, tetapi juga merupakan bagian dari karier sekaligus identitas
keluarga. Seorang dewasa muda harus mempersiapkan, memilih, serta memasuki pekerjaan yang cocok dengan kemampuan latar
belakang pendidikannya, untuk kemudian mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dalam pekerjaan tersebut. Walaupun seseorang
telah mengikuti pendidikan untuk suatu pekerjaan, tetapi dalam praktek masih harus banyak belajar dan mengembangkan diri.
g. Bertanggungjawab sebagai warga masyarakat dan warga negara
Seorang dewasa muda harus mampu membina hubungan sosial dengan sesama warga masyarakat. Selain ia dituntut mematuhi
semua peraturan, ketentuan, dan nilai yang ada dalam masyarakat, ia juga dituntut untuk memelihara dan mengawasinya, ia juga
dituntut untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
h. Menentukan persahabatan dalam kelompok sosial
Di masyarakat terdapat berbagai kelompok sosial, seperti kelompok etnis, agama, budaya, profesi, hobi dan lain-lain.Seorang
dewasa muda dituntut untuk dapat hidup dalam berbagai kelompok sosial tersebut dengan harmonis.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, masa dewasa dibagi menjadi tiga fase yaitu fase dewasa awal,
dewasa madya, dan dewasa usia lanjut. Pada masa awal ini, tugas- tugas dan tahapan perkembangan harus dilaksanakan dengan baik
sehingga individu akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan menjadi pribadi yang sehat. Perubahan minat, mobilitas sosial,
dan penyesuaian peran seks pada masa ini juga sangat berpengaruh bagi tiap individu.
3. Ciri-ciri Dewasa Awal