serta sikapnya. Peran berlebih terjadi ketika individu mengalami banyak peran dalam kehidupannya Mubarak, 2007.
5. Identitas diri self identity Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian, sebagai sintetis semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh Stuart Sundeen, 2005. Identitas mencakup konsistensi
seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai keadaan serta menyiratkan perbedaan atau keunikan dibandingkan dengan orang lain. Pembentukan identitas
sangat diperlukan demi hubungan yang intim karena identitas seseorang dinyatakan dalam hubungan dengan orang lain Hidayat, 2006.
2.2.3 Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri
Konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Tingkat perkembangan dan kematangan
Dukungan mental, pertumbuhan, dan perlakuan terhadap anak akan memengaruhi konsep diri mereka. Seiring perkembangannya, faktor-faktor yang
memengaruhi konsep diri individu akan mengalami perubahan. Sebagai contoh, bayi membutuhkan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang,
sedangkan anak membutuhkan kebebasan untuk belajar dan menggali hal-hal baru.
2. Keluarga dan budaya Individu cenderung mengadopsi berbagai nilai yang terkait dengan konsep
diri dari orang-orang terdekat dengan dirinya. Dalam konteks ini, anak-anak
Universitas Sumatera Utara
banyak mendapat pengaruh nilai dari budaya dan keluarga tempat ia tinggal. Selanjutnya perasaan akan diri sense of life mereka akan banyak dipengaruhi
oleh teman sebayanya. Sense of self ini akan terganggu saat anak harus membedakan harapan orang tua, budaya, dan harapan teman sebaya.
3. Faktor eksternal dan internal Kekuatan dan perkembangan individu sangat berpengaruh terhadap
konsep diri mereka. Pada dasarnya, individu memiliki dua sumber kekuatan, yakni sumber eksternal meliputi dukungan masyarakat yang ditunjang dengan
kekuatan ekonomi yang memadai. Sedangkan sumber internal meliputi kepercayaan diri dan nilai-nilai yang dimiliki.
4. Pengalaman Ada kecenderungan bahwa konsep diri yang tinggi berasal dari
pengalaman masa lalu yang sukses. Demikian pula sebaliknya, riwayat kegagalan masa lalu akan membuat konsep diri rendah. Sebagai contoh, individu yang
mengalami kegagalan cenderung memandang diri mereka sebagai orang yang gagal. Sedangkan individu yang pernah mengecap kesuksesan akan mengalami
konsep diri yang lebih positif. 5. Penyakit
Kondisi sakit juga dapat memengaruhi konsep diri seseorang. Seorang wanita yang menjalani operasi tubektomi mungkin akan menganggap dirinya
kurang menarik, dan akan memengaruhi caranya dalam bertindak dan menilai diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
6. Stresor Stresor dapat memperkuat konsep diri seseorang apabila ia mampu
mengatasinya dengan sukses. Di sisi lain, stresor juga dapat menyebabkan respons maladaptif, seperti menarik diri, ansietas, bahkan penyalahgunaan zat.
Mekanisme koping yang gagal dapat menyebabkan seseorang merasa cemas, menarik diri, depresi, mudah tersinggung, rasa bersalah, dan marah, dan hal ini
akan memengaruhi konsep diri mereka Mubarak, 2007.
2.2.4 Rentang Respon Konsep Diri