situasi di sekitarnya, apakah situasi di sekitar dipersepsi sebagai situasi mengancam atau tidak. Pengalaman-pengalaman tersebut berisi stimulus-stimulus yang dapat
mengancam bagi dirinya dan menempatkan individu pada kecenderungan untuk bereaksi cemas, sehingga setiap orang memiliki rentang kecemasan yang berbeda-
beda.
2.5. Kemoterapi
2.5.1. Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat
sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker. Kemoterapi memerlukan penggunaan obat untuk menghancurkan sel kanker. Walaupun obat ideal akan
menghancurkan sel kanker dengan tidak merugikan sel biasa, kebanyakan obat tidak selektif. Malahan, obat didesain untuk mengakibatkan kerusakan yang lebih besar
pada sel kanker daripada sel biasa, biasanya dengan menggunakan obat yang memengaruhi kemampuan sel untuk bertambah besar. Pertumbuhan yang tak
terkendali dan cepat adalah ciri khas sel kanker. Tetapi, karena sel biasa juga perlu bertambah besar, dan beberapa bertambah besar cukup cepat seperti yang di sumsum
tulang dan garis sepanjang mulut dan usus, semua obat kemoterapi memengaruhi sel biasa dan menyebabkan efek samping.
2.5.2 Manfaat Kemoterapi
Sampai saat ini tidak semua kanker mendapat manfaat dari kemoterapi. Berikut ini rincian beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker.
Universitas Sumatera Utara
1. Kemoterapi sangat bermanfaat karena dapat sembuh atau hidup lama. a. Penyakit Hodgkin
b. Non Hodgkin limfoma jenis large sel c. Kanker testis jenis germ sel
d. Leukemia dan limfoma pada anak 2. Kemoterapi bermanfaat karena dapat dikendalikan cukup lama, kadang-kadang
sembuh a. Kanker payudara
b. Kanker ovarium c. Kanker paru jenis small sel
d. Limfoma non Hodgkin e. Multiple mieloma.
3. Kemoterapi bermanfaat untuk paliatif dapat mengulang gejala a. Kanker nasofaring
b. Kanker prostat c. Kanker endometrium
d. Kanker leher dan kepala e. Kanker paru jenis non small sel
4. Kemoterapi kadangkala bermanfaat a. Kanker nasofaring
b. Melanoma c. Kanker usus besar.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Efek Samping Kemoterapi
Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping yang bisa timbul adalah:
1. Lemas; efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung
hingga akhir pengobatan. 2. Mual dan muntah; ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan
muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah.
3. Gangguan pencernaan; beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang
bisa terjadi. 4. Sariawan; beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa
tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi. 5. Rambut rontok; kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau
tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat
tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai. 6. Otot dan saraf; beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa
pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
Universitas Sumatera Utara
7. Efek pada darah; beberapa jenis obat kemoterapi dapat memengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel
darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih leokosit. Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan
dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
a. Mudah terkena infeksi Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leukosit turun, karena leukosit adalah
sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leukosit.
b. Perdarahan Keping darah trombosit berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan
jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
c. Anemia Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh
penurunan Hb hemoglobin. Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan
tampak pucat. d. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitif terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan
Konsep Diri : - Gambaran diri
- Harga diri - Ideal diri
- Peran diri - Identitas diri
Kecemasan menghadapi
kemoterapi
2.6. Landasan Teori