kemungkinan responden merasa bahwa dirinya tidak mempunyai gambaran diri body image karena akan kehilangan salah satu anggota bagian tubuh payudara, bukan
orang yang ideal karena tidak menjadi wanita seutuhnya, tidak mempunyai harga diri tidak menikah karena kemungkinan tidak laku serta mempunyai pandangan bahwa
keluarga dan orang-orang terdekat kurang mempedulikan, kurang dapat menjalankan perannya sebagai seorang wanita baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat,
merasa kehilangan identitas diri sebagai seorang wanita. Dalam konsep diri terdapat lima komponen, yakni gambaran diricitra tubuh
body image, ideal diri self ideal, harga diri self esteem, peran diri self role, dan identitas diri self identity. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa lebih banyak penderita kanker payudara dengan gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri yang negatif.
5.3.1. Gambaran Diri
Dari hasil penelitian uji regresi logistik ganda bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara gambaran diri perempuan penderita kanker payudara
terhadap kecemasan menghadapi kemoterapi p=0,8700,05. Sebanyak 11 responden yang mempunyai gambaran diri positif sebagian besar mengalami cemas
ringan menghadapi kemoterapi yaitu 7 orang 63,6. Sebanyak 26 responden yang mempunyai gambaran diri negatif sebagian besar mengalami cemas berat
menghadapi kemoterapi yaitu 19 orang 73,1. Gambaran diri body image adalah bagaimana cara individu mempersepsikan
tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar, yang meliputi ukuran, fungsi,
Universitas Sumatera Utara
penampilan, dan potensi tubuh berikut bagian-bagiannya. Dengan kata lain, citra tubuh adalah kumpulan sikap individu, baik yang disadari ataupun tidak, yang
ditujukan terhadap dirinya Sunaryo, 2004. Menurut Hawari 2004 payudara adalah salah satu dari pada ciri-ciri seks
sekunder yang memiliki arti penting bagi perempuan, tidak hanya sebagai salah satu identitas sebagai perempuan tetapi memiliki nilai tersendiri baik dari segi biologik.
Psikologik, psikoseksual, maupun psikososial. Hal ini juga dikuatkan oleh Taylor 1995 bahwa kehilangan payudara akan mengubah penampilan fisik penderita dan
dapat berpengaruh pada cara pandangnya terhadap gambaran tubuh. Perempuan merasa minder, terabaikan, merasa tidak sempurna lagi sebagai seorang perempuan.
Oleh karenanya, pendekatan holistik kanker payudara bukan hanya ditunjukkan secara langsung terhadap aspek-aspek psikiatrik kanker payudara, tidak semata dari
segi biopatologik, tetapi terhadap nilai payudara bagi perempuan. Bila hal tersebut dapat dipahami maka usaha-usaha pencegahan, diagnosa dini maupun tindakan
operatif yang diambil disertai dengan pendekatan individual, maka komplikasi- komplikasi psikiatrik yang timbul dapat diusahakan seminimalnya Hawari, 2004.
Sebanyak 24,33 responden menyatakan pasrah pada penyakit yang dideritanya dan tetap berusaha mencari pengobatan yang terbaik untuk bias
menyembuhkan penyakit kanker payudara yang dideritanya, sebanyak 75,7 responden merasa tidak indah lagi setelah menderita kanker payudara sehingga
merasa tidak dapat menjalankan fungsi sebagai perempuan karena memiliki anggota
Universitas Sumatera Utara
tubuh payudara yang tidak sempurna lagi dan merasa daya tarik seksualnya hilang karena menderita kanker payudara.
5.3.2. Ideal Diri