Partisipasi Penganggaran Landasan Teori 1. Kinerja Manajerial

2.2.3.5. Partisipasi Penganggaran

Partisipasi adalah adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama-sama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan. Partisipasi penganggaran berarti keikutsertaan manajer operasi dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan datang yang akan ditempuh oleh manajer operasi tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran. Menurut Atkinson 1997:438 partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah suatu metode penyusunan anggaran yang manajemen puncak dan manajer bawahan saling bekerja sama menyusun anggaran. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan suatu metode penyusunan anggaran yang melibatkan suatu proses pembuatan keputusan bersama, dimana semua pihak yang berpartisipasi setuju mengenai penetapan target-target anggaran, dengan diizinkannya para manajer bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, memberi kesempatan bagi mereka untuk menggabungkan informasi pribadi atau informasi khusus yang dimilikinya untuk digabungkan dengan tujuan pribadi manajer tersebut dan memberi kesempatan bagi mereka untuk mengadakan penawaran dengan manajer diatasnya, dalam konteks yang lebih spesifik, partisipasi dalam anggaran merupakan proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target sasaran, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penjualan target sasaran. Partisipasi yang sukses akan memberikan keuntungan kepada perusahaan sebagai berikut: 1. Suatu pengaruh yang sehat pada kepentingan inisiatif dan formal 2. Akan menghasilkan rencana yang lebih baik, karena adanya kombinasi pemikiran dari beberapa individu 3. Seluruh tingkat manajemen lebih menyadari bagaimana fungsinya sesuai dengan keseluruhan struktur gambar operasionalnya 4. Dapat meningkatkan kerja sama antar departemen 5. Bagi karyawan bawahan dapat menyadari situasi dimsa mendatang Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan kompleks, kemungkinan akan menimbulkan dampak fungsional dan disfungsional terhadap sikap dan prilaku anggota organisasi Milani, 1975. Untuk mencegah dampak disfungsional anggaran tersebut, Argyris 1952 menyarankan bahwa kontribusi terbesar dari kegiatan penganggaran terjadi jika bawahan diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyusunan anggaran. Pada artikel yang lain Argyris 1955 menyatakan bahwa bawahan harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam keputusan yang dibuat organisasinya, karena baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap mereka yang dikutip oleh Ariani : 2009 Menurut Brownell 1982 partisipasi sebagai suatu proses mengevaluasi kinerja para individu dan menetapkan penghargaan atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai dan keterlibatan serta pengaruh para individu dalam penyusunan anggaran. Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih memungkinkan bagi para manajer sebagai bawahan untuk melakukan negosiasi dengan atasan mereka mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai Brownell dan McInnes, 1986; Dunk, 1990 yang dikutip oleh Ariani : 2009 Adapun indikator dari partisipasi anggaran adalah sebagai berikut : Milani, 1975 dikutip oleh R.A.Supriyono,2004:282. 1. Seberapa besar keterlibatan para manajer dalam pengusulan dan penyusunan anggaran bidang yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Tingkat kelogisan alasan yang diberikan oleh atasan para manajer dalam merevisi anggaran yang mereka usulkan atau susun. 3. Seberapa sering manajer mengajak atasannya mendiskusikan anggaran yang diusulkannya. 4. Seberapa besar pengaruh yang dimiliki manajer dalam penentuan jumlah anggaran final yang menjadi tanggung jawabnya. 5. Kontribusi manajer terhadap anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. 2.3. Kerangka Pikir 2.3.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial 1.Teori Penguatan Reinforcement Theori Teori PenguatanReinforcement yang dikemukakan oleh B.F. Skinner 1953 melakukan pendekatan pada hukum efek law of effect yang menyatakan bahwa perilaku individu dikendalikan oleh reinforcer. Reinforcer adalah setiap konsekuensi terhadap tanggapan yang diberikan, meningkatkan kemingkinan diulanginya perilaku tersebut Robbins, 2000: 64. Berdasarkan Teori PenguatanReinforcement di atas bila dihubungkan dengan variabel sistem penghargaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang-orang cenderung akan mengulangi perilakunya apabila akan mendapatkan konsekuensi-konsekuensi hukuman. Sistem penghargaan merupakan pemberian kompensasi kepada para manajer yang terdiri atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajer Performance Contigent. Kompensasi dalam bentuk pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasar kinerja manajer merupakan konsekuensi-konsekuensi pemuasan, apabila kinerja manajer sesuai dengan harapan perusahaan maka konsekuensi-konsekuensi dalam bentuk pemuasan akan diterima