8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Fisika dan Pembelajaran Fisika
Konsep belajar memiliki ciri pokok sebagai proses perubahan perilaku individu yang relatif tetap sebagai hasil pengalaman. Sedangkan
konsep pembelajaran merujuk pada upaya penataan lingkungan fisik, sosial, kultural dan psikologis atau spiritual yang memberi suasana bagi
tumbuh dan berkembangnya proses belajar Udin SW, 1993:2. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai segala upaya penataan
lingkungan belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik.Fisika adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan cabang dari
IPA, sehingga karakteristik fisika sama dengan karakteristik IPA. Menurut Bridgman, Fisika memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
kuantifikasi
: pada dasarnya semua konsep fisika selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Observasi dan eksperimentasi
: untuk memperoleh kebenaran konsep fisika ditempuh melalui observasi dan eksperimen.
Prediksi atau ramalan
: berdasarkan konsep-konsep fisika dan hasil-hasil pengukuran yang diteliti terhadap gejala alam, dapat diperkirakan
peristiwa yang akan terjadi secara tepat.
Progesif dan kumulatif
: penemuan-penemuan sebelumnya akan menjadi dasar penemuan-
penemuan berikutnya, sehingga berkembang ke arah lebih sempurna.
Proses
: kebenaran ilmiah dalam fisika diperoleh melalui metode ilmiah
dengan langkah-langkah tertentu, yaitu observasi, perumusan masalah dan
hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan Lestari, 2002:7.
Berdasarkan karakteristik tersebut, fisika harus disampaikan kepada siswa dengan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik
fisika. Oleh karena itu, mempelajari fisika tidak cukup dengan mendengarkan lewat ceramah dan membaca modul atau buku teks. Belajar
fisika memerlukan keaktifan untuk mengalami dan menemukan sendiri
konsep-konsep fisika.
Pendidik mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan tugasnya, baik dalam mengajar, alat yang digunakan maupun cara
mengadakan evaluasi atau penilaian. Dinyatakan bahwa hakikat mengajar adalah tidak lebih dari sekedar menolong siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan, sikap serta ide dan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa Subiyanto 1988:30.
Unsur penting dalam kegiatan belajar pembelajaran adalah merangsang siswa untuk belajar.
B. Metode Eksperimen