Selasa, 27 September 2016 Metode Eksperimen

Gambar 10. Keadaan siswasiswi kelas VIIID saat mengerjakan pretest . Gambar 11. Peneliti berkeliling memantau kegiatan pretest berlangsung Selanjutnya, peneliti menggunakan waktu untuk menjelaskan rencana pembelajaran IPA yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan diakhiri dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian peneliti mengucapkan salam penutup, dan semua siswa antri untuk salam dengan peneliti sebelum keluar kelas.

b. Selasa, 27 September 2016 Metode Eksperimen

Pada minggu berikutnya proses pengambilan data dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran metode eksperimen di kelas VIIID dilaksanakan di laboratorium pada jam ke 3-4 08.45-10.15. Gambar 12 menggambarkan keadaan laboratorium SMP N 6 Wonogiri. Sebelum melakukan eksperimen, peneliti membersihkan laboratorium dan mengatur laboratorium dibantu 10 siswa. Pada saat jam pelajaran IPA berlangsung, seluruh siswa diajak Bu Suryani untuk pergi ke laboratorium dengan membawa peralatan tulis menulis. Saat seluruh siswa tiba di laboratorium, kondisi menjadi sangat tidak kondusif. Peneliti belum sempat berbicara, tetapi siswa sudah mulai menyentuh dan memindahkan alat dan kursi yang digunakan. Padahal sebelumnya, kursi sudah ditempatkan dan disusun sesuai dengan jumlah anak setiap meja 1 meja terdiri dari 5 orang siswa, begitu pula dengan alat yang akan digunakan sudah dipersiapkan dengan bagiannya masing-masing. Setelah semuanya masuk ke dalam laboratorium dan melihat kondisi kelas yang mulai berantakan, terlebih dahulu peneliti mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan memberikan pengarahan terlebih dahulu. namun saat memberikan pengarahan, beberapa siswa tidak mendengarkan karena mereka sibuk berbicara sendiri dan asyik memperhatikan pemandangan diluar kelas. Akhirnya Bu Suryani ikut turun tangan, beliau pun membantu peneliti untuk menenangkan siswa. Setelah tenang, akhirnya peneliti pun melanjutkan pengarahan dan mulai membagi semua siswa dapat 6 kelompok masing-masing 1 kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara mengitung dari 1-5, setiap siswa yang mendapat nomor 1 agar menjadi kelompok 1, begitu seterusnya. Kemudian setelah semuanya mendapatkan kelompok, setiap kelompok duduk dimejanya masing-masing sesuai dengan instruksi. Pada awalnya, peneliti agak kesulitan, karena suara peneliti tidak terdengar oleh semua siswa, akhirnya, peneliti meminta semua siswa untuk maju kedepan, kemudian memanggil setiap kelompok, kemudian meminta mereka duduk dimeja yang ditunjuk oleh peneliti. Kemudian, peneliti meminta setiap kelompok untuk memperhatikan lembar kerja siswa dan alat yang telah disiapkan di atas meja. Alat yang digunakan dalam eksperimen ini adalah: papan kayu, neraca pegas, neraca Ohaus, busur derajat, sterofoam untuk penyangga papan, balok kayu, kertas buram, kertas daur ulang, kertas hvs, kertas marmer, dan kertas warna. Peneliti selanjutnya menjelaskan lembar kerja siswa dan memperkenalkan alat-alat yang digunakan dan cara menggunakannya. Karena siswa belum pernah ke laboratorium dan belum pernah menggunakan alat laboratorium, terutama dalam menggunakan neraca Ohaus. Pada eksperimen ini, balok sudah ditimbang terlebih dahulu, sehingga dapat mempersingkat waktu dan siswa tidak perlu lagi menimbang balok tersebut. Selanjutnya peneliti membuka kesempatan bertanya jika belum jelas. Siswa menjawab belum ada pertanyaan. Akhirnya kegiatan eksperimen pun kemudian dilakukan. Gambar 13 menggambarkan keadaan saat siswa melaksanakan kegiatan eksperimen. Selama kegiatan eksperimen, peneliti berkeliling dan memantau pekerjaan siswa. Bila ada siswa yang bingung dan kesulitan, ketika mereka bertanya, peneliti tidak langsung memberikan jawaban, peneliti hanya mengarahkan sehingga mereka dapat membentuk kreativitas mereka. Dalam kegiatan eksperimen, yang lebih banyak bekerja adalah siswa putri dan beberapa siswa putra, sedangkan sisanya lebih senang mengobrol dengan teman-temannya. Kegiatan eksperimen tidak berjalan dengan lancar, bahkan waktu yang diberikan tidak cukup. Meskipun siswa mudah paham dan mengerti, namun karena kendalanya banyak yang tidak mendengarkan, memperhatikan penjelasan peneliti, dan tidak bekerja sehingga kegiatan eksperimen menjadi lama. Karena jam pelajaran tidak cukup, sehingga di akhir pembelajaran, peneliti tidak sempat menjelaskan bagaimana hubungan gaya gesek dengan eksperimen yang dilakukan. Tetapi peneliti memberitahukan bahwa kesimpulan dari eksperimen akan diberikan setelah pelaksanaan post-test di hari berikutnya. Maka diakhir pertemuan, peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup dan siswa antri untuk salaman sebelum keluar dari dalam laboratorium. Setelah semua siswa keluar kelas. Peneliti membersihkan dan mengembalikan alat-alat laboratorium ke tempatnya semula dan menyimpannya di dalam kotak alat laboratorium. Gambar 12. Keadaan laboratorium SMP N 6 Wonogiri Gambar 13. Keadaan siswa saat melaksanakan kegiatan eksperimen

c. Rabu, 28 September 2016 Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Metode Active Knowledge Sharing dan The Study Group Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VIII SMP N 4 Wonogiri).

0 0 8

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII Pengaruh Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun 2011/2012.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun 2011/2012.

0 1 7

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII Pengaruh Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun 2011/2012.

0 1 15

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar, nilai karakter, dan pengetahuan siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri pada materi gaya gesek.

0 0 196

Pengaruh kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.

0 1 281

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI TARI SISWA KELAS IXA SMP N 2 PENGASIH.

0 0 149

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Agresivitas Siswa Kelas VIII SMP N I Sumowono

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI METODE PSIKODRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 229

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN PHYSICS FUN DAN GALILEO PADA MATERI POKOK GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GABUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 1