D. Persepsi
Menurut Walgito 1994: 53, persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Suharman 2005: 23, persepsi perception merupakan tahap paling
awal dari serangkaian pemroses informasi. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki yang disimpan di dalam ingatan
untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus rangsangan
yang diterima oleh alat indra seperti mata, telinga, dan hidung. Agar individu dapat menyadari, dapat mengadakan persepsi, adanya beberapa syarat yang
perlu dipenuhi yaitu: a.
Adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indra reseptor, dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf penerimaan
sensoris, yang bekerja sebagai reseptor. b.
Alat indra atau reseptor, yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat
untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris. c.
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengadakan persepsi ada
syarat-syarat yang bersifat: 1 Fisik atau kealaman.
2 Fisiologis. 3 Psikologis.
E. Desain Penelitian
Beberapa penelitian tentang kinerja karyawan telah dilakukan oleh peneliti-peneliti. Penelitian Wijaya dan Andreani 2015 menunjukkan bahwa
kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan sehingga adanya peningkatan pemberian kompensasi akan meningkatkan kinerja karyawan.
Penelitian lain yang terkait juga dilakukan Murty dan Hudiwinarsih 2012 menunjukkan bahwa kompensasi dan motivasi kerja secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Desain penelitian untuk menjawab kompensasi dan motivasi kerja
berhubungan dengan kinerja karyawan. Pertama penulis menentukan sampel yang tepat untuk memilih responden, setelah itu membagikan kuesioner yang
sudah dikelompokan menjadi 3 variabel yaitu kompensasi, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Jika kuesioner sudah terkumpul, maka penulis melakukan
pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi dengan menggunakan skala Likert. Hal tersebut lalu dianalisis untuk mencari kesimpulan.
Gambar 2.1 Desain Penelitian
Menentukan Sampel
Membagikan Kuesioner
Pemberian Kompensasi
Motivasi Kerja Kinerja
Karyawan
Pengukuran sikap, pendapat dan persepsi dengan
menggunakan skala Likert
Kesimpulan Analisis
26
BAB III METODE PENELITIAN