Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No Aspek Item Skor perkuliahan bersama teman-teman. 22 Saya merasa minder dengan kemampuan yang dimiliki dalam memahami suatu materi perkuliahan.4 152 Saya merasa memiliki niat dan semangat yang tinggi untuk mengerjakan tugas perkuliahan namun saya merasa jenuh dengan banyak tugas perkuliahan. 28 146 Saya terkadang kebingungan untuk menyelesaikan banyak tugas yang diberikan oleh dosen. 39 155 Saya merasa percuma belajar selama ini karena merasa tidak ada kemajuan pada diri saya. 40 146

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kejenuhan belajar mahasiswa tersebut menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa yang mengalami kejenuhan belajar berada pada kategori sangat tinggi, rendah, dan sangat rendah. Terdapat 11 mahasiswa yang memiliki tingkat kejenuhan belajar berada pada kategori tinggi dan terdapat 42 mahasiswa yang mengalami kejenuhan belajar berada pada kategori sedang. Artinya, lebih dari separuh mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakata mengalami kejenuhan belajar kategori tinggi dan sedang. Menurut Suparno 2001:1 bahwa kejenuhan adalah tekanan sangat mendalam yang sudah sampai titik jenuh. Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar Hakim, 2004:62. Dari pengertian tersebut, hasil penelitian ini dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengalami tekanan dalam belajar. Mereka mengalami kebosanan dan kelelahan sehingga merasa tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya semata- mata berkaitan dengan aspek kognitif saja. Dari pengalaman dan pengamatan peneliti menemukan bahwa, penggunaan metode tidak variasi dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa mengalami kejenuhan belajar akibatnya tujuan dari proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. Kejenuhan juga terjadi karena proses belajar seseoran yang melampaui batas kemampuan jasmaninya karena lelah dan bosan. Namun kejenuhan yang umum terjadi adalah karena keletihan yang melanda mahasiswa, sehingga bisa berperilaku menyimpang seperti membolos, melalaikan tugas, dan malas mengerjakan tugas. Keletihan dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu: keletihan indera, keletihan fisik, dan keletihan mental. Keletihan indera dan fisik seperti mata, telinga atau indera lainnya. Pada umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah istrahat yang cukup, terutama tidur nyenyak dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, dan sebaliknya keletihan pada mental tidak dapat diatasi dengan cara sederhana seperti cara untuk mengatasi keletihan lainnya. Menurut Syah 2003: 180 mengatakan bahwa jenuh dapat berarti jemu dan bosan dimana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru. Sedangkan kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Dapat diduga bahwa kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta disebabkan oleh faktor belajar yang melampaui batas kemampuan. Selain itu diduga karena keletihan indera dan fisik. Sejalan dengan pendapat Syah 2010 kejenuhan belajar mahasiswa dapat diartikan sebagai perilaku belajar yang tidak sesuai dengan yang diharapkan untuk memproses informasi atau pengalaman baru. Artinya, faktor penyebab kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah faktor internal menurut Ahmadi 2013. Faktor penyebab kejenuhan belajar adalah faktor yang berada dalam diri individu yang belajar. Faktor internal tersebut dapat berbentuk fisiologis seperti sakit, panca indera lemah dan sebagainya. Sedangkan bentuk psikologis dapat berupa rendahnya intelegensi, minat, perhatian, motivasi, dan kemantangan belajar. Tabel 14. Usulan Topik Bimbingan Berdasarkan Analisis Butir Instrumen No Item Tujuan Bimbingan Topik Bimbingan 1 Saya mengabaikan mengerjakan tugas diberikan oleh dosen sehingga telat mengumpulkan. 31 Membantu mahasiswa agar rajin mengerjakan tugas perkuliahan Manajemen waktu 2 Saya mengerjakan tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen hanya membuang-buang waktu saja karena tidak ada gunanya. 18 Membantu mahasiswa agar lebih aktif dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Raihlah kesuksesan dengan belajar Saya dapat menjelaskan kembali kepada teman dan dosen tentang suatu materi yang sudah dipelajari sebelumnya. 10 Saya lebih merasa memahami materi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosen ketika saya mencatat intinya dari materi perkuliahan. 19 Saya beranggapan bahwa masih ada waktu untuk mengikuti proses perkulaihan sehingga saya sering membolos. 27 Saya sering meminta izin keluar meninggalkan kuliah berlangsung untuk menyegarkan pikiran ketika mengalami jenuh dan bosan tentang materi yang dijelaskan. 35 Saya merasa bahwa saya telah membuang-buang waktu belajar susah payah karena tidak membuat saya lebih paham materi kuliah.36 Saya merasa membuang-buang waktu ketika mengerjakan satu tugas saja sehingga saya memilih menunggu banyak tugas perkuliahan untuk dikerjakan. 37 3 Saya merasa tidak ada gunanya mengerjakan tugas perkuliahan No Item Tujuan Bimbingan Topik Bimbingan dengan serius. 4 Membantu mahasiswa agar lebih memotivasi diri dalam mengerjakan tugas perkuliahan Kemandirian dalam mengerjakan tugas perkuliahan Saya merasa lebih memahami suatu materi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosen ketika saya mengulangi untuk memperlajarinya. 5 Saya merasa lebih memahami dalam mengerjakan tugas perkuliahan bersama teman-teman. 22 Saya merasa percuma belajar selama ini karena merasa tidak ada kemajuan pada diri saya. 40 Saya merasa memiliki niat dan semangat yang tinggi untuk mengerjakan tugas perkuliahan namun saya merasa jenuh dengan banyak tugas perkuliahan. 28 Saya terkadang kebingungan untuk menyelesaikan banyak tugas yang diberikan oleh dosen. 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini disajikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan tentang Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogayakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Lebih dari separuh mahasiswa Angakatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Darma Yogyakarta memiliki skor kejenuhan belajar mahasiswa dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. 2. Aspek kejenuhan mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta yang perolehan skornya paling tinggi adalah aspek kehilangan motivasi dan konsolidasi. 3. Ditemukan 11 item skala kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konselling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berada pada kategori tinggi dan dijadikan dasar penyusunan topik bimbingan belajar.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: peneliti tidak dapat dengan penuh memantau keseriusan dan kejujuran mahasiswa dalam mengisi kuesioner tentang tingkat kejenuhan belajar mahasiswa.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24