Instrumen Penelitian Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan tipe pilihan berganda multiple choice . Artinya, data penelitian dapat dianalisis setelah scoring . Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes karakter bergaya hidup sehat yang disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 hingga 4 dan masing- masing alternatif jawaban memiliki level kebenaran. Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh sangat mewakili pengaplikasian nilai karakter bergaya hidup sehat. Sedangkan skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang kurang mewakili nilai karakter bergaya hidup sehat. Instrumen disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan tim dosen Strategis Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Menurut Arikunto 2006:175 teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes yang disebarkan dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 –4 dan dari keempat alternatif jawaban tersebut mengandung nilai kebenaran. Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh mewakili penerapan nilai karakter berrgaya hidup sehat. Sedangkan skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter bergaya hidup sehat. Instrumen yang berupa test disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan dosen pembimbimg dalam tim penelitian Stranas Strategis Nasional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal tes dengan ragam pilihan ganda diberikan pada awal dan akhir perlakuan. Diberikan sebelum perlakuan pretest dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat karakter bergaya hidup sehat. Sedangkan soal tes dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah perlakuan posttest, bertujuan untuk mencari data yang diperlukan untuk mengetahui keefektivitasan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP Negeri Sukaresik terlampir pada lampiran 1. Dalam membuat soal tes peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi dengan menentukan aspek-aspek karakter bergaya hidup sehat dan indikator siswa yang memiliki karakter bergaya hidup sehat yang divisualisasikan dalam table berikut ini. Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Karakter Bergaya Hidup Sehat N o Aspek Indikator No item 1 Pendidikan kesehatan Memiliki kesadaaran akan arti hidup sehat 14, 13, 17 Melakukan kebiasaan hidup sehat 2 Gizi yang baik Memiliki kebiasaan makan makanan sehat 2, 4, 16 3 Program dan layanan kesehatan Mengikuti dan menjalankan program hidup sehat 9, 10 4 Kebersihan Memiliki kesadaran akan arti kebersihan diri 11, 15 Memiliki kesadaran akan arti kebersihan lingkungan 8, 12 5 Pengamatan kesehatan Mengumpulkan Informasi Kesehatan 1, 3 6 Olahraga teratur Memiliki kebiasaan untuk berolahraga 5, 6 7 Aktivitas sosial Memilih kegiatan sosial yang positif bersama oranglain 20 8 Management stres Mampu mengelola pola hidup 7 9 Kesehatan masyarakat Mencegah penyakit 18, 19 b. Kuesioner penilaian diri self assessment scale Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist √ dengan menggunakan model skala Likert . Sugiyono 2013 menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item dalam kuesioner penilaian diri memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat selalu s, sering sr, kadang-kadang kd, dan tidak pernah tp. Kuesioner penilaian diri dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur peningkatan karakter bergaya hidup sehat yang menjadi fokus penelitian untuk setiap topik. Kuesioner penilaian diri self assessment scale disusun oleh Tim Penelitian Stranas terlampir pada lampiran 2. Berikut kisi-kisi Kuesioner penilaian diri self assessment scale. Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner Self Assessment Karakter Bergaya Hidup Sehat No Aspek Indikator No item 1 Pendidikan kesehatan Memiliki kesadaaran akan arti hidup sehat 16 Melakukan kebiasaan hidup sehat 2 Gizi yang baik Memiliki kebiasaan makan makanan sehat 1 3 Program dan layanan kesehatan Mengikuti dan menjalankan program hidup sehat 4 4 Kebersihan Memiliki kesadaran akan arti kebersihan diri 11, 12, 13 Memiliki kesadaran akan arti kebersihan lingkungan 14, 15, 17 5 Pengamatan kesehatan Mengumpulkan Informasi Kesehatan 4, 7 6 Olahraga teratur Memiliki kebiasaan untuk berolahraga 2, 5 7 Aktivitas sosial Memilih kegiatan sosial yang positif bersama oranglain 18, 19, 20 8 Management stres Mampu mengelola pola hidup 3, 6 9 Kesehatan masyarakat Mencegah penyakit 8 c. Kuesioner validasi efektivitas model responden siswa Validasi efektivitas model dengan responden siswa berbentuk pernyataan checklist with Guttman scale . Sugiyono 2013 menerangkan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi dua alternatif. Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” hingga “sangat tidak setuju”, maka dalam skala Guttman hanya terdapat dua interval, yakni setuju dan tidak setuju. Dalam penelitian ini, “ya dan tidak”. Biasanya, skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. Kuesioner terlampir pada lampiran 3. E. Validitas, Reliabilitas dan Uji Normalitas 1. Validitas Instrumen Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut Azwar, 2009. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten expert judgement . Pengujian alat ukur biasanya digunakan batasan ≥ 0,30. Semua item dikorelasikan minimal 0,30 Azwar, 2009. Pada penelitian ini, validitas tes maupun kuesioner self assesswment karakter bergaya hidup sehat dikonstruksi berdasarkan aspek- aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dalam bidangnya. Ahli tersebut antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategis Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini yang berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Selanjutnya butir tes dan kuesioner self assessment karakter bergaya hidup sehat diuji secara empiris dan dianalisis dengan cara mengkorelasikan item menggunakan teknik korelasi product moment Pearson dengan rumus sebagai berikut Purwanto 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = � ∑ − ∑ ∑ √{� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ } Keterangan : XY r = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir n = jumlah subyek X = skor butir atau aspek Y = skor skala XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel Azwar, 2009. Sukardi 2003 mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Riduwan 2006 adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = � � − . ∑ � Keterangan : : Nilai Reliabilitas ∑ �

Dokumen yang terkait

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat (studi pra eksperimen pada siswa-siswi kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat tahun

0 0 185

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156