Indentifikasi Butir Instrumen Yang Perolehan Skornya Tinggi

Berdasarkan diagram pie di atas dapat dijelaskan bahwa: aspek kejenuhan belajar mahasiswa yang mencerminkan tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang paling tinggi adalah aspek kehilangan motivasi dan konsolidasi dengan besaran persentase 47 . Persentase tertinggi kedua adalah aspek kejenuhan belajar dengan besaran persentase 34 . Aspek yang dengan persentase terendah adalah aspek merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari proses belajar tidak ada kemajuan dengan persentase 19 . Jadi dari tiga aspek kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, aspek yang paling tinggi persentasenya adalah aspek kehilangan motivasi dan konsolidari dengan persentase sebesar 47, Sehingga dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar mahasiswa tinggi.

3. Indentifikasi Butir Instrumen Yang Perolehan Skornya Tinggi

Skor butir item instrumen penelitian tingkat kejenuhan belajar mahasiswa digolongkan dalam lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dari keseluruhan 40 butir item skala tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, telah menggunakan pengujian program SPSS versi 16.0 dan telah didapatkan hasil dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Kategori Butir Item Instrumen Penelitian Kriteria Penilaian ∑ Item 172, 25 Sangat Tinggi 1 2 145,75- 172,25 Tinggi 14 4,5,10,18,19,22,27,28,31, 35,36, 37,39,40 119,25-145,75 Sedang 21 1,3,6,8,11,12,14,15,16,17, 20,21,23,24,25,26,29,30,3 2,33, 38 92,75-119,25 Rendah 3 7,13,34 92,75 Sangat Rendah 1 9 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat 1 butir skala kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berada pada kategori sangat tinggi, 14 item yang berada pada kategori tinggi, 21 item yang berada pada kategori sedang, 3 item pada kategori rendah dan 1 item berada pada kategori sangat rendah. Dengan demikian maka, 14 item yang berada pada kategori tinggi di jadikan sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan. Adapun ke 14 item beserta besaran skornya adalah sebagai berikut: Tabel 13. Keempatbelas Item Beserta Besaran Skornya No Aspek Item Skor 1. Merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari proses belajar tidak ada kemajuan. Saya mengabaikan mengerjakan tugas diberikan oleh dosen sehingga telat mengumpulkan. 31 149 No Aspek Item Skor 2. Sistem akalnya tidak dapat bekerja dalam memproses informasi atau pengalaman. Saya dapat menjelaskan kembali materi kepada teman dan dosen tentang suatu materi yang sudah dipelajari sebelumnya. 10 152 Saya mengerjakan tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen hanya membuang-buang waktu saja karena tidak ada gunanya. 18 167 Saya lebih merasa memahami materi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosen ketika saya mencatat intinya dari materi perkuliahan. 19 161 Saya beranggapan bahwa masih ada waktu untuk mengikuti proses perkulaihan sehingga saya sering membolos. 27 160 Saya sering meminta izin keluar meninggalkan kuliah berlangsung untuk menyegarkan pikiran ketika mengalami jenuh dan bosan tentang materi yang dijelaskan.35 150 Saya merasa bahwa saya telah membuang-buang waktu belajar susah payah karena tidak membuat saya lebih paham materi kuliah. 36 161 Saya merasa membuang-buang waktu ketika mengerjakan satu tugas saja sehingga saya memilih menunggu banyak tugas perkuliahan untuk dikerjakan.37 152 3. Kehilangan motivasi dan konsolidasi. Saya merasa lebih memahami suatu materi perkuliahan yang dijelaskan oelh dosen ketika saya mengulangi untuk mempelajarinya.5 163 Saya merasa lebih memahami dalam mengerjakan tugas 151 No Aspek Item Skor perkuliahan bersama teman-teman. 22 Saya merasa minder dengan kemampuan yang dimiliki dalam memahami suatu materi perkuliahan.4 152 Saya merasa memiliki niat dan semangat yang tinggi untuk mengerjakan tugas perkuliahan namun saya merasa jenuh dengan banyak tugas perkuliahan. 28 146 Saya terkadang kebingungan untuk menyelesaikan banyak tugas yang diberikan oleh dosen. 39 155 Saya merasa percuma belajar selama ini karena merasa tidak ada kemajuan pada diri saya. 40 146

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24