Gambar 10. Keadaan siswasiswi kelas VIIID saat mengerjakan
pretest
.
Gambar 11. Peneliti berkeliling memantau kegiatan
pretest
berlangsung Selanjutnya,
peneliti menggunakan
waktu untuk
menjelaskan rencana pembelajaran IPA yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan diakhiri dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa. Kemudian peneliti mengucapkan salam penutup, dan semua siswa antri untuk salam dengan peneliti
sebelum keluar kelas.
b. Selasa, 27 September 2016 Metode Eksperimen
Pada minggu berikutnya proses pengambilan data dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran metode eksperimen di kelas VIIID dilaksanakan di laboratorium pada jam ke 3-4 08.45-10.15. Gambar 12
menggambarkan keadaan laboratorium SMP N 6 Wonogiri. Sebelum melakukan eksperimen, peneliti membersihkan
laboratorium dan mengatur laboratorium dibantu 10 siswa. Pada saat jam pelajaran IPA berlangsung, seluruh siswa diajak Bu
Suryani untuk pergi ke laboratorium dengan membawa peralatan tulis menulis. Saat seluruh siswa tiba di laboratorium, kondisi
menjadi sangat tidak kondusif. Peneliti belum sempat berbicara, tetapi siswa sudah mulai menyentuh dan memindahkan alat dan
kursi yang digunakan. Padahal sebelumnya, kursi sudah ditempatkan dan disusun sesuai dengan jumlah anak setiap meja 1
meja terdiri dari 5 orang siswa, begitu pula dengan alat yang akan digunakan sudah dipersiapkan dengan bagiannya masing-masing.
Setelah semuanya masuk ke dalam laboratorium dan melihat kondisi kelas yang mulai berantakan, terlebih dahulu
peneliti mengucapkan salam dan memulai pembelajaran dengan memberikan pengarahan terlebih dahulu. namun saat memberikan
pengarahan, beberapa siswa tidak mendengarkan karena mereka sibuk berbicara sendiri dan asyik memperhatikan pemandangan
diluar kelas. Akhirnya Bu Suryani ikut turun tangan, beliau pun membantu peneliti untuk menenangkan siswa. Setelah tenang,
akhirnya peneliti pun melanjutkan pengarahan dan mulai membagi
semua siswa dapat 6 kelompok masing-masing 1 kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara
mengitung dari 1-5, setiap siswa yang mendapat nomor 1 agar menjadi kelompok 1, begitu seterusnya. Kemudian setelah
semuanya mendapatkan kelompok, setiap kelompok duduk dimejanya masing-masing sesuai dengan instruksi. Pada awalnya,
peneliti agak kesulitan, karena suara peneliti tidak terdengar oleh semua siswa, akhirnya, peneliti meminta semua siswa untuk maju
kedepan, kemudian memanggil setiap kelompok, kemudian meminta mereka duduk dimeja yang ditunjuk oleh peneliti.
Kemudian, peneliti meminta setiap kelompok untuk memperhatikan lembar kerja siswa dan alat yang telah disiapkan di
atas meja. Alat yang digunakan dalam eksperimen ini adalah: papan kayu, neraca pegas, neraca Ohaus, busur derajat, sterofoam
untuk penyangga papan, balok kayu, kertas buram, kertas daur ulang, kertas hvs, kertas marmer, dan kertas warna. Peneliti
selanjutnya menjelaskan lembar kerja siswa dan memperkenalkan alat-alat yang digunakan dan cara menggunakannya. Karena siswa
belum pernah ke laboratorium dan belum pernah menggunakan alat laboratorium, terutama dalam menggunakan neraca Ohaus. Pada
eksperimen ini, balok sudah ditimbang terlebih dahulu, sehingga dapat mempersingkat waktu dan siswa tidak perlu lagi menimbang
balok tersebut. Selanjutnya peneliti membuka kesempatan bertanya
jika belum jelas. Siswa menjawab belum ada pertanyaan. Akhirnya kegiatan eksperimen pun kemudian dilakukan. Gambar 13
menggambarkan keadaan saat siswa melaksanakan kegiatan eksperimen.
Selama kegiatan eksperimen, peneliti berkeliling dan memantau pekerjaan siswa. Bila ada siswa yang bingung dan
kesulitan, ketika mereka bertanya, peneliti tidak langsung memberikan jawaban, peneliti hanya mengarahkan sehingga
mereka dapat membentuk kreativitas mereka. Dalam kegiatan eksperimen, yang lebih banyak bekerja adalah siswa putri dan
beberapa siswa putra, sedangkan sisanya lebih senang mengobrol dengan teman-temannya. Kegiatan eksperimen tidak berjalan
dengan lancar, bahkan waktu yang diberikan tidak cukup. Meskipun siswa mudah paham dan mengerti, namun karena
kendalanya banyak yang tidak mendengarkan, memperhatikan penjelasan peneliti, dan tidak bekerja sehingga kegiatan
eksperimen menjadi lama. Karena jam pelajaran tidak cukup, sehingga di akhir
pembelajaran, peneliti tidak sempat menjelaskan bagaimana hubungan gaya gesek dengan eksperimen yang dilakukan. Tetapi
peneliti memberitahukan bahwa kesimpulan dari eksperimen akan diberikan setelah pelaksanaan
post-test
di hari berikutnya. Maka diakhir pertemuan, peneliti menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam penutup dan siswa antri untuk salaman sebelum keluar dari dalam laboratorium. Setelah semua siswa
keluar kelas. Peneliti membersihkan dan mengembalikan alat-alat laboratorium ke tempatnya semula dan menyimpannya di dalam
kotak alat laboratorium.
Gambar 12. Keadaan laboratorium SMP N 6
Wonogiri
Gambar 13. Keadaan siswa saat melaksanakan kegiatan eksperimen
c. Rabu, 28 September 2016 Pelaksanaan