1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi dalam pengembangan perusahaan. Aktivitas bisnis perusahaan lain yang
sama akan menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Perusahaan membutuhkan berbagai sumber daya seperti bahan baku, mesin, modal, dan
sumber daya manusia untuk menjalankan usahanya Muljani, 2002. Kemampuan sumber daya merupakan kunci utama untuk mampu menghadapi persaingan
dalam dunia bisnis seperti sekarang, kemampuan ini sering disebut keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif competitive advantage adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki
kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama Porter, 1993. Keunggulan kompetitif perusahaan dapat diperoleh dari
penanganan yang baik atas berbagai sumber daya yang digunakan. Salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menciptakan suatu
keunggulan kompetitif adalah aset sumber daya manusia. Kinerja karyawan yang tinggi mengandung arti bahwa terjadi peningkatan
efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan karyawan dalam suatu perusahaan. Perusahaan perlu
mengidentifikasi dan menyediakan umpan balik yang membantu organisasi dalam pengambilan keputusan yang akan berdampak pada kinerja
perusahaan. Semakin tinggi respon umpan balik yang dilakukan perusahaan kepada karyawan, semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut Murty dan
Hudiwinarsih, 2012. Pemberian kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan motivasi
karyawan. Oleh karena itu, perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan secara rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan
memandang pemberian kompensasi tidak memadai, prestasi kerjakinerja, motivasi maupun kepuasan kerja mereka cenderung akan menurun Samsudin,
2006. Motivasi dapat diartikan sebagai kondisi atau tindakan yang mendorong
seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan atau kegiatan semaksimal mungkin. Seorang yang memiliki motivasi rendah cenderung untuk
menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaan sehingga semakin besar motivasi yang dimiliki oleh individu sebagai karyawan dapat
meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Jasa konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak diminati oleh
masyarakat di berbagai tingkatan. Muncul dari makin besarnya jumlah perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa konstruksi. Perkembangan jasa
kontruksi yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan. Peningkatan jumlah perusahaan ini ternyata belum diikuti dengan peningkatan
kualifikasi dan kinerja karyawan. Pada kenyataannya bahwa mutu produk ketepatan, waktu pelaksanaan,
efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, modal, dan teknologi dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelaksanaan jasa konstruksi belum sesuai yang diharapkan. Akibat dari itu tidak sedikit perusahaan dibidang jasa kontruksi ini yang mengalami kebangkrutan
dan tutup. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan.
B. Rumusan Masalah