Kinerja Karyawan LANDASAN TEORI

dibebankan. Bentuk motivasi kerja negatif dapat berupa sangsi, skors, penurunan jabatan atau pembebanan denda.

C. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara 2007, kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya. Menurut Simanjuntak 2005, kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus tertentu. 2. Penilaian Kinerja Menurut Dessler 2010: 330, penilaian kinerja performance appraisal berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini danatau di masa lalu secara relatif terhadap standar kinerjanya. Penilaian kinerja juga membutuhkan penetapan standar kinerja, dan berasumsi bahwa karyawan menerima pelatihan, umpan balik, dan insentif yang dibutuhkan untuk menghilangkan defisiensi kinerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada intinya, penilaian kinerja selalu melibatkan proses penilaian kinerja performance appraisal process tiga langkah: a. Menetapkan standar kerja b. Menilai kinerja aktual karyawan secara relatif terhadap standar c. Memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan membantunya untuk menghilangkan defisiensi kinerja atau untuk terus berkinerja di atas standar. 3. Manfaat Penilaian Kinerja Menurut Dessler 2015: 330, terdapat lima alasan untuk menilai kinerja bawahan: a. Pertama, sebagian besar pemberi kerja mendasarkan keputusan bayaran, promosi, dan retensi pada penilaian karyawan b. Kedua, penilaian memainkan peran sentral dalam proses manajemen kinerja pemberi kerja. Manajemen kinerja berarti secara terus-menerus memastikan bahwa kinerja setiap karyawan sesuai dengan sasaran keseluruhan perusahaan. c. Ketiga, penilaian memungkinkan manajer dan bawahannya mengembangkan rencana untuk mengoreksi adanya defisiensi, dan untuk menguatkan kekuatan bawahan. d. Keempat, penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau rencana karier karyawan dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ditampilkannya. e. Yang terakhir, penilaian memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi adanya kebutuhan akan pelatihan, dan langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Simanjuntak 2005 menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh: a. Kualitas dan kemampuan pegawai Kualitas dan kemampuan pegawai yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pendidikanpelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental, dan kondisi fisik pegawai. b. Sarana pendukung Sarana pendukung yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi dan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai upahgaji, jaminan sosial, keamanan kerja. c. Supra sarana Supra sarana yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial manajemen. Mathis dan Jackson 2006 menyatakan bahwa dalam pembahasan mengenai kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang menyertai diantaranya: a. Faktor kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebutability b. Tingkat usaha yang dicurahkan effort c. Dukungan organisasi support

D. Persepsi